Berlinda Wakerkwa Profil Informan Mahasiswa Asal Papua Dan Mahasiswa Asal Daerah Lain.

59 yang berasal dari daerah lain. Hal inilah cara Rince untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar selama berkuliah di USU. Rince mengakui bahwa ia betah untuk tinggal disini walaupun pada awalnya ia merasa takut dan tidak percaya diri untuk menghadapi orang-orang disekitarnya karena Rince merasa takut kalau masyarakat tidak menerimanya tetapi setelah beberapa lama Rince tinggal di daerah ini, penerimaan masyarakat sekitar yang dirasakan oleh Rince adalah terbuka, baik dan ramah terhadap kelompok kami. Rince mengatakan walaupun cara bergaul kami yang beridentik dengan kasar serta cara berbicara dan bahasa kami yang sulit dimengerti tetapi Rince tetap berusaha untuk aktif dan belajar menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar bisa berbaur dengan teman-teman yang berasal dari daerah lain. Selain itu, dari segi makanan, tempat tinggal dan cuaca walaupun sangat berbeda jauh dengan daerah asal tetapi Rince masih bisa beradaptasinya dan menyukainya. Mengenai interaksi keluarga, Rince sering berkomunikasi terutama dengan orangtua hampir setiap hari. Hanya waktu liburan tiba, Rince pulang ke kampungnya. Hal ini dikarenakan membutuhkan waktu yang lama dan biaya transportasi yang sangat mahal harganya.

4.3.5 Berlinda Wakerkwa

Berlinda Wakerkwa adalah salah satu mahasiswa yang berasal dari Papua yang berkuliah di Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat. Ia lahir di Wamena dan telah berumur dua puluh tahun . ia bersuku Lanny dan telah tinggal di Medan sekitar tiga tahun untuk berkuliah di USU. 60 Salah satu alasan Berlinda berkuliah di USU adalah dari hasil ujian seleksi beasiswa Afirmasi yang diselenggarakan oleh pemerintahan Papua. Sebelumnya Berlinda mengetahui tentang USU dari orang tuanya. Perasaan pertama kali yang dirasakan oleh Berlinda ketika sampai di USU bingung dan sedih karena Berlinda harus berpisah jauh dan lama dengan orangtuanya demi mengikuti kegiatan perkuliahan. Berlinda juga tidak berkeinginan untuk kuliah disini. Pada awalnya Berlinda ingin sekali berkuliah di Jakarta. Mula-mula rutinitas awal yang di lakukan oleh Berlinda adalah masih berkeliling wilayah lingkungan asrama dan kampus. Walaupun Berlinda belum mengetahui kondisi masyarakat disini tetapi Berlinda berusaha untuk berbaur dan bersosialisasi dengan orang-orang yang ada baik di lingkungan kampus maupun di asrama. Berlinda juga mengikuti dan aktif sebagai anggota dengan kegiatan- kegiatan organisasi yang di adakan oleh pihak kampus. Tidak jarang juga Berlinda terkadang pergi berjalan-jalan dengan mahasiswa yang berasal dari daerah lain seperti pergi ke Berastagi baik secara pribadi maupun bersama dengan kumpulan organisasi. Berlinda juga berusaha untuk belajar dengan budaya dari daerah lain oleh teman-teman kampusnya seperti bahasa Batak begitu juga dengan sebaliknya, Berlinda juga mengajarkan budayanya ke teman-temannya seperti dari tarian- tarian daerah, dan sebagainya. Berlinda juga mengatakan bahwa ia telah mendapatkan teman dekat yang berasal dari daerah lain yaitu dari Aceh. Berlinda mengakui bahwa ada rasa kurang percaya diri dengan cara bertingkah laku dan berbicara yang sangat berbeda. Pada awalnya Berlinda mengakui kalau Berlinda tidak menyukai, tidak terlalu percaya dengan orang 61 yang berada disini dan terkesan terlalu ramai dengan lingkungan disini dan sering diejekin dengan orang disekitar tetapi Berlinda tetap untuk berusaha bisa berbaur dengan mereka dan lama kelamaan penerimaan masyarakat sekitar bisa terbuka dengan masuknya kami yang berasal dari ujung timur bagian Indonesia. Itulah cara dia untuk dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan mahasiswa dari daerah lain. Selain dari segi pertemanan, dari segi makanan, tempat tinggal dan cuaca walaupun sangat jauh berbeda dengan daerah asal tetapi Berlinda masih bisa untuk beradaptasi dan menyukainya. Berlinda mengakui bahwa selama tinggal disini ia telah betah untuk tin ggal di sini. Mengenai interaksi keluarga, Berlinda sering berkomunikasi terutama dengan orangtua hampir setiap hari. Hanya waktu liburan tiba, Berlinda pulang ke kampungnya. Hal ini dikarenakan membutuhkan waktu yang lama dan biaya transportasi yang sangat mahal harganya.

4.3.6 Eva Celia Homer