Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 68 Keterangan : VR adalah rata-rata total hasil penilaian validator terhadap perangkat pembelajaran meliputi RPP dan LKS. Perangkat dikatakan valid jika interval skor pada semua rata-rata berada pada kategori valid atau sangat valid. 2. Data Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini, untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran diperoleh dari validasi kepraktisan perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh para ahli. Terdapat empat kriteria penilaian umum perangkat pembelajaran dengan kode nilai sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Kepraktisan Perangkat Pembelajaran P Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika para ahli validator menyatakan bahwa perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan dengan sedikit revisi atau tanpa revisi. 3. Keefektifan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian, data keefektifan perangkat pembelajaran diperoleh dari aktivitas siswa, aktivitas guru, respon siswa dan hasil belajar siswa. Kode Nilai Keterangan A Dapat digunakan revisi B Dapat digunakan dengan sedikit revisi C Dapat digunakan dengan banyak revisi D Tidak dapat digunakan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 69 a. Data Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa dapat dijadikan sebagai acuan untuk menganalisis hasil penilaian aktivitas siswa terhadap hasil pengamatan aktivitas siswa. Untuk mencari rata-rata persentase aktivitas siswa dilakukan analisis data dengan menggunakan rumus 70 : ∑ ∑ Keterangan : = persentase frekuensi aktivitas siswa kategori ke-i ∑ = jumlah jenis aktivitas siswa kategori ke-i yang muncul tiap RPP ∑ = jumlah semua aktivitas siswa Kemudian persentase aktivitas siswa tersebut diperoleh dengan persentase waktu ideal dengan menggunakan toleransi 5. Persentase waktu ideal siswa dalam melakukan aktivitas tertentu dihitung berdasarkan waktu dalam RPP yang dikembangkan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus 71 : ∑ ∑ Keterangan : = persentase waktu ideal untuk melakukan suatu jenis aktivitas tertentu ∑ = jumlah alokasi waktu dari semua RPP pada aktivitas tertentu ∑ = jumlah alokasi waktu dari semua RPP Penentuan kriteria keefektifan aktivitas siswa berdasarkan pencapaian waktu ideal yang ditetapkan dalam menyusun RPP, disajikan dalam tabel berikut: 70 Nafidatur Rosidah, Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Dengan Proyek Dan Investigasi Setting Kooperatif Pada Materi Kubus Dan Balok Di Kelas Viii Mts Negeri 2 Surabaya, Surabaya: Skripsi, UIN Sunan Ampel, 2009, h.23 71 Ibid, h.24 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 70 Tabel 3.4 Kriteria Waktu Ideal Aktivitas Siswa Dalam Melakukan Aktivitas Tertentu No Kategori yang diamati alokasi waktu menit Persentase Efektif p Waktu Ideal Toleransi 5 RPP 1 RPP 2 1 Menyampaikan informasi kepada siswa 15 18 18 13 ≤ p ≤ 23 2 Mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah 20 17 21 16 ≤ p ≤ 26 3 Mengamati cara siswa untuk menyelesaikan masalah 22 20 23 18 ≤ p ≤ 28 4 Menjawab pertanyaan siswa 5 5 6 1 ≤ p ≤ 11 5 Mendengarkan penjelasan siswa 12 10 12 7 ≤ p ≤ 17 6 Mendorong siswa untuk bertanyamenjawab pertanyaan 12 10 12 7 ≤ p ≤ 17 7 Mengarahkan siswa menarik kesimpulan 4 10 8 3 ≤ p ≤ 13 Jumlah 90 90 100 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 71 Aktivitas siswa dikatakan efektif apabila waktu yang digunakan untuk kategori yang diamati pada setiap RPP sesuai dengan alokasi waktu ideal yang terlihat dalam RPP dengan toleransi 5. b. Pengamatan Aktivitas Guru Hasil analisis penilaian terhadap lembar pengamatan aktivitas guru diperoleh dari deskripsi hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Data ini merupakan deskripsi aktivitas dari hasil pengamatan mengenai pelaksanaan proses pembelajaran dari deskripsi hasil observasi aktivitas guru maka dapat dijadikan sebagai acuan untuk menganalisis hasil penilaian aktivitas guru terhadap hasil pengamatan aktivitas guru. Untuk mencari rata – rata persentase aktivitas guru