Syarat Sahnya Perjanjian Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Null and Void Perjanjian Kerja Sama No 2 Tahun 1991 antara Pemerintah kota Salatiga dengan PT. Matahari Mas Sejahtera T1 312009033 BAB II

23 ketertiban umum atau kesusilaan. Jadi pada umumnya adalah untuk melindungi ketertiban masyarakat. 36

2.2. Syarat Sahnya Perjanjian

KUH Perdata mengatur sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat yaitu sepakat mereka yang mengikatkan dirinya, kecakapan untuk membuat suatu perikatan, suatu hal tertentu, suatu sebab yang halal. 37 Selanjutnya, tentang syarat sahnya perjanjian tersebut di atas dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan: kata sepakat toestemingizin kedua belah pihak adalah konsensus para pihak. Kesepakatan ini diatur dalam Pasal 1320 Ayat 1 KUH Perdata, persesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan pihak lainnya. Ditambahkan bahwa yang sesuai itu adalah pernyataannya, karena kehendak itu tidak dapat dilihatdiketahui orang lain, tetapi menurut hukum harus dibuktikan ada dalam pernyataan tersebut, tertuang dalam dokumen atau terlihat dari perbuatan. Terjadinya persesuaian pernyataan kehendak, terlihat dari adanya: bahasa yang sempurna dan tertulis; bahasa yang sempurna secara lisan; bahasa yang tidak sempurna asal dapat diterima oleh pihak lawan. Hal ini mengingat dalam kenyataan seringkali seseorang menyampaikan dengan bahasa yang tidak sempurna tetapi 36 R. Setiawan., Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Bandung, 1977, hal., 122. 37 Soesilo, Pradmudji R., Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, 2008, hal., 300. 24 dimengerti oleh pihak lawan; bahasa isyarat asal dapat diterima oleh pihak lawannya; diam atau membisu tetapi asal dipahami atau diterima oleh pihak lawan. Pada dasarnya, cara yang paling digunakan oleh para pihak, yaitu dengan bahasa yang sempurna secara lisan dan tertulis. Tujuan pembuatan perjanjian secara tertulis adalah agar memberikan kepastian hukum bagi para pihak dan sebagai alat bukti yang sempurna dikala timbul sengketa dikemudian hari, 38 meskipun, menurut Penulis, perjanjian yang dipandang lisanpun sebetulnya merupakan suatu perjanjian tertulis bagi para jurist. Sedangkan penjelasan mengenai kecakapan bertindak adalah kecakapan atau kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum. Perbuatan hukum adalah perbuatan yang akan menimbulkan akibat hukum. Orang-orang yang akan mengadakan perjanjian haruslah orang-orang yang cakap dan wenang 39 untuk melakukan perbuatan hukum, sebagaimana yang ditentukan oleh undang-undang. Orang yang cakapwenang untuk melakukan perbuatan hukum adalah orang yang sudah dewasa. Ukuran kedewasaan ada yang telah berumur 21 tahun danatau sudah kawin. Orang yang tidak berwenang melakukan perbuatan hukum: 1 anak di bawah umur minderjarigheid, 2 orang yang ditaruh di bawah pengampuan, dan 3 istri Pasal 1330 KUH Pedata. Akan tetapi, dalam perkembangannya istri dapat melakukan 38 H. Salim., H. Abdullah, Wiwiek Wahyuningsih, Perancangan Kontrak Memorandum of Understanding MoU, Sinar Grafika, 2007, Jakarta, hal., 9-10. 39 Hal ini sudah Penulis kemukakan dalam hal., 20. 25 perbuatan hukum, sebagaimana diatur dalam Pasal 31 UU Nomor 1 tahun 1974 Jo. SEMA No. 3 tahun 1963, namun harus memeroleh pengetahuan suaminya. 40 Mengenai adanya objek perjanjian onderwerp van de overeenkomst, dalam berbagai literatur disebutkan bahwa yang menjadi objek perjanjian adalah prestasi pokok perjanjian. Prestasi adalah apa yang menjadi kewajiban debitur dan apa yang menjadi hak kreditor. Prestasi ini terdiri dari perbuatan positif dan negatif. Prestasi terdiri atas: 1 memberikan sesuatu, 2 berbuat sesuatu, 3 tidak berbuat sesuatu Pasal 1234 KUH Perdata. 41 Perihal adanya kausa yang halal geoorloofde oorzaak dalam Pasal 1320 KUH Perdata tidak dijelaskan pengertian oorzaak kausa yang halal. Di dalam Pasal 1337 KUH Perdata hanya disebutkan kausa yang terlarang. Suatu sebab adalah terlarang apabila bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, dan ketertiban umum. Hoge Raad sejak tahun 1927 mengartikan oorzaak sebagai sesuatu yang menjadi tujuan para pihak. Syarat yang pertama dan kedua yang pemahaman konseptualnya telah dikemukakan di atas disebut syarat subyektif, karena menyangkut pihak-pihak yang mengadakan perjanjian. Adapun syarat ketiga dan keempat disebut syarat obyektif, 40 Cantologi. 41 Ibid, hal., 10. Sebetulnya, ada literatur yang jauh lebih rinci dari kepustakaan di atas. Lihat; Jeferson Kameo. Kontrak Sebagai Nama Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 26 karena menyangkut objek perjanjian, yang disepakati para pihak sebagai subyek perjanjian. Apabila syarat pertama dan kedua tidak terpenuhi, maka perjanjian itu dapat dibatalkan. Artinya, salah satu pihak dapat mengajukan kepada pengadilan untuk membatalkan pejanjian yang disepakatinya. Akan tetapi, apabila para pihak tidak ada yang keberatan, maka perjanjian itu tetap dianggap sah meskipun pada suatu waktu dapat dibatalkan. Apabila syarat ketiga dan keempat tidak terpenuhi, maka perjanjian itu batal demi hukum, artinya, dari semula perjanjian itu dianggap tidak ada. 42

2.3. Asas-asas dalam Hukum Perjanjian

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Forum Jurnalis Salatiga dengan Pemerintah Kota Salatiga T1 362009602 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Forum Jurnalis Salatiga dengan Pemerintah Kota Salatiga T1 362009602 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Pemerintah Kota Salatiga dalam Mewujudkan Kota Layak Anak T1 312009038 BAB II

0 0 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Null and Void Perjanjian Kerja Sama No 2 Tahun 1991 antara Pemerintah kota Salatiga dengan PT. Matahari Mas Sejahtera T1 312009033 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Null and Void Perjanjian Kerja Sama No 2 Tahun 1991 antara Pemerintah kota Salatiga dengan PT. Matahari Mas Sejahtera T1 312009033 BAB IV

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Null and Void Perjanjian Kerja Sama No 2 Tahun 1991 antara Pemerintah kota Salatiga dengan PT. Matahari Mas Sejahtera

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Null and Void Perjanjian Kerja Sama No 2 Tahun 1991 antara Pemerintah kota Salatiga dengan PT. Matahari Mas Sejahtera

0 0 73

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Lingkungan Kerja dengan Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga T1 BAB II

0 0 12

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Mas dan Mbak Duta Wisata dalam Mempromosikan Kota Salatiga T1 BAB II

0 1 34

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Pemerintah Kota Salatiga terhadap Keberadaan Pasar Tiban di Jalan Lingkar Salatiga T1 BAB II

1 5 60