71
1847 KUH Perdata, dan hak untuk membebaskan sebagai penanggungpenjamin dikarenakan kesalahan kreditur Pasal 1848 KUH Perdata.”
57
Dalam pemberian kredit, kedudukan hukum penjamin atau penanggung utang yang secara riil tidak menikmati langsung atas pemberian kredit antara kreditur dan
debitur adalah sama jikalau debitur lalai atau wanprestasi, atau dengan kata lain penjamin atau penanggung dapat dituntut untuk memenuhi kewajiban debitur secara
langsung oleh kreditur, maka dalam hal ini kedudukan penjamin sama dengan debitur.
Inilah yang menjadi salah satu ciri utama dalam perjanjian perorangan yang menganut azas prioriteit atau azas kesamaan sesuai dengan ketentuan pada Pasal
1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dalam artian semua orang mempunyai kedudukan yang sama terhadap pemenuhan prestasi dari debitur
berkaitan dengan harta kekayaan debitur.
2. Konsepsi
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Peranan konsepsi dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara
abstraksi dan realitas.
58
Konsep merupakan kumpulan dari arti-arti yang berkaitan dengan istilah. Dengan demikian konsep sangat penting bagi cara pemikiran maupun
komunikasi dalam penelitian.
59
57
Imran Nating, Loc.Cit.
58
Tan Kamello, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Bandung : Alumni, 2001, hal. 30.
59
Soerjono Soekanto, Op.Cit, hal. 132.
Universitas Sumatera Utara
72
Suatu konsep atau kerangka konsepsionil kadang-kadang dirasakan masih bersifat abstrak, sehingga diperlukan definisi-definisi operasional yang akan dapat
menjadi pegangan konkrit didalam proses penelitian. Dengan demikian maka kecuali terdiri dari konsep-konsep, suatu kerangka konsepsionil dapat pula mencakup
definisi-definisi operasional.
60
Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindari perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dari istilah yang dipakai. Oleh karena itu, definisi
operasional yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : a.
Personal guarantee
Borgtocht Jaminan
pribadi Jaminan
perorangan penanggungan utang adalah suatu persetujuan seorang pihak ketiga guna
kepentingan kreditur, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur apabila debitur tidak memenuhinya.
61
b. Penjamin Penanggung Borg Guarantor adalah seseorang atau pihak ketiga
yang menjamin debitur terhadap kreditur. c.
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
62
60
Ibid, hal. 133.
61
Pasal 1820 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
62
Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
Universitas Sumatera Utara
73
d. Perjanjian kredit adalah perjanjian yang isinya telah disusun oleh bank secara
sepihak dalam bentuk baku mengenai kredit yang memuat hubungan hukum antara bank dengan nasabah debitur.
63
e. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
64
f. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
65
g. Kreditur adalah pihak yang berpiutang dalam suatu hubungan hutang piutang
tertentu.
66
h. Debitur adalah pihak yang berhutang dalam suatu hubungan hutang piutang
tertentu.
67
i. Piutang adalah hak untuk menerima pembayaran.
68
j. Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah
uang baik dalam mata uang Indonesia atau mata uang lainnya, baik secara langsung maupun kontinjen.
69
63
Tan Kamelo, Op.Cit, hal. 33.
64
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
65
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
66
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.
67
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.
68
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia.
69
Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia.
Universitas Sumatera Utara
74
k. Sigli adalah ibu kota Kabupaten Pidie yang terletak dalam Propinsi Nanggroe
Aceh Darussalam.
G. Metode Penelitian 1.
Spesifikasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan dengan mempertimbangkan titik tolak
peraturan perundang-undangan,
70
yang dikaitkan dengan Analisis praktek pelaksanaan personal guarantee dalam pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat
Indonesia Persero, Tbk Cabang Sigli. Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian yang bersifat
deskriptif merupakan suatu penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan dan menganalisis suatu peraturan hukum baik dalam bentuk teori maupun praktek
pelaksanaan dari hasil penelitian dilapangan.
71
Metode pendekatan yang digunakan adalah metode yuridis normatif, yang mencakup asas-asas hukum, sistematik hukum, sinkronisasi hukum vertikal dan
horizontal, dan perbandingan hukumnya dan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis empiris digunakan dengan maksud untuk mengetahui hal-hal yang
mempengaruhi proses bekerjanya hukum dalam pelaksanaan perjanjian perorangan personal guarantee dengan mengadakan pendekatan terhadap masalah dengan cara
70
Ibrahim Jonny, Teori dan Metodologi Penelitian Normatif, cetakan ketiga, Malang : Bayu Media Publishing, 2007, hal. 39.
71
Soerjono Soekanto, Op.Cit, hal. 63.
Universitas Sumatera Utara
75
melihat dari segi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dokumen-dokumen dan berbagai teori.
72
2. Sumber Data