Handout
Materi 3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-Model Pada Pembelajaran IPA
I. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Untuk mempelajari pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA, silahkan Anda mempelajari hand- out dan contoh penerapannya
PENDEKATAN SAINTIFIKPADA PEMBELAJARAN IPA
Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach padaproses pembelajaran. Pendekatan saintifik termasuk pembelajaran inkuiri yang bernafaskan
konstruktivisme. Sasaran pembelajaran dengan pendekatan ilmiah mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah
kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan proses psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sementara itu, keterampilan diperoleh melalui aktivitas:
mengamati,menanya, menalar, menyaji, dan mencipta Permendikbud no 65 tahun 2013.
Menurut McCollum 2009 dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang
dapat meningkatkan rasa keingintahuan Foster a sense of wonder, meningkatkan keterampilan mengamati Encourage observation, melakukan analisis Push for analysis dan berkomunikasi
Require communication.Untuk mempelajari bagaimana pembelajaran IPA berbasis pendekatan saintifik, berikut ini diuraikan dengan singkat konsep pembelajaran IPA dan pendekatan saintifik
pada pembelajaran IPA dan implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA.
Pada Permendikbud no 81A Tahun 2013, p roses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Jika dihubungkan dengan komponen pada pendekatan saintifik diatas maka
ke lima pengalaman belajar ini merupakan penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran.
A. Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari- hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian
| 69 HO-3.1a
Pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Uraian mengenai aktivitas siswa
dalam mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta telah diuraikan dengan lengkap pada handout Pendekatan–pendekatan Ilmiah.
Menurut McCollum 2009 dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus menyajikan
pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan Foster a sense of wonder, meningkatkan keterampilan mengamati Encourage observation, melakukan analisis Push for
analysis dan berkomunikasi Require communication.
1. Meningkatkan rasa keingintahuan Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin tahu dari peserta didik tentang
’siapa, apa, dan dimana‘ atau “who, what dan where” dari apa yang ada di sekitar peserta didik. Pada kurikulum 2013, peserta didik dilatih rasa keingintahuannya sampai ’mengapa dan
bagaimana’atau “why”and “how”. Pada pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi dalam kegiatan tanya jawab baik mulai dari kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan penutup.
Selain tanya jawab, dapat juga dengan melalui memberikan suatu masalah, fakta-fakta atau kejadian alam yang ada di sekitar peserta didik.
2. Mengamati Pembiasaan kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta
didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang
dianalisis dengan materi pembelajaran yang disajikan oleh guru Sudarwan, 2013. Menurut Nuryani, 1995 mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan
alat inderanya secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan
data atau informasi. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur
disebut pengamatan kuantitatif. Untuk meningkatkan keterampilan mengamati, maka didalam pembelajaran sebaiknya dimunculkan kegiatan yang memungkinkan siswa mengunakan berbagai
panca indranya untuk mencatat hasil pengamatan.
3. Menganalisis Wonder grows with understanding and understanding come of analysis. Mc. Collum,2009.
Analisis dapat berupa analisis kuantitatif dan kualitatif.Peserta didik perlu dilatih dan dibiasakan melakukan analisas data yang sesuai dengan tingkat kemampuannya.Misalnya data pengamatan
yang diperoleh sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk meninjau kembali hasil pengamatan dan mereka dilatih membuat pola-pola atau grafik dari data yang diperolehnya.
Latih peserta untuk melakukan klasifikasi, menghubungkan dan menghitung.
4. Mengkomunikasikan Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan untuk mengkomunikasikan yang
peserta didik telah pelajari.
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian
| 70
B. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA