Konsep-konsep tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dilihat dari sudut pandang pemerintah daerah, misalnya Kutai Barat, model-model
tersebut memiliki beberapa kelemahan, yaitu: a.
Tidak menggambarkan ciri khas lokal misalnya, kondisi perumahan atau preferensi makanan setempat.
b. Tidak menyentuh konteks kemiskinan misalnya, tidak ada dari model
tersebut yang berhubungan dengan sumber daya alam atau konteks sosial. c.
Data yang ada sering kontradiktif. d.
Tidak terkait
dengan pengurangan
kemiskinan atau
perencanaan pembangunan.
2.2. Pendidikan dan Kemiskinan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam rangka pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan tidak saja menambah pengetahuan,
akan tetapi juga meningkatkan keterampilan kerja yang selanjutnya akan meningkatkan produktivitas kerja sehingga terhindar dari kemiskinan.
Definisi pendidikan versi UU No. 20 Tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Menurut Heijrahman dan Husnan 2000 pengertian pendidikan adalah suatu pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya
meningkatkan penguasaan teori keterampilan memutuskan persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai tujuan.
Menurut Agus 2001, Pendidikan Education secara umum merupakan usaha yang sengaja diadakan dan dilakukan secara sistematis. Berita terus menerus
dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan tingkatannya, guna menyampaikan, menumbuhkan dan mendapatkan pengetahuan sikap, nilai, kecakapan atau
keterampilan yang dikehendaki. Pendidikan secara sadar diadakan untuk menyiapkan pekerja agar siap diserahi pekerjaan yang berbeda dari pekerjaan yang ditangani
sebelumnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi, menurut Tilaar 2000
pendidikan merupakan suatu pengeluaran yang semakin meningkat dan semakin berpusat kepada kepentingan anak dan keluarga; ekonomi meminta tenaga kerja yang
terdidik untuk meningkatkan produktivitasnya. Pendidikan adalah pengembangan SDM. Tujuan pendidikan sebagai
pengembangan SDM adalah pengembangan potensi yang ada pada masing-masing individu itu sebagai perorangan dalam hubungannya dengan hidup bermasyarakat.
Pendidikan sebagai pengembangan SDM adalah mengembangkan tanggung jawab pribadi bagi peningkatan kualitas hidup individu, dan sekaligus tanggung jawab
pribadi dalam membengun masyarakat. Di mana menurut Hidayat dalam buku Tilaar 2000 menandakan bahwa suatu daerah tidak akan sanggup membangun apabila
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
daerah itu tidak mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki masyarakatnya dan memanfaatkan secara efektif untuk kepentingan
pembangunan. Dengan pendidikan yang berkualitas akan menjamin kelangsungan pembangunan suatu daerah. Pendidikan sangat penting dalam menemukan sebuah
masa depan yang baik. Pendidikan adalah modal dasar pembangunan yang perlu dipertahankan. Pemerintah perlu mengupayakan perluasan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi masyarakat, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan. Di samping itu berbagai upaya proaktif dan reaktif
yang mendukung akan potensi individu masyarakat perlu dilakukan. Selanjutnya, sebagai ilustrasi terakhir atas rendahnya standar hidup penduduk
di negara-negara Dunia Ketiga pada umumnya, berikut ini disajikan uraian mengenai distribusi kesempatan menikmati pendidikan. Penyediaan fasilitas pendidikan dasar
merupakan prioritas utama bagi semua negara-negara berkembang. Di sebagian besar negara-negara Dunia Ketiga, bagian terbesar anggaran pengeluaran pemerintah
dialokasikan ke sektor pendidikan. Walaupun jumlah penduduk usia sekolah yang telah menikmati pendidikan sudah banyak meningkat, namun tingkat buta huruf
masih sangat tinggi, apalagi jika dibandingkan dengan yang ada di negara-negara maju. Sebagai contoh, di antara negara-negara yang paling terbelakang, tingkat melek
huruf konsep kebalikan dari buta huruf rata-rata hanya mencapai 45 persen dari jumlah penduduk itu artinya tingkat buta hurufnya masih berkisar 55 persen. Untuk
negara-negara Dunia Ketiga lainnya yang relatif sudah berkembang, tingkat melek hurufnya 64 persen. Sedangkan angka untuk negara-negara maju telah mencapai 99
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
persen. Dewasa ini, di berbagai penjuru negara-negara Dunia Ketiga, diperkirakan lebih dari 300 juta anak-anak terpaksa keluar dropped out dari bangku sekolah dasar
dan menengah, karena berbagai alasan. Selain itu, sekitar 842 juta penduduk negara- negara Dunia Ketiga berusia dewasa masih buta huruf, dan 60 persen diantaranya
adalah wanita. Hal lain yang patut dicatat adalah materi-materi pendidikan yang diberikan kepada anak-anak itupun acapkali kurang relevan dengan kebutuhan
pembangunan nasional. Selanjutnya, bertolak dari semua pembahasan di atas, kita dapat menarik
beberapa rangkuman mengenai kesamaan karakteristik negara-negara berkembang sebagai berikut:
1. Pada umumnya, tingkat pendapatan nasional negara-negara berkembang
terbilang rendah, dan laju pertumbuhan ekonominya pun tergolong lambat. 2.
