Definisi Gangguan Jiwa Macam-macam Gangguan Jiwa

Stresor jangka panjang yaitu stresor yang saat ini dialami yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan. 2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stresor. Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi stresor yang ada. 3. Strategi koping yang digunakan. Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. 4. Strategi adaptasi disfungsional. Menjelaskan adaptasi disfungsional perilaku keluarga yang tidak adaptif ketika keluarga menghadapi masalah.

2.3. Gangguan Jiwa

2.3.1. Definisi Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental. Keabnormalan tersebut tidak disebabkan oleh sakit atau rusaknya bagian-bagian anggota badan, meskipun kadang-kadang gejalanya terlihat pada fisik Aqib, 2013.

2.3.2. Macam-macam Gangguan Jiwa

Macam-macam gangguan jiwa ini banyak sekali, antara lain: 1 Neurasthenia Penderita neutrasthenia selalu merasa lelah, lesu yang sangat. Sering pula disebut penyakit payah, meskipun sebenarnya fisiknya tak terdapat penyakit apapun. Ia sangat sensitif terhadap cahaya, suara. Detik jam kadang-kadang menyebabkan tidak dapat tidur, kepala pusing, selalu gelisah, merasa Universitas Sumatera Utara mempunyai berbagai penyakit, dan takut akan mati. Menginginkan belas kasihan dari orang lain Sundari, 2005. 2 Histeria. Histeria terjadi akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi kesukaran- kesukaran, tekanan perasaan, kegelisahan, kecemasan dan pertentangan batin. Dalam menghadapi kesukaran itu orang tidak mampu menghadapinya dengan cara yang wajar, lalu melepaskan tanggung jawab dan lari secara tidak sadar kepada gejala-gejala histeria yang tidak wajar. Di antara gejala-gejalanya ada yang berhubungan dengan fisik dan ada pula yang berhubungan dengan mental. Termasuk dalam gejala-gejala fisik antara lain: a. Lumpuh histeria b. Cramp histeria c. Kejang histeria d. Mutism hilang kesanggupan berbicara Termasuk dalam gejala-gejala mental, antara lain: a. Hilang ingatan amnesia b. Kepribadian kembar double personality c. Mengelana secara tidak sadar fugue d. Jalan-jalan sedang tidur somnabulism Aqib, 2013. 3 Psychasthenia. Penderita psychasthenia, merasa tidak tenang, selalu diganggu dan dikejar- kejar, mimpi yang menakutkan, sering mengalami kompulsion dorongan Universitas Sumatera Utara paksaan untuk berbuat sesuatu. Sebenarnya penderita kurang mempunyai kemampuan untuk tetap dalam keadaan integrasi yang normal, repression penekanan terhadap pengalaman yang telah lalu Sundari, 2005. 4 Gagap Berbicara stuttering Gejala gangguan jiwa lainnya ialah gagap berbicara, ada yang dalam bentuk berputus-putus, tertahan napas atau berulang-ulang. Apabila tekanan gagap itu terlalu besar, maka kelihatan orang menekan kedua bibirnya dengan diiringi gerakan-gerakan tangan dan kaki dan sebagainya. 5 Ngompol buang air kecil yang tidak disadari 6 Kepribadian Psikopati Psikopoati adalah ketidaksanggupan menyesuaikan diri yang mendalam dan kronis. Orang-orang yang psikopati itu biasanya menimpakan kesalahan yang dibuatnya kepada orang lain. 7 Keabnormalan Seksual Gejala-gejala yang sering dialami antara lain: a. Onani masturbasi b. Homo-seksual c. Sadisme 8 Gangguan Kesadaran Gangguan kesadaran itu merupakan peristiwa dimana segenap kondisi psikis mengalami perubahan, sehingga pribadi menjadi tidak jernih dan tidak ceria secara psikis. Gejala gangguan kesadaran itu ada yang memanifestasikan diri Universitas Sumatera Utara dalam wujud seperti “mengantuk”, dan ada pula seperti bingung, termangu- mangu, dungu dan linglung. 9 Defisiensi Moral Defisiensidefect moral adalah: kondisi individu yang hidupnya delinquent nakal, jahat. Selalu melakukan kejahatan, dan bertingkah laku a-sosial atau anti-sosial; tanpa adanya penyimpangan atau ganggua organis pada fungsi inteleknya, namun inteleknya tidak berfungsi, hingga terjadi kebekuan moral yang kronis. 10 Damaged Children Damaged children adalah anak-anak dengan perkembangan pribadi yang regresif serta kerusakan pada fungsi intelek, sehingga interrelasi kemanusiaannya miskin, beku, disertai penolakan terhadap super-ego dan hati nurani sendiri, hingga muncul kebekuan moral. 11 Psikosa Psikosis Psikosapsikosis adalah bentuk kekalutan mental yang ditandai dengan adanya disintegrasi kepribadian, dan terputusnya hubungan dirinya dengan realitas Aqib, 2013. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu: 1. Variabel Independen variabel bebas merupakan variabel penyebab atau variabel pengaruh yaitu karakteristik keluarga. 2. Variebel Dependen variabel terikat merupakan variabel akibat atau variabel terpengaruh yaitu tingkat kecemasan Notoatmodjo, 2010.

3.2. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis nol dan hipotesis alternatif Pidekso, 2009. Ha : Ada hubungan usia kepala keluarga dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di Poliklinik RS Jiwa Propsu Medan. Karakteristik Keluarga: ‐ Usia ‐ Pendidikan ‐ Pekerjaan ‐ Penghasilan Tingkat Kecemasan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Propinsi Sumatera Utara, Medan

0 69 9

Hubungan Spritualitas Dengan Strategi Koping Keluarga Dalam Menghadapi Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Pemprovsu Medan Hubungan Spiritualitas Dengan Strategi Koping Keluarga Dalam Menghadapi Anggota Kelua

1 8 101

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANGGOTA KELUARGA SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA.

0 2 9

HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN SIKAP KELUARGA PADA ANGGOTA Hubungan Persepsi Keluarga Tentang Gangguan Jiwa Dengan Sikap Keluarga Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

1 6 14

PENDAHULUAN Hubungan Persepsi Keluarga Tentang Gangguan Jiwa Dengan Sikap Keluarga Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 3 7

HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN SIKAP KELUARGA PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA Hubungan Persepsi Keluarga Tentang Gangguan Jiwa Dengan Sikap Keluarga Pada Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Rumah

0 2 13

PENDAHULUAN Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Obat Antipsikotik Pada Pasien Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Poli Rawat Jalan RSJD Surakarta.

0 2 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keluarga 2.1.1. Definisi Keluarga - Hubungan Karakteristik Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Anggota Keluarganya yang Mengalami Gangguan Jiwa di RSJD Propinsi SUMUT Medan Tahun 2014

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Karakteristik Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Anggota Keluarganya yang Mengalami Gangguan Jiwa di RSJD Propinsi SUMUT Medan Tahun 2014

0 0 7

SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI KECAMATAN KUTOWINANGUN - Elib Repository

0 1 64