dilakukan analisis data dengan menggunakan rumus 72 : ∑ ∑ Keterangan : = persentase frekuensi aktivitas guru kategori ke-i. ∑ = jumlah jenis aktivitas guru kategori ke-i yang muncul tiap RPP. ∑ = jumlah semua aktivitas guru. Kemudian persentase aktivitas guru tersebut diperoleh dengan persentase waktu ideal dengan menggunakan toleransi 5. Persentase waktu ideal guru dalam melakukan aktivitas tertentu dihitung berdasarkan waktu dalam RPP yang dikembangkan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus 73 : ∑ ∑ 72 Ibid,h.23 73 Ibid, h.24 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 72 Keterangan : = persentase waktu ideal untuk melakukan suatu jenis aktivitas tertentu. ∑ = jumlah alokasi waktu dari semua RPP pada aktivitas tertentu. ∑ = jumlah alokasi waktu dari semua RPP. Penentuan kriteria keefektifan aktivitas guru berdasarkan pencapaian waktu ideal yang ditetapkan dalam menyusun RPP, disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.5 Kriteria Waktu Ideal Aktivitas Guru Dalam Melakukan Aktivitas Tertentu No Kategori yang diamati alokasi waktu menit Persentase Efektif p Waktu Ideal Toleransi 5 RPP 1 RPP 2 1 Menyampaikan informasi kepada siswa 15 18 18 13 ≤ p ≤ 23 2 Mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah 20 17 21 16 ≤ p ≤ 26 3 Mengamati cara siswa untuk menyelesaikan masalah 22 20 23 18 ≤ p ≤ 28 4 Menjawab pertanyaan siswa 5 5 6 1 ≤ p ≤ 11 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 73 Aktivitas guru dikatakan efektif apabila waktu yang digunakan untuk kategori yang diamati pada setiap RPP sesuai dengan alokasi waktu ideal yang terlihat dalam RPP dengan toleransi 5. c. Data Hasil Penilaian Respon Siswa Angket respon siswa digunakan untuk mengukur pendapat siswa terhadap perangkat baru, dan kemudahan memahami komponen-komponen: materi atau isi pelajaran, LKS, suasana belajar, dan cara guru mengajar, minat penggunaan, kejelasan penjelasan dan bimbingan guru.Untuk memperoleh hasil analisis respon siswa dapat menggunakan statistik deskriptif yaitu menghitung persentase tentang pernyataan yang diberikan. Persentase respon siswa dihitung dengan menggunakan rumus: presentase respon siswa x 100 A B  Keterangan: A = Proporsi siswa yang memilih B = Jumlah siswa responden Analisis respon siswa terhadap proses pembelajaran ini dilakukan dengan mendeskripsikan 5 Mendengarkan penjelasan siswa 12 10 12 7 ≤ p ≤ 17 6 Mendorong siswa untuk bertanyamenjawab pertanyaan 12 10 12 7 ≤ p ≤ 17 7 Mengarahkan siswa menarik kesimpulan 4 10 8 3 ≤ p ≤ 13 Jumlah 90 90 100 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 74 respon siswa terhadap proses pembelajaran. Persentase tiap respon dihitung dengan cara, jumlah aspek yang muncul dibagi dengan seluruh jumlah siswa dikalikan 100. Angket respon siswa diberikan kepada siswa setelah seluruh kegiatan belajar mengajar selesai dilaksanakan. Reaksi siswa dikatakan positif jika 75 atau lebih siswa merespon dalam kategori positif senang, baru, dan berminat 74 . d. Data Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dapat dihitung secara individual dan secara klasikal. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor siswa yang diperoleh dengan mengerjakan soal-soal yang terdapat di tes hasil belajar. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan SMP Barunawati Surabaya, maka siswa dipandang tuntas secara individual jika mendapatkan skor  75 dengan pengertian bahwa siswa tersebut telah mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi, atau mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas ketuntasan klasikal dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai skor minimal 75, sekurang-kurangnya 75 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Persentase ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase ketuntasan klasikal= 74 Sumaryono, Ihsan Wakhid, 2008. Skripsi Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik untuk Melatihkan Kemampuan Berpikir Kritis,tidak dipublikasikan, Surabaya: IAIN Sunan Ampel Surabaya h. 81-82 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 75

