64 dikarenakan standar perbandingan untuk tempat
bermain siswa adalah setiap siswa hendaknya memi- liki tempat bermain seluas 2 x 2 m
2
. SDN Ngimbrang juga memiliki sarana pembela-
jaran yang meliputi 2 TV color, 2 LCD, 2 Laptop, 2 DVD Player, 3 Komputer, 1 perangkat sound system
lengkap, 1 perangkat Rebana lengkap, tape recorder, seruling, pianika, organ, dan matras. Sarana tersebut
dalam kondisi baik dan sering digunakan untuk menunjang KBM dan kegiatan lomba. Selebihnya
terdapat pula alat peraga pembelajaran seperti peta, KIT IPA, globe, tiruan organ tubuh manusia. Namun
untuk kelengkapan alat bantu kegiatan belajar terse- but kondisinya kurang memadahi.
4.2 Strategi Peningkatan Mutu melalui MBS
Pelaksanaan pendidikan membutuhkan strategi sebagai langkah untuk mencapai tujuan yang diharap-
kan. Strategi peningkatan mutu pendidikan dilaksana- kan di sekolah dengan melibatkan berbagai unsur
penting di dalamya, yakni kepala sekolah, guru, dan komite sekolah.
MBS sebagai suatu model implementasi kebijak- an desentralisasi pendidikan merupakan suatu konsep
inovatif, yang bukan hanya dikaji sebagai wacana baru dalam pengelolaan pendidikan namun harus dilaksa-
nakan sesuai standar mutu yang ditetapkan oleh pemerintah dan melalui komunikasi berbagai arah
65 sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan
yakni peningkatan kualitas pendidikan. Strategi peningkatan mutu melalui MBS dilaksa-
nakan dengan menekankan segi efektifitas dan efi- siensi. Penekanan efektivitas dilihat dari perencanaan
dengan perbandingan hasil yang dicapai. Sedangkan efisiensi diterapkan pada perencanaan dan pelaksana-
an program sekolah yang dikaitkan dengan anggaran yang digunakan. Dalam rangka peningkatan mutu
berlandaskan efisiensi
dan efektivitas
di SDN
Ngimbrang dilakukan peningkatan pemberdayaan po- tensi yang ada di lingkungan sekolah SDN Ngimbrang
dengan melaksanakan berbagai macam upaya, yakni pemberdayaan peran kepala sekolah, guru, dan komite
sekolah. Manajemen Berbasis Sekolah merupakan model
manajemen yang digunakan di SDN Ngimbrang dalam rangka meningkatkan mutu sekolah, meliputi peren-
canaan program, pelaksanaan program, evaluasi dan tindak lanjut. Perencanaan program dibuktikan
dengan adanya struktur organisasi sekolah; struktur organisasi tim sukses; EVADIR; Analisis SWOT; RKAS;
program tahunan, jangka pendek, menengah, dan jangka panjang; kurikulum dan perangkat kurikulum.
Pelaksanaan program dibuktikan adanya kegi- atan KBM yang berlangsung, kegiatan ekstrakurikuler,
kegiatan lomba akademik dan non akademik. Sedang- kan tindakan evaluasi dan tindak lanjut dilakukan
66 oleh stakeholders yang ada di SDN Ngimbrang dengan
mengedepankan sikap profesionalisme, partisipasi, dan penekanan peranserta.
SDN Ngimbrang berada di lingkungan masya- rakat peduli pendidikan, sehingga sangat membantu
sekolah dalam mendapatkan bantuan dana untuk membantu operasional sekolah walaupun tidak men-
capai 100. Kepedulian masyarakat merupakan salah satu bukti bahwa SDN Ngimbrang mendapatkan
kepercayaan masyarakat sekitar untuk menyelengga- rakan pendidikan bermutu. Penyelenggaraan pendi-
dikan di SDN Ngimbrang dalam meningkatkan mutu menggunakan strategi yang dipandang tepat dan
memenuhi sasaran
yakni pemberdayaan
peran stakeholder yang meliputi kepala sekolah, guru, dan
komite sekolah. Kepala sekolah sebagai pengelola manajemen, pelaksana EMASLIM, dan pengambil ke-
putusan. Guru sebagai pelaksana kegiatan pembela- jaran yang mengacu pada pembelajaran berbasis
PAKEM. Komite sekolah sebagai evaluator, mediator, dan mitra kerja kepala sekolah. Kepala Sekolah
membagi tugas kepada guru secara adil dengan mempertimbangkan berbagai hal untuk menentukan
tugas yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Selain hal tersebut dalam pembagian tugas
disesuaikan dengan kwalifikasi pendidikan. MBS sebagai model manajemen mutu menuntut
akuntabilitas dalam pelaksanaan dan pengelolaan program sehingga sangat bergantung pada kompetensi
67 masing-masing pelaksana program. Dalam rangka
meningkatkan mutu sekolah dibutuhkan inovasi, kreasi, komunikasi, kerjasama, dan peran serta
stakeholders yang ada sehingga muncul interaksi positif yang mendukung tercapainya tujuan.
4.3 Peran Stakeholder dalam Peningkatan Mutu di Sekolah