Lokasi dan Waktu Metode Pelaksanaan Ruang Lingkup Kegiatan Paramete

12 I I I . PROSEDUR PELAKSANAAN

3.1. Lokasi dan Waktu

Kegiatan diseminasi pendampingan pengembangan kawasan komoditas cabai dilaksanakan selama 3 tahun mulai Tahun 2015 sampai Tahun 2017 di 5 lima wilayah kawasan pengembangan komoditas cabai, meliputi 5 lima Kabupaten, yaitu; Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara, Kaur dan Mukomuko. Tahun 2016 kegiatan pendampingan dan pengembangan kawasan cabai dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas serta pengendalian organisme pengganggu tanaman OPT Cabai.

3.2. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan pendampingan dan pengawalan pengembangan kawasan, adalah 1 on farm assessment ; 2 experimental design; 3 komunikasi tatap muka langsung; 4 identifikasi lapangan dan need assessment terhadap kebutuhan pendampingan pengembangan kawasan cabai dan pengendalian organisme pengganggu tanaman OPT Cabai di 5 kabupaten lokasi pengembangan kawasan cabai.

3.3. Ruang Lingkup Kegiatan

Pendampingan dilakukan pada 5 lokasi program pengembangan kawasan cabai di Provinsi Bengkulu yaitu; Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara, Kaur dan Mukomuko melalui tahapan diseminasi inovasi secara partisipatif, sesuai kondisi, kebutuhan wilayah, karakteristik petani dan kelompok, pemerintah daerah, penyuluh dan swasta secara terkoordinasi. Diseminasi pendampingan dilakukan pada satu musim tanam, melalui kegiatan percontohan inovasi cabai merah 0,2 ha dilahan petani, pengawalan inovasi, pertemuan, pelatihan, pengenndalian OPT, narasumber, pembinaan poktan-gapoktan mitra usaha dan sinergi program terkait serta penyebaran media informasi, bimbingan tekhnis dan sosialisasi. 13 3.4. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 3.4.1. Persiapan Koordinasi dan sinergi program daerah a. Menyampaikan tujuan dan rencana pelaksanaan pendampingan inovasi, sasaran penerapan dan adopsi inovasi, peningkatan produksi dan produktivitas kawasan. b. Mendiskusikan lokasi desa, patani, kawasan untuk didampingi. Baik itu; pengawalan, penerapan, pelatihan, percontohan bimbingan tekhnis dan sosialisasi yang dilaksanakan di 5 lima kabupaten, berdasarkan: • lokasi kegiatan tahun 2015 dan sinergi program daerah, yaitu pada Kabupaten; Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara, Kaur dan Mukomuko . • pelaksanaan hasil identifikasi kawasan pendampingan tahun 2015 dan program pengembangannya. c. Sinergi program pengawalan inovasi dan pendampingan pengembangan kawasan cabai 3.4.2. Pelaksanaan 3.4.2.1. Meningkatkan produktivitas cabai merah kaw asan pengembangan 1 Menyiapkan dan implementasi teknologi rekomendasi budidaya cabai merah Pendampingan dan pengawalan pada petani maupun kelompok dalam rangka mengimplementasikan teknologi budidaya cabai merah, sesuai kebutuhan kawasan pengembangan di 5 Kabupaten dan dukungan terhadap program daerah yang meliputi komponen teknologi; • varietas, benih sumber dan produktivitas • cara pengolahan tanah dan kompos organik • cara dan sistem tanam pola, jarak, waktu, dan lain-lain • pemupukan jenis, dosis, cara, waktu per jenis • penyiangan dan pemangkasan • pengendalian hama penyakit dan OPT • panen dan pascapanen 14 2 Demplot percontohan diluar musim Melakukan kegiatan percontohan berupa Demplot mendukung gerakan tanam cabai diluar musim GTCK, yaitu pada musim kering seluas 0,2 ha dilahan petani kooperator desa Tambak Rejo Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara sesuai kegiatan pengembangan sinergi program daerah dan kebutuhan pendampingan kawasan cabai. