Distribusi Penderita Berdasarkan Paritas Dan Jenis Histopatologi Karsinoma ovarium

Tabel 5.1. Distribusi Penderita Berdasarkan Umur Dan Jenis Histopatologi Karsinoma Ovarium Umur Seluruh Karsinoma Karsinoma Musinosum Karsinoma Serosum Jumlah n = 72 Persentase Jumlah n=39 Persentase Jumlah n = 33 Persentase Prereproduksi 0 - 19 tahun 14 19,4 14 35,9 2 6,1 Reproduksi 20 - 44 tahun 34 47,2 7 17,9 17 51,5 Premenopause 45 - 48 tahun 19 26,4 16 41,0 3 9,1 Menopause 49 tahun 13 18,1 2 5,1 11 33,3 Pada tabel 5.2. didapati penderita karsinoma ovarium terbanyak terdapat pada kelompok nullipara yaitu sejumlah 32 kasus 44,4. Pada kelompok kasus yang mempunyai paritas ≥3 juga dijumpai hasil yang tidak jauh berbeda, dengan distribusinya sejumlah 28 kasus 38,9. Jika dilihat distribusi paritas penderita karsinoma ovarium berdasarkan jenis histopatologinya, maka penderita karsinoma musinosum sebagian besar mempunyai paritas ≥3 yaitu sejumlah 20 kasus 51,3. Sedangkan, karsinoma serosum sebagian besar terdapat pada kelompok nullipara dengan distribusi sejumlah 20 kasus 60,6.

5.2. Distribusi Penderita Berdasarkan Paritas Dan Jenis Histopatologi Karsinoma ovarium

Jumlah Paritas Seluruh Karsinoma Karsinoma Musinosum Karsinoma Serosum Jumlah n = 72 Persentase Jumlah n=39 Persentase Jumlah n = 33 Persentase 32 44,4 12 30,8 20 60,6 3 12 16,7 7 17,9 5 15,2 ≥3 28 38,9 20 51,3 8 24,2 Dari tabel 5.3. dapat dilihat bahwa penderita karsinoma ovarium mayoritas memiliki nilai Ca 125 ≥35 Uml dengan distribusi sejumlah 66 kasus 91,7. Sedangkan, jumlah penderita karsinoma ovarium yang memiliki Ca 125 35 Universitas Sumatera Utara Uml adalah sejumlah 6 kasus 8,3. Jika dilihat distribusi nilai Ca 125 berdasarkan jenis histopatologinya, didapati tidak ada perbedaan jumlah yang bermakna antara jenis karsinoma musinosum dan karsinoma serosum. Dari data yang diperoleh, penderita karsinoma musinosum yang memiliki nil ai Ca 125 ≥35 Uml adalah sejumlah 35 orang 89,7. Untuk penderita karsinoma serosum yang memiliki nilai Ca 125 ≥35 Uml adalah sejumlah 31 orang 93,9. Tabel 5.3. Distribusi Penderita Berdasarkan Nilai Ca 125, Status Menopause, Skor USG, IRK Dan Jenis Histopatologi Karsinoma Ovarium Parameter Seluruh Karsinoma Karsinoma Musinosum Karsinoma Serosum Jumlah n = 72 Persentase Jumlah n=39 Persentase Jumlah n = 33 Persent ase Nilai Ca 125: • 35 6 8,3 4 10,3 2 6,1 • ≥35 66 91,7 35 89,7 31 93,9 Status menopause: • Premenopause 51 70,8 28 71,8 23 69,7 • Menopause 21 29,2 11 28,2 10 30,3 Skor USG: • 1 39 54,2 21 53,8 18 54,5 • 3 33 45,8 18 46,2 15 45,5 Indeks Resiko Keganasan: • 200 23 31,9 16 41,0 7 21,2 • ≥ 200 49 68,1 23 59,0 26 78,8 Dari tabel 5.3. didapati penderita karsinoma ovarium terbanyak terdapat pada kelompok premenopause yaitu sejumlah 51 kasus 70,8 sedangkan, pada kelompok menopause memiliki distribusi sejumlah 21 kasus 29,2. Jika dilihat dari distribusi status menopause penderita karsinoma ovarium berdasarkan jenis histopatologinya, maka penderita karsinoma musinosum sebagian besar berasal dari kelompok premenstruasi yaitu sejumlah 28 kasus 71,8. Jumlah yang tidak jauh berbeda juga dijumpai pada penderita karsinoma serosum yang berasal dari kelompok premenstruasi yaitu 23 kasus 69,7. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini, Skor USG pada penderita karsinoma ovarium terdistribusi secara merata. Hal ini dapat dilihat bahwa penderita karsinoma ovarium yang memiliki skor USG 1 adalah sejumlah 39 kasus 54,2. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan penderita karsinoma ovarium yang memiliki skor USG 3 yaitu sejumlah 33 kasus 45,8. Jika dibandingkan skor USG penderita karsinoma ovarium berdasarkan jenis histopatologinya, didapati bahwa tidak ada perbedaan jumlah yang bermakna antara karsinoma musinosum dan karsinoma serosum. Hal ini dapat dilihat dari data penderita karsinoma musinosum yang memiliki skor USG 1 adalah sejumlah 21 kasus 53,8 sedangkan, pada penderita karsinoma serosum yang memiliki skor USG 3 adalah sejumlah 18 kasus 54,5. Dari penelitian ini, dapat dilihat bahwa penderita karsinoma ovarium terbanyak terdapat pada kelompok yang memiliki nilai IRK ≥200 adalah sejumlah 49 kasus 68,1. Sedangkan penderita karsinoma ovarium yang memiliki nilai IRK200 adalah sejumlah 23 kasus 31,9. Jika nilai IRK penderita karsinoma ovarium dibandingkan berdasarkan jenis histopatologinya, dapat dilihat bahwa karsinoma musinosum yang memiliki IRK ≥200 adalah sejumlah 23 kasus 59 dan yang memiliki IRK 200 adalah sejumlah 16 kasus 41. Nilai IRK yang mengalami peningkatan lebih banyak pada karsinoma serosum dibandingkan karsinoma musinosum. Hal ini dapat dilihat dari distribusi data pada karsinoma serosum yang memiliki nilai IRK ≥200 adalah sejumlah 26 kasus 78,8 dan yang memiliki nilai IRK 200 adalah sejumlah 7 kasus 21,2. Universitas Sumatera Utara 5.1.3. Hasil Analisis Nilai IRK Terhadap Jenis Histopatologi Karsinoma Ovarium Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara indeks resiko keganasan dengan jenis histopatologi jenis karsinoma serosum dan karsinoma musinosum. Data hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.4. Tabel 5.4. Analisis IRK terhadap Jenis Histopatologi Karsinoma ovarium IRK Karsinoma Musinosum Karsinoma Serosum Confident Interval 95 Jumlah n = 39 Persentase Jumlah n=33 Persentase RP p value Lower - Upper 200 16 41 7 21,2 1,934 0,072 0,904 - 7,388 ≥200 23 59 26 78,8 Setelah dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan metode Chi Square dengan tingkat kemaknaan 0,05 α=5, diperoleh nilai p p value sebesar 0,072 p0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan antara IRK dengan jenis histopatologi pada kejadian karsinoma ovarium.

5.2. Pembahasan