Kerangka Pemikiran Definisi Konsep

29

2.5 Kerangka Pemikiran

Kebijakan pemerintah mengenai gelandangan dan pengemis harus dituangkan dalam kebijakan yang tegas baik dalam formalitas legislasinya maupun dalam penerapannya.Larangan mengemis dan menggelandang di persimpangan dan di perkantoran misalnya harus ditindak lanjuti dengan konsisten. Razia dan pembinaan yang dilakukan kepada gelandangan akan menjadi sia-sia bila ketegasan menjalankan peraturan tidak dilakukan. Gelandangan dan pengemis akan kembali lagi mengemis dan menggelandang begitu selesai dirazia dan dibina. Untuk mengatasi persoalan gelandangan dan pengemis yang semakin banyak dan kompleks dikota medan ini, maka pemerintah daerah mengeluarkan peraturan daerah no.6 tahun 2003 tentang larangan gelandangan dan pengemis, tujuannya adalah untuk mengurangi segala aktivitas atau tindakan yang berhubungan dengan gelandangan dan pengemis tersebut. Bagi gelandangan dan pengemis yang tertangkap oleh Satuan Polisi dan Pamong Praja atau pihak yang berwenang melalukan razia tersebut akan dibina dan diberikan keterampilan oleh lembaga yang terkait agar mereka memilikki pekerjaan dan tidak kembali kejalan sehingga mereka dapat menjalakan fungsi sosialnya dengan baik serta tidak melanggar peraturan daerah yang dibuat oleh pemerintah kota medan. Universitas Sumatera Utara 30 Bagan Alir Pikir Pemerintah Kota Medan Peraturan Daerah Kota Medan No.6 Tahun 2003 Dinas Sosial, Lembaga Sosial, Satpol PP

1. Larangan 2. Pengawasan dan

Pembinaan 3. Ketentuan Pidana Implementasi

1. Adanya tujuan yang diinginkan 2. Adanya kebijaksanaan yang harus diambil

dalam mencapai tujuan tersebut 3. Adanya aturan yang harus dipegang prosedur yang harus dilalui 4. Adanya perkiraan anggaran yang dibutuhkan

5. Adanya strategi dalam pelaksanaannya

Universitas Sumatera Utara 31

2.6 Definisi Konsep

1 Implemementasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penerapan aturan yang lebih difokuskan lagi sebagai kebijakan pemerintah. Implementasi juga bertujuan untuk mencapai dan mangukur sampai sejauh mana tingkat keberhasilan aturan atau program pemerintah tersebut berjalan dalam hal ini kebijakan pemerintah. 2 Peraturan Pemerintah Daerah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kebijakan Pemerintah Daerah No. 6 Tahun 2003 tentang larangan gelandangan dan pengemis. 3 Yang dimaksud dengan Larangan dalam penelitian ini adalah: a. Dilarang melakukan penggelandangan dan pengemisan berkelompok atau perorangan atau dengan cara apapun dengan mempengaruhimenimbulkan belas kasihan orang lain b. Dilarang dengan sengaja memperajat orang lain seperti bayi, anak kecil dan atau mendatangkan seseorangbeberapa orang untuk maksud melakukan pengemisan c. Dilarang membujuk atau memikat orang lain dengan dengan perkataan- perkataan dan isyarat dan atau dengan perbuatan lainnya dengan maksud mengajak melakukan perbuatan pelacuran dijalan umum dan atau tempat yang diketahuidikunjungi oleh orang lain baik perorangan atau beberapa orang. d. Dilarang dengan sengaja memanggilmendatangkan seseorang, beberapa orang untuk maksud melakukan perbuatan-perbuatan pelacuran tuna susila Universitas Sumatera Utara 32 4 Gelandangan adalah seseorang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai norma kehidupan yang layak dalam masyarakat, tidak mempunyai mata pencaharian dan tidak mempunyai tempat tinggal tetap; Istilah gelandangan berasal dari kata gelandangan, yang artinya selalu berkeliaran atau tidak pernah mempunyai tempat kediaman tetap Suparlan, 1993 : 179. Pada umumnya para gelandangan adalah kaum urban yang berasal dari desa dan mencoba nasib dan peruntungannya di kota, namun tidak didukung oleh tingkat pendidikan yang cukup, keahlian pengetahuan spesialisasi dan tidak mempunyai modal uang. Sebagai akibatnya, mereka bekerja serabutan dan tidak tetap, terutamanya di sektor informal. 5Pengemis adalah orang-orang yang mendapat penghasilan dengan meminta-minta dimuka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharap belas kasihan orang lain.Sedangkan gelandangan pengemis adalah seorang yang hidup menggelandang dan sekaligus mengemis di muka umum.N.FKesumawindayati,C.Sahuri, 2011 Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dokumen yang terkait

Evaluasi Keberhasilan Pelaksanaan Kebijakan Tentang Larangan Gelandangan Dan Pengemisan Serta Praktek Tuna Susila Di Kota Medan Jangka Waktu 2015 (Studi Tentang Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 2003)

15 180 121

IMPLEMENTASI PERDA KOTA MEDAN NO. 6 TAHUN 2003 TENTANG LARANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS SERTA PRAKTEK TUNA SUSILA DI KOTA MEDAN (Studi Kasus di Dinsosnaker Kota Medan).

0 3 26

Proses Implementasi Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2003 Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis di Kota Medan (Studi pada Dinas Sosial Kota Medan)

0 0 13

Proses Implementasi Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2003 Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis di Kota Medan (Studi pada Dinas Sosial Kota Medan)

0 0 1

Proses Implementasi Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2003 Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis di Kota Medan (Studi pada Dinas Sosial Kota Medan)

2 2 39

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2003 Kota Medan Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis Serta Praktek Tuna Susila

1 3 12

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2003 Kota Medan Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis Serta Praktek Tuna Susila

0 0 2

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2003 Kota Medan Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis Serta Praktek Tuna Susila

0 1 9

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2003 Kota Medan Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis Serta Praktek Tuna Susila

0 1 1

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2003 Kota Medan Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis Serta Praktek Tuna Susila

1 1 1