14
c. Faktor-faktor Kepemimpinan
Menurut  Fiedler  dalam  Sutrisno  2009:224  faktor  yang  mempengaruhi kepemimpinan :
1 Hubungan Antara pemimpin dengan bawahan 2 Derajat susunan tugas
3 Kedudukan kekuasaan seorang pemimpin
d. Indikator Kepemimpinan
Menurut  Keith  Davis  dalam  Handoko  2003:297  ada  beberapa  indikator kepemimpinan :
1 Kecerdasan Seorang  pemimpin  mempunyai  tingkat  kecerdasan  yang  lebih  tinggi
dibandingkan dengan yang dipimpinnya. 2 Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
Pemimpin  cenderung  matang  dan  mempunyai  emosi  yang  stabil  dan mempunyai perhatian yang luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial.
3 Motivasi diri dan dorongan berprestasi Para  pemimpin  secara  relatif  mempunyai  dorongan  motivasi  yang  mendorong
untuk berprestasi. 4 Sifat-sifat hubungan kemanusiaan
Pemimpin-pemimpin  yang  berhasil  mau  mengakui  kesalahan,  saling menghormati para pengikutnya, dan mampu berpihak kepada yang benar.
Sedangkan  menurut  Ghiselli  dalam  Handoko,  2003:297  inidikator  dari kepemimpinan adalah sebagai berikut, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
15
1 Kemampuan  dalam  kedudukannya  sebagai  pengawas  supervisor  ability
atau    pelaksanaan  fungsi-fungsi  dasar  manajemen,  terutama  pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain.
2 Kebutuhan  akan  prestasi  dalam  pekerjaan,  mencakup  pencarian  tanggung
jawab dan keinginan sukses. 3
Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif dan daya pikir. 4
Ketegasan  desiveness  atau  kemampuan  untuk  membuat  keputusan- keputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat.
5 Kepercayaan  diri,  atau  pandangan  terhadap  dirinya  sebagai  kemampuan
menghadapi masalah. 6
Inisiatif, atau
kemampuan untuk
bertindak tidak
tergantung, mengembangkan  serangkaian  kegiatan  dan  menentukan  cara-cara  baru
atau inovasi.
e. Kepemimpinan pada BULOG
Tipe  kepemimpinan  yang  diterapkan  oleh  pimpinan  di  BULOG  adalah gaya  demokratis.  Kepemimpinan  demokratis  berorientasi  pada  manusia  dan
memberikan  bimbingan  yang  efisien  kepada  para  pengikutnya.  Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung
jawab  internal  pada  diri  sendiri  dan  kerja  sama  yang  baik.  Kekuatan kepemimpinan  demokratis  tidak  terletak  pada  pemimpinnya  akan  tetapi  terletak
pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. Kepemimpinan  demokratis  menghargai  potensi  setiap  individu,  mau
mendengarkan  nasehat  dan  sugesti  bawahan.  Bersedia  mengakui  keahlian  para
Universitas Sumatera Utara
16
spesialis  dengan  bidangnya  masing-masing.  Mampu  memanfaatkan  kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
Kegiatan  pendidikan  dan  pelatihan  salah  satu  proses  pengembangan sumber  daya  manusia  yang  dilakukan  oleh  perusahaan  dalam  rangka
meningkatkan  kemampuan  personilnya,  baik  dari  sisi  knowledge,  skill  maupun attitude.  Hal  inilah  disadari  penuh  oleh  manajemen  Perum  BULOG,  yang
kemudian  ditindaklanjuti  oleh  Pusat  Pendidikan  dan  Pelatihan  BULOG Pusdiklat dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan.
Kepala  Pusdiklat  Perum  BULOG,  Widodo  Hamungkasih  berharap  diklat ini  dapat  dimanfaatkan  semaksimal  mungkin  oleh  peserta  untuk  menggali
pengetahuan  serta  wawasan  sehingga  terjadi  peningkatan  kompetensi  pada masing-masing personil. Kepemimpinan pada BULOG harus mencakup beberapa
karakter, yaitu : 1
Menguasai konsep pangan 2
Memahami fungsi manajerial 3
Bisa mengayomi dan membimbing bawahan sekaligus menjadi sahabat 4
Dapat  menjadi  kompetitor  pesaing  dalam  rangka  meningkatkan pengembangan perusahaan
3.    Kompensasi a.    Pengertian Kompensasi
Kompensasi merupakan
balas jasa
yang diberikan
oleh organisasiperusahaan  kepada  karyawan,  yang  dapat  bersifat  finansial  maupun
nonfinansial, pada periode yang tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu
Universitas Sumatera Utara
17
memberikan  kepuasan  bagi  karyawan  dan  memungkinkan  perusahaan memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan karyawan.
