BAB III METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat
- Spektrofotometer uv-visibel
- Kuvet
- Pipet volum 10 ml
3.1.2 Bahan-bahan
- Cu ver 1 powder pillow
- aqudes
3.2 Prosedur Pengujian
Penentuan kadar tembaga dalam sampel air reservoir di PDAM Tirtanadi dengan alat spektrofotometri
- pastikan analis telah memakai sarung tangan dan
masker -
Tekan “STORED PROGRAMS” dan “135” untuk analisa tembaga
- Persiapan sampel, isi 10 ml sampel ke dalam botol
sampel -
Tambah satu bungkus Cu ver 1 powder pillow kedalam botol sampel kedua, aduk hingga larut
Universitas Sumatera Utara
- Tekan “Timer” Ok tunggu selama 2 menit
- Persiapan blanko, setelah waktu habis, tuangkan 10 ml
sampel ke dalam botol sampel ke-2 -
Tekan “Zero” layar akan menunjukkan 0,000 mgl Cu -
Masukkan sampel ke dalam tutup sel dan tutup -
Tekan “Read” catat hasil analisa tembaga yang ditunjukkan layar.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil pemeriksaan kadar tembaga pada sampel air reservoir sungai deli tua di Laboratorium PDAM Tirtanadi Medan pada tanggal 9 Februari
2011 dapat dilihat pada Tabel 4.1. Table 4.1 Hasil pemeriksaan sampel Air Reservoir di Laboratorium
PDAM Tirtanadi Deli Tua
No Tanggal Pemeriksaan
Kadar Tembaga yang Diperoleh mgL
Syarat maximum mgL
Air Baku Air
Reservoir Air Baku
Air Reservoir
1 09 Februari 2011
0,05 0,04
0,02 2
4.2 Pembahasan
Kadar tembaga yang di peroleh dari pengujian air reservoir tersebut pada tanggal 09 Februari 2011 adalah 0,04 mgl, dan menurut
PERMENKES RI No.492MENKESPER2010 tanggal 19 April 2010, kada maksimum yang di perbolehkan untuk air minum adalah 2 mgl,
dengan demikian, dapat diartikan bahwa kadar tembaga dari air reservoir memenihi syarat untuk digunakan sebagai air minum karena kadar yang di
perolah tidak melebihi dari batas kadar maksimum yang diperbolehkan
Universitas Sumatera Utara
Kadar tembaga yang diperoleh dari air reservoir sudah memenuhi syarat dikarenakan air reservoir telah melewati proses pengolahan air dari
mulai proses pengendapan, Proses penjernihan, proses desinfeksi dan telah di saring pada filter yang kemudian ditempatkan pada bak penyimpanan
air bersih, sehingga kadar yang di peroleh dapat memenuhi syarat. Air baku adalah air yang tidak mengalami proses pengolahan air. Jika
air baku ini tidak mengalami proses pengolahan air pasti kadar tembaga yang diperolah akan sangat tinggi yang apabila dikonsumsi akan
menimbulkan toksik dalam tubuh. Dapat kita lihat kadar tembaga yang diperoleh dari pengujian air baku pada tanggal 9 Februari 2011 adalah
0,05 mgl. Jadi kita dapat melihat perbandingan kadar tembaga yang terkandung dalam air baku dan air reservoir yang sudah memenuhi syarat
dikarenakan air baku yang belum mengalami pengolahan lebih basar kadarnya dibandingkan dengan air reservoir yang telah melewati proses
pengolahan air dari mulai proses pengendapan, proses penjernihan, proses desinfeksi, dan telah disaring pada filter yang kemudian ditempatkan pada
bak penyimpanan air bersih. Konsentrasi batas dari unsur ini dapat menimbulkan rasa pada air
bervariasi antara 1-5 mgl. konsentrasi 1 mgl merupakan batas konsentrasi tertinggi untuk mencegah timbulnya rasa yang tidak menyenangkan
Sutrisno, 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan