Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik di tingkat tinggi daerah maupun nasional.
Perencanaan- perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan perusahaan-perusahaan
yang memproduksi barang dan jasa, jalan, rumah-rumah sakit, pusat-pusat pertokoan dan pusat-pusat rekreasi akan menjadi lebih tepat apabila kesemuanya didasarkan
pada data kependudukan.
2.2 Proyeksi
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atu orang yang berdomisili kurang dari 6
bulan dengan menetap. Sedangkan proyeksi adalah perhitungan dengan meramalkan atau menduga kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang.
Proyeksi penduduk adalah perhitungan yang menunjukkan angka fertilitas, mortalitas dan migrasi di masa yang akan datang. Perkiraan penduduk tidak hanya
beberapa tahun, tetapi bisa saja perkiraan beberapa puluh tahun yang akan datang. Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja
pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang yang disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan
jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi juga perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran,
Universitas Sumatera Utara
kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga kelompok inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk yang akan datang.
Untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan di masa yang akan datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan di masa
lampau hinga kini, faktor- faktor yang mempengaruhi masa komponen, dan hubungan antara satu komponen dnegan komponen yang lain sera target yang akan dicapai di
masa yang akan datang. Proyeksi penduduk ini secara periodic perlu direvisi, karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian dan
perpindahan penduduk migrasi yang melandasi proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataannya.
Pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau Negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan
dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada 2005-2010. Hal tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komponen
kependudukan yaitu migrasi tidak tersedia untuk tingkat Kabupaten Kotamadya.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut :
1. Menghitung tingkat pertumbuhan Kabupaten Tapanuli Utara menurut jenis
kelamin untuk periode 2005-2010, dengan metode Eksponansial.
Universitas Sumatera Utara
2. Memproyeksikan penduduk Kabupaten Tapanuli Utara menurut jenis kelamin
berdasarkan tingkat pertumbuhan 2005-2010 dengan Metode Eksponansial
Adapun rumus Eksponansial tersebut adalah :
P = P
e
Dimana:
P = Jumlah penduduk pada n tahun
P = Jumlah penduduk pada awal tahun
= Tingkat pertumbuhan penduduk = Periode waktu dalam tahun
2.3 Metode Yang Digunakan