KAPASITAS ADSORPSI LOGAM Cd II PERHITUNGAN BILANGAN IODIN ADSORBEN PERHITUNGAN KAPASITAS ADSORPSI ION Cd II

53

1.2 KAPASITAS ADSORPSI LOGAM Cd II

Kapasitas adsorpsi adalah banyaknya logam yang diserap pada rentang massa adsorben yang digunakan. Melihat proses adsorpsi yang digunankan dengan membandingkan dengan literatur yang ada, maka dapat dilihat kecendrungan pada proses adsorpsi fisika, karena menggunakan energi yang lebih rendah, suhu yang lebih rendah, dan proses cepat dan setimbang reversibel. Limbah cair yang digunakan dalam penelitian ini sebelum dilakukan proses adsorpsi memiliki konsentrasi logam Cd II sebesar 20,35 ppm. Dari proses adsorpsi yang dilakukan dengan memvariasikan massa adsorben sebesar 0,5; 1 dan 1,5 diperoleh kapasitas adsorpsi logam Cd II yang ditunjukkan pada tabel L1.4 dibawah ini. Tabel L1.3 Kapasitas Adsorpsi Ion Cd II pada Limbah Cair Pelapisan Logam untuk Setiap Variasi Massa Adsorben Massa Adsorben g Absorbansi Konsentrasi ppm Kapasitas Adsorpsi mgg 0,5 0,219 7,090 1,326 1 0,282 9,269 0,554 1,5 0,361 11,966 0,279 Universitas Sumatera Utara 54 LAMPIRAN 2 CONTOH PERHITUNGAN

2.1 PERHITUNGAN BILANGAN IODIN ADSORBEN

ilangan Iodin mg g 1 - VxN1 N W x W 1 xFp 30 Dimana, V = volume natrium tiosulfat yang diperlukan ml N 1 = normalitas natrium tiosulfat N N 2 = normalitas iodin 0,1 N W 1 = jumlah iodin untuk setiap 1 ml larutan natrium tiosulfat 0,1 N 12,69 mgml W 2 = massa sampel g Fp = faktor pengenceran 5 Misalnya untuk adsorben setelah diaktivasi pada suhu 80 o C dan waktu 120 menit dan dikeringkan pada suhu 110 o C dan waktu 120 menit dan rasio adsorben : asam nitrat sebesar 20:1 mgmL, diketahui : V = 9 ml N 1 = 0,1 N W 2 = 0,1 g Maka : ilangan Iodin mg g 1 9 x ,1 ,1 ,1 x 1 ,69 x 5 = 634,50 mgg

2.2 PERHITUNGAN KAPASITAS ADSORPSI ION Cd II

q e C o - C e V W [7] Dimana, q e = Kapasitas adsorpsi mgg C o = Konsentrasi awal Cd II mgL Universitas Sumatera Utara 55 C e = Konsentrasi akhir Cd II mgL V = Volume sampel yang digunakan L W = Berat adsorben yang digunakan g Misalnya untuk adsorpsi dengan menggunakan massa adsorben 0,5 g, diketahui : C o = 20,35 mgL C e = 7,09 mgL V = 0,05 L W = 0,5 g Maka : Kapasitas Pen erapan ,35 7, 9 ,5 = 1,326 Cd mgg Universitas Sumatera Utara 56 LAMPIRAN 3 FOTO PERCOBAAN PENELITIAN

3.1 FOTO PERCOBAAN ADSORPSI LOGAM KADMIUM DALAM

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Pb (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

18 60 79

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Pb (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

2 4 19

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Pb (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 2

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Pb (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 5

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 19

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 2

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 5

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 13

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 4 5

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 8