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan didukung dengan petunjuk teknis pelaksanaan percontohan, berupa diseminasi teknolgi introduksi dan pertanamannya dimulai pada bulan Juli 2016. Difokuskan pada penerapan komponen teknologi; varietas unggul baru VUB cabai merah keriting varietas Kencana; penggunaan kompos;, pengaturan jarak tanam 2 baris sistim zig-zag; dan pengendalian hama penyakit tanaman berupa penerapan tanaman perangkap border kutu melalui penanaman jaqgung 2 – 4 baris disekeliling lahan tanaman cabai pada awal pengolahan lahan. Sehingga pada saat pertanaman cabai dmulai, border tanam jagung akan berperan menahan dan menjadi perangkap hama inang penyebaran penyakit pada tanaman cabai, seperti halnya kutu kebul sebagai penyebar penyakit virus kuning. 3.4.2.2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani terhadap pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai 1 Pengambilan kusioner penggalian tingkat pengetahuan pengendalian OPT pada petani cabai melalui sinergi progran daerah sesuai pelaksanaan kegiatan SL sekolah lapang pengendalian OPT. 2 Nara sumber, bimbingan tekhnis pengendalian OPT sinergi program sesuai pelaksanaan kegiatan daerah pengembangan kawasan cabai 3 Kegiatan pertemuan, pengawalan dan pelatihan inovasi pengo; ahan dan penerapan pupuk orgahik kompos pada tanaman cabai merah dalam rangka peningkatan keterampilan petani poktan gapoktan sesuai kondisi wilayah pada 5 kabupaten lokasi pengembangan kawasan cabai 4 Penggamatan OPT pada tanaman cabai merah dilakukan pada 5 kabupaten dan upaya penanganan baik langsung maupun melalui penyebaran bahan informasi cetakan pengemdalian OPT pada cabai merah 15 5 Menyiapkan bahan informasi inovasi teknologi, pengendalian OPT tanaman cabai dan upaya penanganan baik langsung maupun melalui penyebaran bahan informasi teknologi dan pengemdalian OPT pada cabai merah 6 Penyebaran media informasi pengendalian OPT kebutuhan wilayah pengembangan kawasan cabai, berupa Banner penyakit utama tanaman cabai, Folder pengendalian penyakit virus kuning pada cabai, dan pengendalian penyakit layu fusarium pada cabai. 3.4.2.3. Meningkatkan kinerja dan sinergisme pelaku maupun mitra usaha dalam pengembangan kaw asan cabai 1 I mplementasi pendampingan kelembagaan melalui pembinaan dan pemberdayaan poktan gapoktan secara terfokus diwilayah pengembangan kawasan cabai, dalam hal; a. pemasaran hasil dan kemitraan usaha pada 5 lokasi kawasan pengembangan komoditas cabai b. sinergisme dan padupadan program melalui peningkatan kinerja fungsi dan peran saluran diseminasi dalam mempercepat transfer teknologi yang dilakukan secara bertahap, sesuai kebutuhan lapangan maupun pengguna teknologi petani, petugas, staleholder serta penyelia teknologi 2 Melakukan pembinaan poktan gapoktan melalui pendampingan dan perencanaan diseminasi teknologi dalam kawasan sebagai upaya peningkatan kemampuan dan skala usaha, meliputi: a. I mplementasi pendampingan aspek teknis inovasi teknologi produksi sesuai kebutuhan 5 lokasi pendampingan, melalui penerapan inovasi teknologi produksi langsung oleh petani b. I mplemetasi penyebaran hasil pendampingan dan percontohan pengembangan inovasi akan didukung dengan kegiatan; • Sosialisasii pelaksanaan percontohan, sebagai upaya penyebaran hasil dalam pengembangan kawasan cabai • Bimbingan tekhnis inovasi teknologi produksi diaplikasikan dan pemberdayaan poktan gapoktan pada pengembangan kawasan cabai merah. 16

3.5. Paramete

r 1 Peningkatan produktivitas sebelum dan setelah pendampingan 2 Komponen teknologi yang diperbaiki 3 Respon petani terhadap hasil percontohan demplot 4 Peningkatan jumlah poktan adopter yang mengadopsi I novasi percontohan 5 Jumlah stakeholder Petugas, Penyuluh, dll berkunjung ikut Sosialisasi dan bimbingan inovasi teknologi

3.6. Pengumpulan Data dan Metode Analisis