Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Proses pengambilan data penelitian berlangsung selama 1 hari, tepatnya pada tanggal 28 September 2013 di SDN Dharmawanita, Medan. Penelitian
ini menggunakan Snellen Chart untuk pengambilan data ketajaman penglihatan visus yang dilakukan oleh ahli refraksi. Data lain diambil
berdasarkan nilai rata-rata rapor hasil ujian terakhir untuk satu semester. Segala data yang telah dikumpulkan dan dicatat dengan baik kemudian di
analisis oleh peneliti sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian seperti yang dipaparkan dibawah ini .
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan di SDN Dharmawanita,Medan. Sekolah ini beralamat di Jl. Melati II no. 30, Kecamatan Medan Selayang
Kelurahan Tanjung Sari dan terletak di tengah perumahan penduduk. SDN Dharmawanita termasuk kedalam sekolah dibawah asuhan Pemerintah
Wilayah Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Jumlah siswa di Sekolah Dasar Negeri Dharmawanita adalah 228 orang yang setiap kelasnya terdiri atas
kurang lebih 25 siswa.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 5-6 SDN Dharmawanita,Medan yang terdiri dari 44 orang siswa dari keseluruhan
populasi sebanyak 72 orang siswa-siswi SDN Dharmawanita. Sampel dipilih dengan menggunakan metode total sampling berdasarkan kriteria
inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan. Distribusi bagi jenis kelamin dan umur sampel dapat ditunjukkan melalui tabulasi berikut.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi orang
Persentasi
Laki-Laki 25 56.8
Perempuan 19 43.2
Total 44 100.0
Berdasarkan tabel 5.1., dapat diketahui bahwa dari seluruh sampel yaitu sebanyak 44 orang siswa-siswi, 25 orang 56.8 adalah laki-laki dan
sebanyak 19 orang 43.2 adalah perempuan.
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur
Umur Tahun Frekuensi Orang
Persentase
9 7
15.9 10
20 45.5
11 16
36.4 12
1 2.3
Total 44 100.0
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa subjek penelitian terbanyak yaitu subjek dengan usia 10 45.5 dan 11 36.4 tahun.
5.1.3. Hasil Analisis Data 5.1.3.1. Ketajaman Pengelihatan Visus Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, nilai ketajaman penglihatan diukur dengan menggunakan Snellen Chart yang merupakan instrumen baku dalam
penilaian ketajaman penglihatan visus seseorang. Data lengkap distribusi frekuensi nilai ketajaman penglihatan visus subjek penelitian dapat dilihat
pada Tabel 5.3. berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Ketajaman Penglihatan Mata Kanan dan Kiri
Visual Acuity Oculi Dextra
Oculi Sinistra Frekuensi
orang Persentase
Frekuensi orang
Persentase
0.10 3
6.8 2
4.5 0.33
2 4.5
1 2.3
0.40 4
9.1 4
9.1 0.67
4 9.1
2 4.5
0.80 9
20.5 9
20.5 1.00
22 50.0
26 59.1
Total 44
100.0 44
100.0
Pada penelitian ini, ketajaman penglihatan visus dikategorikan menjadi normal nilai ketajaman penglihatan
≥0.8 dan menurun nilai ketajaman penglihatan 0.8. Untuk memudahkan pembahasan selanjutnya, nilai
ketajaman penglihatan visus pada subjek penelitian sesuai dengan Tabel 5.3. akan dikategorikan menjadi Normal Visual Acuity, bila ketajaman
penglihatan visus kedua mata normal, Unilateral Visual Acuity, bila terdapat penurunan ketajaman penglihatan visus pada salah satu mata saja
mata kanan ataupun kiri, Bilateral Visual Acuity , bila terdapat penurunan ketajaman penglihatan pada keduabelah mata.
