Analisis Ekstrak n-heksan secara KLT Fraksinasi Ekstrak n-heksan secara Kromatografi Kolom

3.8 Analisis Ekstrak n-heksan secara KLT

Terhadap ekstrak n–heksan dilakukan analisis secara KLT menggunakan plat pra lapis tipis silika gel GF 254 dan fase gerak campuran n-heksan – etilasetat dengan perbandingan 90:10, 80:20, 70:30 dan 60:40. Sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Liebermann-Burchard. Cara kerja: Ekstrak dilarutkan dengan n-heksan ditotolkan pada plat lapis tipis, kemudian dimasukan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan uap fase gerak. Setelah pengembangan selesai plat dikeluarkan dan dikeringkan, plat disemprot dengan penampak bercak Liebermann-Burchard dan dipanaskan di oven pada suhu 110°C selama 10 menit lalu diamati warna yang terbentuk dan dihitung harga Rfnya. E.Merck, 1978; Gritter.

3.9 Fraksinasi Ekstrak n-heksan secara Kromatografi Kolom

Ekstrak n-heksan difraksinasi secara KK menggunakan pelarut landaian n- heksan - etilasetat dengan perbandingan 100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50, 40:60, 30:70, terakhir menggunakan metanol sebagai pencuci. Cara kerja: Seperangkat alat kromatografi kolom dirangkai dan ke dalam dasar kolom dimasukkan kapas yang telah dicuci dengan metanol sebagai filter. Silika gel 60 mesh 70-230 ASTM dengan ukuran partikel 0,063-0,200 disuspensikan dengan fase gerak n-heksan-etilasetat 80:20, diaduk sampai gelembung udara habis, lalu dimasukkan ke dalam kolom yang telah diisi dengan fase gerak yang sama. Spektrum Dinding kolom diketuk-ketuk untuk menghilangkan gelembung udara sambil dialiri dengan fase gerak sampai memadat. Kolom yang telah dikemas dibiarkan selama 24 jam, kemudian kran kolom dibuka sampai genangan pelarut setinggi fase diam. Fraksi n-heksan dilarutkan dengan sedikit fase gerak dan ditambahkan sedikit fase diam dan aduk rata, setelah fase gerak menguap dimasukkan ke dalam kolom secara perlahan-lahan dengan kran tertutup. Setelah sampel turun tepat setinggi fase diam, melalui dinding kolom secara perlahan-lahan dialirkan fase gerak sambil kran kolom dibuka. Tetesan yang keluar diatur agar sama dengan tetesan pelarut dari reservoir. Hasil elusi eluat ditampung dalam vial masing- masing sebanyak 5 ml. Selanjutnya terhadap eluat dipantau dengan KLT menggunakan plat pralapis tipis silika gel GF 254 dengan fase gerak n-heksan- etilasetat 80:20, dan penyemprot Liebermann-Burchard, untuk pola kromatogram yang sama hasilnya digabungkan menjadi satu fraksi.

3.10 Analisis KLT Hasil Kromatografi Kolom

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Fraksi N-Heksana Daun Gaharu (Aquilaria Malaccensis Lam.)

5 73 99

Karakterisasi Dan Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes (Mart.) Solms)

21 118 72

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksan Rumput Laut Turbinaria Ornata (Turner) J. Agardh

11 91 78

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Beberapa Fraksi Daun Ekor Naga (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Dan Pseudomonas aeruginosa

17 99 87

Analisis Kandungan Mineral Esensial pada Daun Ekor Naga (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

6 31 102

Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Akar Tanaman Ekor Naga (Rhaphidophora Pinnata Schott)

9 88 67

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tanaman Ekor Naga (Rhaphidophora pinnata Schott.)

16 94 120

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Fraksi N-Heksana Daun Gaharu (Aquilaria Malaccensis Lam.)

0 0 26

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Fraksi N-Heksana Daun Gaharu (Aquilaria Malaccensis Lam.)

0 1 23

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Ekstrak N-Heksan Rumput Laut Turbinaria Ornata (Turner) J. Agardh

0 1 22