91 rata-rata sebesar 3,02 dan pada aspek pemrograman dan komunikasi visual uji
coba terbatas memperoleh skor rata-rata sebesar 3.09. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penilaian responden uji terbatas pada aspek pembelajaran,
aspek substansi materi, aspek tampilan, dan aspek pemrograman dan komunikasi visual termasuk dalam kategori baik.
2. Analisis Data Hasil Uji Coba Terbatas
Distribusi frekuensi penilaian kelayakan media oleh responden uji terbatas adalah sebagai berikut:
Tabel 30. Distribusi Frekuensi Penilaian Kelayakan Media Uji Coba Terbatas No.
Kriteria Frekuensi Kelayakan
Persentase 1.
Sangat Tidak Setuju 1 2.
Tidak Setuju 2 3.
Setuju 3 28
87,5 4.
Sangat Setuju 4 4
12,5 Jumlah
32 100
Berdasarkan Tabel 35 dapat diketahui bahwa penilaian dari 32 responden terdapat 28 siswa yang menilai setuju dan 4 menilai sangat setuju. Dengan
demikian penilaian responden secara keseluruhan menyatakan setujubaik
terhadap kelayakan media. Jumlah pengumpulan nilai kelayakan media uji coba luas 32 siswa:
Perhitungan persentase kelayakan media pada uji coba terbatas 32 siswa yaitu:
= x 100
= 3930
43932 x 100
= 3930
4992 x 100
= 78,26
92 Berdasarkan Tabel 18. Kriteria Prosentase
Likert Scale Instrumen
Penelitian dengan Skala 1-4 dibagi rata maka prosentase kelayakan 78,26 dalam kategori SANGAT BAIK sehingga media pembelajaran layak untuk
didistribusikan dengan revisi sesuai saran. Media pembelajaran berbasis Sofware Adobe Flash CS 6 terbukti layak
digunakan sebagai media pembelajaran tentang metode dan teknik lipatan adonan pastry pada pengolahan kue dan roti kontinental. Oleh karena itu, guru
sebaiknya menggunakan media berbasis Sofware Adobe Flash CS dalam pembelajaran di kelas maupun media belajar mandiri pada siswa patiseri XI SMK
Negeri 4 Yogyakarta. Hal ini perlu dilakukan mengingat dengan menggunakan media berbasis Sofware Adobe Flash CS mampu menarik perhatian siswa dan
mampu menimbulkan semangat belajar siswa karena adanya tampilan, subtansi materi, pemrograman dan komunikasi visual yang menarik. Dengan media
berbasis Sofware Adobe Flash CS diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang metode dan teknik lipatan adonan pastry pada pengolahan kue
dan roti kontinental.
3. Revisi II
Hasil uji coba media secara terbatas pada tanggal 22 Desember 2014 kelas XI Patiseri secara umum penilaiannya baik dan tidak ada saran, kritik masukan
yang substansial untuk dipertimbangkan menjadi revisi.
93
E. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Pembelajaran Adobe Flash CS6 Metode dan
Teknik Lipatan Adonan Pastry untuk Pembelajaran Siswa Kelas XI Patiseri
Proses pengembangan media pembelajaran metode dan teknik lipatan adonan pastry pada pengolahan kue dan roti kontinental untuk siswa patiseri
kelas XI SMK Negeri 4 Yogyakarta, dilakukan sesuai dengan metode pengembangan multimedia Luther 1994 terdapat
enam langkah yaitu menyusun konsep, perancangan produk, pengumpulan data materi, penyusunan
materi, uji coba, dan distribusi. Penyusunan konsep yang dilakukan adalah dimana tahap menentukan tujuan
pembuatan dan siapa pengguna produk media pembelajaran. Tujuan pembuatan media disini seperti yang disampaikan Azhar Arsyad 2014:29, media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, bahkan objek atau benda yang susah di tampilkan pada proses pembelajaran. Media
pembelajaran diharapkan bisa menambah sarana belajar teori dengan tampilan materi yang menarik dengan hanya menampilkan sebuah program multimedia
yang ringkas dan mudah digunakan, sehingga dapat mempermudah pengguna memahami materi pembelajaran tanpa keterbatasan alat dan bahan. Pengguna
dalam hal ini adalah guru dan siswa, guru dapat mempergunakan media ini guna lebih menarik perhatian siswa ketika pembelajaran berlangsung, dan siswa
sendiri dapat mempergunakannya sebagai sarana belajar mandiri. Tahapan berikutnya perancangan desain produk, yaitu membuat storyboard, flowchart
view, struktur navigasi dan perancangan tampilan produk media pembelajaran berbasis software adobe flash cs6. Setelah perancangan desain secara