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Status Ketajaman Penglihatan Visual Acuity Status
Frekuensi orang Persentase
Normal Visual Acuity 31 70.5
Unilateral Visual Acuity 4 9.1
Bilateral Visual Acuity 9 20.5
Total 44 100.0
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 5.4. dapat dilihat bahwa subjek penelitian dengan ketajaman penglihatan normal adalah sebesar 70.5, subjek penelitian dengan
penurunan ketajaman penglihatan visus unilateral adalah 9.1 dan subjek penelitian dengan penurunan ketajaman penglihatan visus bilateral adalah
20.5.
5.1.3.2. Keadaan atau Status Penglihatan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara miopia yang tidak dikoreksi dengan prestasi belajar.Oleh karena itu pada penelitian ini dibuat
kategori Miopia adalah suatu kelainan refraksi yang ditandai dengan penurunan ketajaman penglihatan visus 0.8 baik unilateral atau bilateral
dan mata normal adalah apabila ketajaman penglihatan visus pada kedua mata normal atau
≥ 0.8. Data lengkap dapat dilihat pada Tabel 5.5. dibawah ini.
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Miopia dan Mata Normal KeadaanStatus Mata
Frekuensi orang Persentase
Mata normal 31
70.5 Miopia 13
29.5
Total 44 100.0
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek penelitian dengan mata normal adalah 31 orang 70.5 dan subjek penelitian dengan miopia adalah
13 orang 29.5.
5.1.3.3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar para siswa-siswi kelas 5-6 SDN Dharmawanita, Medan yang dijadikan sebagai data dalam penelitian ini diperoleh dari rata-rata nilai
rapor hasil ujian untuk satu semester dari periode ajaran terakhir sebelum penelitian dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, dapat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
diketahui bahwa nilai prestasi belajar terendah yang dicapai oleh subjek penelitian adalah 75 dan nilai tertinggi yang dicapai adalah 91.8. Nilai rata-
rata prestasi belajar adalah 83.48 dengan standar deviasi 3.89.
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Karakteristik Sampel Berdasarkan Prestasi Belajar
Skor Kategori
Frekuensi orang Persentase
86.2 Baik
12 27.3
80.6-86.2 Sedang 23
52.3 80.6
Kurang 9
20.5
Total 44 100.0
Berdasarkan tabel 5.6. dapat diketahui bahwa dari seluruh subjek penelitian yang berjumlah 44 orang, subjek penelitian yang mempunyai nilai
prestasi belajar pada kategori baik adalah 12 orang 27.3, yang mempunyai nilai prestasi belajar sedang adalah 23 orang 52.3 dan yang
mempunyai nilai prestasi belajar kurang adalah 9 orang 20.5.
5.1.3.4. Hasil Analisis Statistik Hubungan Miopia yang Tidak Dikoreksi dengan Prestasi Belajar
Pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara miopia yang tidak dikoreksi dengan prestasi belajar dilakukan dengan
bantuan program SPSS for windows yang akan menganalisis variabel dependen dan variabel independen. Data yang dikumpulkan dari 44 subjek
penelitian akan dianalisis melalui uji hipotesis dengan Chi Square dan didapat hasilnya sebagai berikut.
Tabel 5.7. Hubungan Miopia yang Tidak Dikoreksi dengan Prestasi Belajar Keadaan
atau Status Penglihatan
Prestasi Belajar P
Baik Sedang Kurang Total
n n n N Miopia
3 25 4 17.4 6 66.7 13
29.5 0.175
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Normal 9 75 19 82.6 3 33.3 31 70.5
Total 12 100 23 100 9 100 44 100
Dari hasil perhitungan uji hipotesis Chi-Square diperoleh 2 sel yang memiliki nilai ekspektasi dibawah 5. Hal ini menyebabkan uji hipotesis Chi-
Square tidak dapat dipergunakan. Maka, sebagai alternatif dipergunakanlah
uji hipotesis Kolmogorov-Smirnov Test Sopiyudin,2010. Hasil output yang diperoleh adalah nilai p = 0.175. Nilai p yang lebih besar dari 0.05
menyebabkan Ho dalam penelitian ini gagal ditolak. Ini berarti bahwa tidak adanya hubungan antara miopia yang tidak dikoreksi dengan prestasi belajar.
5.2. Pembahasan