Pendapatan per kapita negara-negara Dunia Ketiga masih sangat rendah dan pertumbuhannya amat sangat lambat, sehingga pantas saja bila ada pengamat
yang mengatakan bahwa kondisi ekonomi negara-negara berkembang itu sebenarnya mengalami stagnasi kemacetan.
3. Distribusi pendapatan sangat timpang atau sangat tidak merata; 20 persen
penduduk yang paling kaya menerima 5 hingga 10 kali lipat pendapatan yang diterima oleh 40 persen golongan yang paling miskin.
4. Konsekuensinya, mayoritas penduduk di negara-negara Dunia Ketiga harus
hidup di bawah tekanan kemiskinan absolut. Jumlah mereka sekarang ini
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
berkisar 1,3 miliar jiwa. Pendapatan total mereka kurang dari US370 per tahun.
5. Sebagian besar penduduk masih amat menderita sebagai akibat dari fasilitas-
fasilitas dan pelayanan kesehatan yang serba buruk dan sangat terbatas, malnutrisi kekurangan gizi, dan banyaknya wabah penyakit sehingga tingkat
kematian bayi di negara-negara Dunia Ketiga sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di negara-negara maju.
6. Fasilitas-fasilitas pendidikan di kebanyakan negara-negara berkembang
maupun isi kurikulumnya relatif masih kurang relevan dan kurang memadai. Di samping itu, tingkat kegagalan penyelesaian pendidikan dropped out
relatif tinggi, sedangkan tingkat melek huruf relatif masih sangat rendah. Masing-masing dari keenam karakteristik itu memerlukan penelitian dan
perhatian lebih lanjut agar kita bisa memperoleh suatu pemahaman yang benar-benar komprehensif mengenai aneka permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara Dunia
Ketiga dan memikirkan cara-cara untuk menanggulanginya. Namun, di luar itu masih ada unsur lain yang lebih penting, yakni interaksi antara keenam karakteristik
tersebut, karena ternyata interaksi itulah yang sesungguhnya mengakibatkan berlarut- larutnya masalah-masalah kemiskinan, keacuhan dan penyakit yang mencekik
begitu banyak manusia yang tinggal di negara-negara berkembang. Sebagian besar ekonom sepakat bahwa sumber daya manusia human
resources dari suatu bangsa, bukan modal fisik ataupun sumber daya material, merupakan faktor yang paling menentukan karakter dan kecepatan pembangunan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
sosial dan ekonomi bangsa yang bersangkutan. Keyakinan para ekonom tersebut antara lain nampak jelas bahwa sumber daya manusia merupakan modal dasar dari
kekayaan suatu bangsa. Modal fisik dan sumber daya alam hanyalah faktor produksi yang pada dasarnya bersifat pasif, manusialah yang merupakan agen-agen aktif yang
akan mengumpulkan modal, mengeksploitasikan sumber-sumber daya alam, membangun berbagai macam organisasi sosial, ekonomi dan politik, serta
melaksanakan pembangunan nasional, maka untuk selanjutnya negara tersebut tidak akan dapat mengembangkan apapun.
