7
Rencana Kerja RSUD Dr. Adnaan WD Tahun 2014 tahun 2014 mengingat permintaan dan lonjakan pasien saat ini. Dari data Rekam
Medis tahun 2012 BOR Bed Occupancy Rate yaitu persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu pada ruangan VIP yakni 98,83. Disamping
itu pembangunan gedung ICU, ICCU, NICU, PICU dan IBS yang representatif juga harus segera direalisasikan karena kebutuhan ruang rawat ICU dan IBS sekarang
masih kurang memadai. Begitu juga dengan kendaraan Ambulance yang perlu peremajaan karena
umurnya hampir 10 tahun. Sedangkan mobil khusus jenazah masih memakai ambulance yang ada yang semestinya harus dipisahkan pemakaiannya sesuai
standar ambulance yang ada. Sehingga perlu pengadaan ambulance dan mobil jenazah pada tahun 2014 yang akan datang.
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh
Secara struktur RSUD Dr. Adnaan WD adalah Rumah Sakit Pemerintah Kota Payakumbuh yang saat ini merupakan Lembaga Teknis Daerah yang berada dan
bertanggung jawab langsung kepada Walikota Payakumbuh melalui Sekretaris Daerah. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 tahun 2008
tentang Organisasi dan tata kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh. RSUD Dr. Adaan WD Payakumbuh adalah unsur
pendukung penyelenggaran tugas-tugas Pemerintah Kota dibidang Pelayanan
Kesehatan Tugas Pokoknya adalah melakukan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat.
Sedangkan Fungsi dari RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh adalah :
a. Perumusan Kebijakan tekhnis di bidang pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. b.
Penyelenggaran urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan fungsinya. Kinerja Pelayanan maupun Keuangan RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh
pada tahun Anggaran 2012 cukup baik dan mengindikasikan peningkatan dalam segi kuantitas ataupun kualitas dan memenuhi standar nasional diantaranya
dilihat dari tingkat hunian rawat inap BOR menunjukkan tingkatan yang berada pada standar nasional 60 - 85 , dimana BOR tahun 2011 adalah 69,30 dan
tahun 2012 menjadi 63,30. Hal ini terjadi oleh karena pada wal tahun 2012
8
Rencana Kerja RSUD Dr. Adnaan WD Tahun 2014 terjadi penambahan kapasitas tempat tidur dari 166 menjadi 196 tempat tidur,
yang menyebabkan terjadinya penurunan indikator BOR. Sementara itu pendapatan Rumah Sakit pada tahun 2009 target yang
ditetapkan setelah perubahan adalah Rp. 13.800.000.000,- dengan realisasi pendapatan sebesar Rp. 14.023.403.627,- berarti terjadi peningkatan pendapatan
sebesar Rp. 223.403.627,- atau sebesar 1,62 dari target yang ditetapkan. Pada tahun 2010 target pendapatan sebesar Rp. 16.385.718.700,- terealisasi
sebesar Rp. 18.020.670.075,- yang berarti terjadi peningkatan pendapatan sebesar Rp. 1.634.951.375,- atau 9,98 dari target. Pada tahun 2011
target pendapatan
sebesar Rp.
19.000.000.000,- terealisasi
sebesar
Rp.
21.390.341.051
,- yang berarti terjadi peningkatan pendapatan sebesar Rp. 2.
390.341.051
,- atau 12,58 dari target. Pada tahun 2012 target pendapatan sebesar Rp. 23.629.084.892,- terealisasi Rp. 21.894.896.519,11 yang berarti
terjadi penurunan pendapatan sebesar Rp. 1.734.188.372,89 atau 7,34 dari target. Pada tahun 2013 target pendapatan sebesar Rp. 23.700.000.000,-
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RSUD Dr. Adnaan WD