Proyek ekspansi Expansion projects

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 Continued - 76 - Tidak terdapat perubahan eksposur Grup terhadap risiko pasar atau cara di mana risiko tersebut dikelola dan diukur. There has been no change to the Group ’s exposure to market risk or the manner in which these risks are managed and measured. ii. Manajemen risiko mata uang asing ii. Foreign currency risk management Pendapatan, biaya-biaya, dan pinjaman Grup sebagian besar diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Namun, karena Grup beroperasi di Indonesia, terdapat keadaan di mana Grup dipengaruhi oleh fluktuasi dari nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat terutama terkait dengan pajak dan beberapa beban tertentu yang berdenominasi dalam Rupiah. Jumlah eksposur bersih mata uang selain Dolar Amerika Serikat Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 37. The Group’s revenues, costs and borrowings are denominated mostly in U.S. Dollar. However, since the Group operates in Indonesia, there are instances where the Group is affected by the fluctuation of Indonesian Rupiah against the U.S. Dollar pertaining mainly to taxes and certain expenses which are denominated in Indonesian Rupiah. The Group’s net open currency other than U.S. Dollar exposure as of reporting date is disclosed in Note 37. Grup memelihara saldo kas dalam mata uang Rupiah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan beban dalam Rupiah. The Group maintains sufficient cash balance denominated in Indonesian Rupiah to cover the expenses denominated in Indonesian Rupiah. Analisis sensitivitas mata uang asing Foreign currency sensitivity analysis Analisis sensitivitas Grup di bawah ini terhadap peningkatan dan penurunan dalam US terhadap mata uang Rupiah menggunakan 5 dan 8 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Tingkat sensitivitas ini yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item instrumen keuangan dalam mata uang moneter selain Dolar Amerika Serikat yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan persentase dalam nilai tukar mata uang asing. T he Group’s sensitivity analysis below to the increase and decrease in the US against the relevant foreign currencies uses 5 and 8 at December 31, 2014 and 2013, respectively. These sensitivity rate are the ones used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents managements assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding monetary items of financial instrument denominated in currency other than U.S. Dollar and adjusts their translation at the period end for percentage change in foreign currency rates. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, jika US melemah menguat sebesar 5 dan 8 terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lainnya tetap konstan, laba bersih, setelah pajak, masing-masing akan menjadi US 624 ribu dan US 1.317 ribu lebih tinggirendah. For the year ended December 31, 2014 and 2013, if US had weakened strengthened by 5 and 8 against Indonesian Rupiah with all other variables held constant, net profit, after tax, would have been US 624 thousand and US 1,317 thousand, respectively, higherlower. Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif atas risiko valuta asing melekat karena eksposur pada akhir periode pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama periode berjalan. In managements opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative for the inherent foreign exchange risk because the exposure at the end of the reporting period does not reflect the exposure during the period.