26
Penilaian dalam mengkonsumsi pangan dapat dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif dapat diketahui frekuensi makan,
frekuensi konsumsi menurut jenis yang dikonsumsi, kebiasaan makan dan cara mendapatkan makanan. Secara kuantitatif dilakukan untuk mengetahui jumlah
pangan yang dikonsumsi. Data penilaian ini dihitung konsumsi gizinya dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan.
Penilaian konsumsi pangan secara kuantitatif dapat menggunakan metode recall, dengan mencatat jenis bahan dan jumlah bahan makanan yang
dikonsumsi pada beberapa hari yang lalu. Menurut Suhardjo 1989: 23 mengemukakan recall dilakukan selama dua sampai tiga hari berturut-turut
supaya dapat meberikan gambaran secara umum
B. Kerangka Berpikir
Makan merupakan salah satu kegiatan biologis yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor fisik, psikologi dan lingkungan terutama keluarga,
khususnya ibu. Kualitas hidangan lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anak akan zat gizi yang dibutuhkan untuk mengimbangi aktifitas anak yang
tergolong tinggi. Susunan makanan yang baik apabila dapat memenuhi fungsi makanan
bagi tubuh sebagai zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman dan
bahan kimia berbahaya serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat
27
Pengolahan dalam setiap makan sangat diperlukan untuk memberikan variasi teknik olah dengan tetap mempertimbangkan tujuan sebenarnya di
dalam proses pengolahan, yaitu agar makanan mudah dicerna tubuh, memperbaiki aroma, rasa, tekstur, warna makanan,serte membebaskan
makanan dari jasat renik dan bahan-bahan yang membahayakan kesehatan. Porsi dan frekuensi makan pada anak juga diperhatikan.Porsi makan
anak perempuan dan laki-laki, begitupula frekuensi makan ada yang dua kali sehari ditambah selingan,atau ada yang makan satu kali sehari ditambah
selingan Adanya variasi konsep makan sehat anak sekolah dasar yang dimiliki
ibu menimbulkan variasi konsep makan. Ibu sebagai pengelola rumahtangga khususnya dalam penyediaan
makan harus memperhatikan kebutuhan gizi anak usia sekolah dasar karena anak usia sekolah dasar membutuhkan unsur gizi dalam makanan untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan pikirannya. Berhubungan dengan kenyataan tersebut maka ibu diharapkan memiliki pengetahuan tentang makan
sehat. Seorang ibu yang memiliki pengetahuan tentang makan sehat akan
menyediakan makanan untuk keluarganya, khususnya untuk anaknya dengan mendasarkan kepada konsep yang dimilikinya sehingga tersedia makanan
yang memenuhi syarat kesehatan. Jadi dari konsep yang dimiliki ibu tentang makan sehat, anak dapat mengkonsumsi makanan dengan baik, meskipun ibu
tidak dapat menyediakan makanan sendiri dirumah. Hal ini dapat dilakukan