Mekanisme kelembagaan pokok dalam pengembangan keahlian dan pengetahuan manusia itu adalah sistem pendidikan formal. Namun, sebagian besar
negara-negara Dunia Ketiga terlanjur diyakinkan oleh gagasan-gagasan keliru yang mengatakan bahwasanya penciptaan dan perluasan kesempatan memperoleh
pendidikan yang cepat secara kuantitatif merupakan kunci utama mensukseskan pembangunan nasional: semakin bertambah kesempatan pendidikan, akan semakin
cepat pula proses pembangunannya. Bertolak dari keyakinan tersebut, maka negara- negara berkembang langsung bergerak cepat, seakan saling berlomba-lomba, untuk
mengadakan upaya-upaya perluasan pendidikan sistem sekolah dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Bidang ini bahkan menjadi begitu sensitif secara politis setiap
pemerintah memiliki kepentingan-kepentingan politik untuk mengembangkan pendidikan sehingga suatu rezim atau pemerintah yang tidak bersedia
mengembangkan pendidikan akan menghadapi ancaman politik yang serius dari warganya sendiri, walaupun secara ekonomis upaya-upaya tersebut sangat mahal.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Baru belakangan ini saja sejumlah kecil politisi, negarawan, ekonom, dan perencana pendidikan dari negara-negara berkembang serta negara-negara maju mulai berani
menentang mitos pendidikan formal tersebut secara terbuka. Tantangan tersebut selanjutnya mulai mendapatkan momentum dan dukungan
yang berasal dari berbagai sumber. Hal ini dapat dengan jelas dilihat pada karakter dari hasil-hasil dari proses pembangunan itu sendiri. Setelah hampir tiga dasawarsa
lamanya, perluasan kesempatan bersekolah secara cepat yang telah menelan biaya hingga beratus-ratus miliar dolar telah terlaksana, akan tetapi kondisi dasar rata-rata
penduduk di berbagai negara-negara berkembang di Asia Selatan, Afrika dan Amerika Latin tidak banyak mengalami perbaikan yang berarti. Kemiskinan absolut
yang menjerat mereka justru menjadi semakin kronis dan tersebar luas kemana-mana. Jurang kesenjangan kemakmuran antara penduduk kaya dan penduduk miskin terus
menerus melebar dari tahun ke tahun. Proporsi pengangguran, baik yang terbuka maupun yang terselubung, juga terus melonjak, dan yang paling mengejutkan dan
menyedihkan, jumlah pengangguran yang terdidik di berbagai negara-negara Dunia Ketiga semakin bertambah banyak. Adalah tidak mungkin untuk menyatakan
bahwasanya kegagalan sistem pendidikan formal formal educational system tersebut merupakan penyebab atas semua permasalahan di atas. Namun, kita juga
harus mengakui bahwa sebagian besar pernyataan terdahulu yang begitu menonjolkan pentingnya perluasan kesempatan bersekolah demi pertumbuhan ekonomi;
meningkatkan taraf hidup, terutama kalangan penduduk miskin, serta mendorong
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
terciptanya sikap-sikap positif yang modern terlampau berlebihan, sehingga gagal memperhitungkan segala kelemahan dan dampak negatifnya.
Ilmu ekonomi pendidikan economics of education sangatlah penting walaupun belum mempunyai bentuk atau wujud yang pasti sebagai salah satu
komponen dari ilmu ekonomi pembangunan. Hal itu termasuk ilmu mutakhir yang baru muncul pada awal dekade 1960-an sebagai cabang ilmu ekonomi yang berdiri
sendiri. Apabila kita ingat bahwa motivasi utama atas permintaan terhadap pendidikan di negara-negara Dunia Ketiga adalah untuk mempercepat perbaikan
ekonomi yang dicita-citakan melalui pengembangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan pendapatan lebih tinggi bagi segenap anggota
masyarakat maka kita juga perlu berusaha memahami proses-proses ekonomi yang pada akhirnya akan menentukan terpenuhi atau tidaknya aspirasi-aspirasi tersebut.