Bagi  organisasiperusahaan,  kompensasi  memiliki  arti  penting  karena kompensasi  mencerminkan  upaya  organisasi  dalam  mempertahankan  dan
meningkatkan  kesejahteraan  karyawan.  Pengalaman  menunjukkan  bahwa kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja,
dan kepuasan kerja karyawan. Menurut  Singodimejo  dalam  Sutrisno,  2009:182  mengemukakan
kompensasi  adalah  semua  balas  jasa  yang  diterima  seorang  karyawan  dari perusahaannya  sebagai  akibat  dari  jasatenaga  yang  telah  diberikannya  pada
perusahaan  tersebut.  Menurut  Wibowo  2010:348  kompensasi  merupakan kontraprestasi  terhadap  penggunaan  tenaga  atau  jasa  yang  telah  diberikan  oleh
tenaga  kerja.  Menurut  Sikula  dalam  Mangkunegara,  2011:83  kompensasi merupakan  sesuatu yang  dipertimbangkan  sebagai  sesuatu yang  sebanding  dalam
kepegawaian,  hadiah  yang  bersifat  uang  merupakan  kompensasi  yang  diberikan kepada pegawai sebagai penghargaan dari pelayanan mereka.
Dari  pendapat-pendapat  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  kompensasi adalah  balas  jasa  yang  diberikan  oleh  perusahaan  kepada  karyawan  sebagai
penghargaan  atas  apa  yang  diberikan  oleh  karyawan  kepada  perusahaan. Kompensasi yang teratur dan layak diberikan kepada karyawan, berfungsi sebagai
kelangsungan  perusahaan  yang  dilakukan  oleh  sumber  daya  manusia.  Dalam  hal ini penentuan besarannya kompensasi  sangat penting agar karyawan merasa puas
dan perusahaan juga tidak dirugikan.
Universitas Sumatera Utara
18
Manajemen  kompensasi  menurut  Rivai  2009:743-745  memiliki  tujuan sebagai berikut :
1 Memperoleh SDM yang  berkualitas Kompensasi  yang  cukup  tinggi  sangat  dibutuhkan  untuk  memberi  daya  tarik
kepada para pelamar. Tingkat pembayaran harus responsif terhadap penawaran dan  permintaan  pasar  kerja  karena  para  pengusaha  berkompetisi  untuk
mendapatkan karyawan yang diharapkan. 2 Mempertahankan karyawan yang ada
Para  karyawan  dapat  keluar  jika  besaran  kompensasi  tidak  kompetitif  dan akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan yang semakin tinggi.
3 Menjamin keadilan Manajemen  kompensasi  selalu  berupaya  agar  keadilan  internal  dan  eksternal
dapat  terwujud.  Keadilan  internal  mensyaratkan  bahwa  pembayaran  dikaitkan dengan  nilai  relatif  sebuah  pekerjaan  sehingga  pekerjaan  yang  sama  dibayar
dengan  besaran  yang  sama.  Keadilan  eksternal  berarti  pembayaran  terhadap pekerja merupakan yang dibandingkan dengan perusahaan lain di pasar kerja.
4 Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan Pembayaran  hendaknya  memperkuat  perilaku  yang  diinginkan  dan  bertindak
sebagai  insentif  untuk  perbaikan  perilaku  di  masa  depan,  rencana  kompensasi efektif,  menghargai  kinerja,  ketaatan,  pengalaman,  tanggung  jawab,  dan
perilaku-perilaku lainnya.
Universitas Sumatera Utara
19
5 Mengendalikan biaya Sistem  kompensasi  yang  rasional  membantu  perusahaan  memperoleh  dan
mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan. 6 Mengikuti aturan hukum
Sistem  gaji  dan  upah  yang  sehat  mempertimbangkan  faktor-faktor  legal  yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan.
7 Memfasilitasi pengertian Sistem  manajemen  kompensasi  hendaknya  dengan  mudah  dipahami  oleh
spesialis SDM, manajer operasi, dan para karyawan. 8 Meningkatkan efesiensi  administrasi
Program  pengupahan  dan  penggajian  hendaknya  dengan  mudah  dirancang untuk dapat  dikelola  dengan  efisien,  membuat  sistem  informasi  SDM  optimal,
meskipn  tujuan  ini  hendaknya  sebagai  pertimbangan  sekunder  dibanding dengan tujuan-tujuan lain.
b.    Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompensasi
Menurut Magginson  dalam  Mangkunegara, 2011:84-85 ada enam  faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi, yaitu :
1 Faktor pemerintah Peraturan  pemerintah  yang  berhubungan  dengan  penentuan  standar  gaji
minimal, pajak
penghasilan, penetapan
harga bahan
baku, biaya
transportasiangkutan,  inflasi  maupun  devaluasi  sangat  mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai.
