1. Tingkat pemahaman soft skills
Tingkat pemahaman soft skills adalah tingkat pemahaman kecakapan seseorang dalam menghayati dirinya sebagi mahkluk individu dan sosial serta
kesadaran akan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi dirinya dan
lingkungan. Kecakapan soft skills juga mencakup kecakapan berkomunikasi yaitu kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menyampaikan gagasan dan
mendengarkan dengan empati, baik secara lisan maupun secara tertulis; dan kecakapan bekerja sama yaitu kecakapan yang dimiliki seseorang dalam
bekerja sama dengan teman, atasan maupun bawahan yang disertai dengan salaing pengertian, saling menghargai dan saling membantu. Data tingkat
pemahaman soft skills ini dinyatakan dalam bentuk data angka dan diperoleh melalui kuesioner dengan skala Likert.
2. Prestasi kompetensi kejuruan hard skills Prestasi kompetensi kejuruan hard skills adalah kecakapan akademis atau
kecakapan berfikir rasional yang dimiliki seseorang dalam menggali dan menemukan informasi yang kemudian dikelolanya untuk mengambil suatu
keputusan pemecahan masalah. Prestasi kompetensi kejuruan hard skills ini mencakup kecakapan kejuruan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan
tertentu yang terdapat di masyarakat, yaitu kemampuan untuk mengerjakan atau melaksanakan sesuatu dengan baik, atau kemampuan melakukan sesuatu
secara fisik dan mental, yang secara relatif mudah dipraktekkan secara
terpisah. Data prestasi kompetensi kejuruan hard skills ini dinyatakan dalam bentuk data angka dan diperoleh dari dokumen hasil ujian sekolah.
3. Kesiapan kerja Kesiapan kerja adalah pemusatan perhatian pada suatu hal, karena hal tersebut
menyenangkan dan ada kaitanya dengan dirinya yang disertai keinginan untuk mengetahui, mempelajari, dan membuktikan lebih lanjut pada
suatu hal kemampuan kreatif dan inovatif create new and different yang dijadikan
kiat, dasar, sumberdaya, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko.
Data kesiapan ini dinyatakan dalam bentuk data angka dan diperoleh melalui kuesioner dengan skala Likert.
D. Populasi
Populasi dari penelitian ini dipilih semua siswa kelas XI SMK PIRI Sleman, dengan jumlah keseluruhan populasinya adalah 89 siswa Program
Keahlian Teknik Pemesinan dan Teknik Mekanik Otomotif. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk diselidiki
Sugiyono, 2011 sampel adalah himpunan dari unsur-unsur yang sejenis atau universum. Metode pengambilan sampelnya menggunakan teknik accidental
sampling Arikunto, 2005: 72-73 yaitu, pemilihan sampel dari suatu populasi berdasarkan kemudahan dan ketersediaan sampel selama berlangsungnya
pengambilan sampel tersebut. Dan terpilihnya tiap satuan elementer kedalam
sampel harus benar-benar berdasarkan faktor kebetulan chance, bebas dari
subyektifitas orang lain. Karena jumlah populasinya terhitung, maka dalam penentuan jumlah sampel digunakan rumus Slovin, dalam Sugiyono 2011: 69-70;
77; 107, yaitu:
dimana: n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi α = taraf kesalahan
Z = Simpangan baku untuk kurva normal standard P = Proporsi fungsi peluang populasi
d = Galat tingkat kesalahan pendugaan Untuk:
N = 89 α = 5
Z = 1.96 dari Tabel I Sugiyono, 2007: 371 P = 0.5 Sugiyono, 2007: 70
d = 15 akan diperoleh:
Dengan demikian jumlah sampel yang diambil untuk uji validitas dan uji reliabilitas adalah 30 siswa kelas XI di SMK PIRI Sleman. Sehubungan jumlah
P P
Z d
N P
P NZ
n
α α
1
1 1
: Slovin
Rumus
2 2
2 2
2
07 .
29 5
1 5
96 .
1 15
1 89
5 1
5 96
. 1
89 :
Slovin Rumus
2 2
2
. .
. .
. n