Dalam bab ini, kita akan membahas hubungan-hubungan baik yang positif maupun negatif antara pembangunan dan perluasan pendidikan secara kuantitatif dan
kualitatif, dengan bertumpu kepada enam masalah pokok pembangunan negara- negara Dunia Ketiga yang telah kita ketahui dari bab-bab sebelumnya. Selanjutnya,
pembahasan kita dalam bab ini akan terpusat pada enam pertanyaan fundamental sebagai berikut:
1. Bagaimana pendidikan mempengaruhi tingkat, struktur, dan karakter
pertumbuhan ekonomi? Sebaliknya, bagaimana tingkat, struktur, dan karakter pertumbuhan ekonomi itu mempengaruhi sistem pendidikan.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
2. Apakah pendidikan pada umumnya dan struktur sistem pendidikan di kalangan
negara-negara Dunia Ketiga pada khususnya, membantu atau sebaliknya justru menghambat upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan penanggulangannya
ketimpangan distribusi pendapatan. 3.
Apa hubungan antara pendidikan, migrasi dari desa ke kota, dan lonjakan pengangguran di daerah perkotaan? Apakah meningkatnya jumlah pengangguran
yang terdidik itu hanya bersifat sementara saja, ataukah justru merupakan suatu fenomena yang kronis.
4. Apakah tingkat pendidikan kaum wanita, memang tertinggal apabila
dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang telah dienyam oleh kaum pria, dan apakah ada suatu hubungan yang pasti atau jelas antara peningkatan kesempatan
pendidikan bagi wanita dengan pengangguran jumlah anak yang diinginkan oleh keluarga ini terkait dengan persoalan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat
di negara-negara Dunia Ketiga. 5.
Apakah sistem pendidikan formal di negara-negara Dunia Ketiga sekarang ini cenderung mendukung, ataukah justru sebaliknya menghambat upaya-upaya
pembangunan sektor pertanian dan daerah pedesaan. 6.
Bagaimanakah sifat-sifat hubungan, jika hubungan tersebut memang ada, antara sistem pendidikan di negara-negara Dunia Ketiga, Sistem pendidikan di negara-
negara maju, dan terjadinya migrasi internasional tenaga-tenaga profesional yang berpendidikan tinggi dari negara-negara berkembang ke negara-negara maju.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Data-data yang terkumpul, terbukti bahwa diskriminasi pendidikan terhadap kaum wanita turut menjadi sebab terhambatnya pembangunan ekonomi, karena hal
itu memang memperburuk ketimpangan kesejahteraan sosial. Sebagai penutup atas topik bahasan ini, kita perlu menegaskan di sini bahwa
peningkatan kesempatan bagi kaum wanita untuk mendapatkan pendidikan, ditinjau dari sudut ekonomi, harus dilaksanakan atas dasar empat alasan sebagai berikut:
1. Hasil pendidikan wanita di negara-negara Dunia Ketiga ternyata lebih besar dari
pada hasil pendidikan kaum pria. 2.
Peningkatan pendidikan kaum wanita tidak hanya memacu produktivitas sektor- sektor pertanian maupun industri, tetapi juga akan menurunkan usia pernikahan,
meredakan tingkat fertilitas, serta memperbaiki mutu kesehatan dan nutrisi anak- anak.
3. Peningkatan kualitas kesehatan dan tingkat gizi anak-anak, serta membaiknya
pendidikan ibu-ibu mereka, dengan sendirinya akan sangat memperbaiki kualitas sumber daya manusia selama beberapa generasi mendatang.
4. Karena kaum wanitalah yang menanggung beban terbesar dari kemiskinan dan
kelangkaan lahan garapan di banyak negara-negara Dunia Ketiga, maka setiap perbaikan peranan dan status ekonomi mereka melalui peningkatan kesempatan
untuk mendapatkan pendidikan akan melipat gandakan daya dan kekuatan mereka guna menghancurkan lingkaran setan kemiskinan dan keterbatasan pendidikan.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kesehatan dan Kemiskinan