2 Penawaran bersama antara perusahaan dan pegawai
Universitas Sumatera Utara
20
Kebijakan  dalam  menentukan  kompensasi  dapat  dipengaruhi  pula  pada  saat terjadinya tawar menawar mengenai besarannya upah yang akan diberikan oleh
kepada  pegawainya.  Hal  ini  terutama  dilakukan  oleh  perusahaan  dalam merekrut pegawai yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yang sangat
dibutuhkan di perusahaan. 3 Standar dan biaya hidup pegawai
Kebijakan  kompensasi  perlu  mempertimbangkan  standar  dan  biaya  hidup minimal  pegawai.  Hal  ini  karena  kebutuhan  dasar  pegawai  harus  terpenuhi.
Dengan  terpenuhinya  kebutuhan  dasar  pegawai  akan  memungkinkan  pegawai dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
4 Ukuran perbandingan upah Kebijakan  dalam  menentukan  kompensasi  dipengaruhi  juga  oleh  ukuran  besar
kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa kerja pegawai. Artinya, perbandingan  tingkat  upah  pegawai  perlu  memperhatikan  tingkat  pendidikan,
masa kerja, dan ukuran perusahaan. 5 Permintaan dan persediaan
Dalam  menentukan  kebijakan  kompensasi  pegawai  perlu  mempertimbangkan persediaan  dan  permintaan  pasar.  Artinya,  kondisi  pasar  disaat  itu  dijadikan
pertimbangan dalam menentukan tingkat upah pegawai. 6 Kemampuan membayar
Dalam  menentukan  kebijakan  kompensasi  pegawai  perlu  didasarkan  pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah pegawai.
Universitas Sumatera Utara
21
Sedangkan  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  kompensasi  menurut Sutrisno 2009:191 adalah :
1 Tingkat biaya hidup Kompensasi  yang  diterima  seorang  karyawan  baru  mempunyai  arti  bila  dapat
digunakan  untuk  memenuhi  kebutuhan  fisik  minimum.  Kebutuhan  fisik minimum karyawan  yang tinggal  di  luar kota  besar akan jauh  berbeda dengan
kebutuhan fisik minimum bagi karyawan yang tinggal di kota kecil. 2 Tingkat kompensasi yang berlaku di perusahaan lain
Dewasa  ini  transportasi  semakn  lancer,  arus  informasi  tidak  mungkin  dapat dibendung  lagi.  Termasuk  informasi  tentang  kompensasi  yang  berlaku  di
perusahaan lain untuk macam kegiatan yang sama, cepat diketahui. Bila tingkat kompensasi  yang  diberikan  kepada  karyawan  lebih  rendah  dari  yang  dapat
diberikan  oleh  perusahaan  lain  untuk  pekerjaan  yang  sama,  maka  akan  dapat menimbulkan rasa yang tidak puas  di kalangan karyawan, yang  dapat  berakhir
dengan banyaknya tenaga potensial meninggalkan perusahaan. 3 Tingkat kemampuan perusahaan
Perusahaan  yang  memiliki  kemampuan  tinggi  akan  dapat  membayar  tingkat kompensasi  yang  tinggi  pula  bagi  karyawannya.  Sebaliknya,  perusahaan  yang
tidak  mampu  tentu  tidak  mungkin  dapat  membayar  tingkat  kompensasi  yang diharapkan para karyawan.
4 Jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggung jawab Jenis pekerjaan biasanya akan menentukan besar kecilnya tanggung jawab para
karyawan.  Karyawan  yang  mempunyai  kadar  pekerjaan  yang  lebih  sukar  dan
Universitas Sumatera Utara
22
dengan tanggung jawab yang lebih besar, tentu akan diimbangi dengan tingkat kompensasi yang lebih besar pula.
5 Peraturan perundang-undangan yang berlaku Suatu  perusahaan  akan  selalu  terikat  pada  kebijaksanaan  dan  peraturan  yang
dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk pula tingkat kompensasi yang diberikan kepada  para  karyawan.  Pemerintah  menetapkan  bahwa  kompensasi  yang
diberikan  oleh  suatu  perusahaan  haruslah  dapat  memenuhi  kebutuhan  fisik minimum para karyawan.
6 Peranan serikat baru Dalam masyarakat kita, keberadaan serikat pekerja yang ada dalam perusahaan-
perusahaan  dirasa  penting.  Ia  akna  data  menjembatani  kepentingan  para karyawan denga kepentingan perusahaan.
c.    Indikator Kompensasi