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Analisis Data

1. Proses dan Hasil Pengembangan Perangkat

Pembelajaran a. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS. Model pengembangan pada penelitian ini mengacu pada model ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu analisis Analysis, perencanaan Design, pengembangan Development, implementasi Implementation, dan evaluasi Evaluation. Setiap tahapan model ADDIE, ada kegiatan yang harus dilakukan. Rincian waktu dan kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Rincian Waktu dan Kegiatan Pembelajaran No Waktu dan Kegiatan Hasil yang Diperoleh 1 21 September 2015 Analisis Kebutuhan Mengetahui masalah kebutuhan yang mendasar pada pembelajaran matematika yang selama ini ada di SMP Barunawati Surabaya melalui diskusi denan guru mata pelajaran matematika, serta pembelajaran model Problem Based Learning PBL dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL. 2 23 September 2015 Desain Mempelajari masalah dan menemukan altenatif solusi yang akan ditempuh untuk digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 76 dapat mengatasi masalah pada analisis kebutuhan yang telah diidentifikasi. 3 12 Oktober 2015 Analisis Kompetensi Materi yang akan dikembangkan yaitu aritmatika sosial berdasarkan pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terdapat pada silabus kurikulum 2013. Selain itu, dirumuskan indikator yang harus dicapai peserta didik dalam proses pembelajaran menggunakan RPP dan LKS. 4 19 Oktober 2015 Pengembangan Membuat perangkat pembelajaran dengan model Problem Based Learning PBL dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL kemudian dikonsultasikan ke dosen pembimbing. 5 4 Desember 2015 Validasi Untuk mengetahui penilaian dosen pembimbing dan validator terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti. 6 23 – 30 Desember 2015 Revisi Validasi Melakukan perbaikan revisi terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan penilaian, saran dan hasil konsultasi dari dosen pembimbing dan validator. 7 6 – 8 Januari 2016 Implementasi dan pengisian angket Mengujicobakan perangkat pembelajaran dengan subjek penelitian siswa kelas VII SMP Barunawati Surabaya. Memperoleh data mengenai angket respon siswa dan hasil belajar. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 77 8 9 Januari 2016 Evaluasi Melakukan penilaian terhadap perangkat pembelajaran siswa dengan menggunakan RPP dan LKS serta menyimpulkan hasil pengembangan tersebut. 9 11 Januari 2016 Laporan Penelitian Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menghasilkan skripsi dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL dengan Setting Contextual Teaching and Learning CTL Untuk SMP Siswa Kelas VII Pada Materi Aritmatika Sosial”

b. Deskripsi Hasil Tahap Analisis Analysis

Tahap analisis Analysis digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan atau masalah yang melatarbelakangi perlu tidaknya dikembangkan pembelajaran matematika model Problem Based Learning PBL dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL dengan menganalisis situasi pembelajaran dan menganalisis kompetensi. Adapun hasil analisisnya sebagai berikut: 1 Analisis situasi pembelajaran Analisis situasi pembelajaran dilakukan dengan melakukan observasi dan diskusi bersama dengan guru matematika SMP Barunawati. Setelah melakukan observasi langsung di SMP Barunawati Surabaya dan melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran, peneliti memperoleh beberapa informasi, diantaranya ialah: a siswa kelas VII-A sudah mengenal dan mempelajari prasyarat yang diperlukan dalam penelitian. Materi prasyarat dalam penelitian tersebut ialah materi aritmatika sosial, b Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih didominasi dengan cara konvensional, yakni guru lebih digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 78 banyak menggunakan metode ceramah ketika mengajar di depan kelas, sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan guru. Variasi belajar dengan membentuk kelompok-kelompok kecil telah beberapa kali dilakukan guru, namun tidak diimbangi dengan konsep atau metode belajar yang dapat membuat siswa menjadi subjek belajar yang dapat aktif memberikan idependapat, menemukan konsep-konsep baru dari materi yang diajarkan, dan untuk mengeksplorasi pengetahuan yang didapat bersama anggota kelompoknya yang lain, sehingga pembentukan kelompok tersebut hanya terkesan sebagai proses pindah duduk saja, c Dalam proses pembelajaran matematika, khususnya mengenai materi aritmatika sosial, selama ini guru lebih sering meminta siswa untuk merangkum materi, kemudian mengerjakan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan materi tersebut tanpa mengenalkan pada siswa penerapannya dalam konteks kehidupan sehari- hari. Hal tersebut menyebabkan siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran karena kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya, kegiatan belajar sepeti ini juga menyebabkan siswa bosan bahkan tidak bersemangat, karena siswa kurang memahami tujuankegunaan dari materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mencoba untuk menerapkan pembelajaran model Problem Based Learning PBL dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL dengan menggunakan RPP dan LKS. Dengan RPP dan LKS tersebut, masing-masing siswa diberikan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan juga siswa dibimbing dalam proses menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu,

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Energi dan Usaha

0 5 223

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENGEMBANGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA PENGEMBANGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP Neger

0 0 16

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

2 58 784

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

3 19 411

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TRANSFORMASI UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

0 0 52

Journal of Arabic Learning and Teaching

0 0 8

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MATHEMATICAL LITERACY DI SMP

0 0 16