BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Efisiensi vitamin yang terikat kedalam matriks galaktomanan kolang-kaling Arengapinnata yang diikat silang dengan trinatrium trimetafosfat dengan
perbandingan 1:2 dan 1:3 galaktomanan : TMF dengan variasi berat 0,05; 0,1; 0,15 gram diperoleh sebesar 15.91448 - 96.55969. Pengikatan vitamin E oleh
matriks galaktomanan ikat silang fosfat yang lebih efisien yaitu vitamin E 70 dengan berat 0,05 gram pada perbandingan galaktomanan : TMF = 1:2 sebesar
96.55969.
5.2 Saran
Diharapkan peneliti selanjutnya menentukan tingkat kestabilan emulsi antara galaktomanan kolang-kaling ikat silang fosfat dengan vitamin E kolang-kaling,
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Aren Arenga pinnata
Aren Arenga pinnata merupakan tanaman serba guna yang dapat hidup didaerah tropis basah serta mampu beradaptasi dengan baik pada berbagai
agroklimat mulai dari dataran rendah hingga 1.400 meter diatas permukaan laut. Aren merupakan tumbuhan berbiji tertutup dimana biji buahnya terbungkus
daging buah.
Aren banyak ditanam di Indonesia termasuk di propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa barat, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan
Selatan dan Sulawesi Selatan. Tanaman aren belum dibudidayakan dan sebagian besar masih menerapakan teknologi yang minim Anonim, 2009. Adapun
sistematika tanaman aren adalah sebagai berikut: Kingdom
: Plantae
Divisi :
Magnoliophyta Kelas
: Liliopsida
Ordo :
Arecales Famili
: Areacaceae
Genus :
Arenga Spesies
: A. pinnata
Tinggi batang tanaman aren berkisar antara 8-20 m sehingga untuk menyadap nira diperlukan tangga. Tanaman berbunga setelah berumur 7-12 tahun.
Tandan bunga muncul dari setiap pelepah atau bekas pelepah daun, mulai dari atas kira-kira seperempat dari pucuk kearah bawah. Bunga pada tandan pertama
hingga kelima atau enam adalah bunga betina, baru disusul bunga jantan yang muncul secara bertahap hingga ke pangkal batang atau 2-3 m di atas tanah.
Seluruh bunga betina akan masak dalam 1-3 tahun. Bunga betina yang masih muda dapat diolah menjadi buah aren atau kolang-kaling.
Buah aren terbentuk setelah terjadinya proses penyerbukan dengan perantaraan angin atau
Universitas Sumatera Utara