46 dan warnanya yaitu : 1 Batik
Vosternlanden
batik keraton dilihat dari segi pewarnaan ciri khasnya yaitu warna alam atau natural yang kemudian dikenal
dengan istilah warna
sogan
, serta ragam hiasnya yang unik, dan 2 Batik
Pesisiran
batik Cirebon, Pekalongan, Lasem dilihat dari segi pewarnanya sangat khas dengan warna-warna terangnya Pekalongan: biru, Lasem: merah darah
serta ragam hias yang dimiliki dibedakan menurut selera Cina dan selera pribumi atau rakyat.
B. Kerangka Berpikir
Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu Batik Kliwonan Di Kabupaten Sragen Studi Nilai-nilai Filsafati Jawa Dalam Batik Kliwonan , maka dapat
digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut : Filsafat Jawa
Pakaian di dalam Budaya Jawa
Batik
Motif-motif Batik Kliwonan
Latar Belakang Penciptaan
Batik Kliwonan
47 Keterangan :
Filsafat Jawa adalah refleksi kritis terhadap berbagai pengetahuan atau ajaran yang bersumber pada budaya – adat istiadat masyarakat Jawa, manuskrip
Jawa, agama Islam, pandangan hidup maupun pengetahuan yang berasal dari luar masyarakat Jawa. Pengetahuan tersebut biasanya mengajarkan tentang nilai
kebaikan moralitas, etika, nilai spiritualitas, nilai kebersamaan, nilai kebenaran dan sebagainya. Nilai tersebut umumnya selalu terkait dengan pengalam batiniah
dan pengalaman kehidupan sehari-hari manusia. Semuanya itu dapat digunakan sebagai sarana dalam mencapai kesempurnaan hidup.
Pandangan dunia bagi orang Jawa adalah nilai pragmatisnya untuk mencapai suatu keadaan psikis tertentu, yaitu ketenangan, ketenteraman, dan
kesenangan dalam memperoleh keseimbangan batin. Maka pandangan dunia dan kelakuan dalam dunia tidak dapat dipisahkan seluruhnya. Bagi orang Jawa suatu
pandangan dunia dapat diterima jika semua unsur-unsurnya mewujudkan suatu kesataun pengalaman yang harmonis. Unsur-unsur itu cocok satu sama lain
sreg
, dan kecocokan itu merupakan suatu kategori psikologis yang menyatakan diri
dalam tidak adanya ketegangan dan gangguan batin. Pakaian berperan besar dalam nenentukan citra seseorang. Lebih dari itu,
pakaian adalah cermin dari identitas, status, hierarki, gender, memiliki nilai simbolik, dan merupakan ekspresi cara hidup tertentu. Pakaian juga
mencerminkan sejarah, hubungan kekuasaan serta perbedaan dalam pandangan sosial, politik dan religius. Dengan kata lain, pakaian adalah kulit sosial dan
kebudayaan. Pakaian dapat dilihat sebagai perpanjangan tubuh, namun sebenarnya ia bukan bagian dari tubuh. Pakaian tidak saja menghubungkan tubuh dengan
dunia luar, tetapi sekaligus memisahkan keduanya. Seni batik adalah salah satu kesenian khas Indonesia yang telah berabad
lamanya hidup dan berkembang, sehingga merupakan salah satu bukti peninggalan sejarah budaya bangsa Indonesia. Banyak hal yang dapat terungkap
dari seni batik, seperti latar belakang kebudayaan, kepercayaan, adat istiadat, sifat dan tata kehidupan, alam lingkungan, cita rasa, tingkat ketrampilan dan lain-lain.
Batik merupakan warisan budaya yang patut dilestarikan keberadaannya. Batik
48 Kliwonan merupakan batik yang pembuatannya menyesuaikan aturan dari batik
tradisional keraton Surakarta. Tradisi falsafah Jawa yang mengutamakan pengolahan jati diri melalui praktek-praktek meditasi dan mistik dalam mencapai
kemuliaan adalah satu sumber utama penciptaan motif-motif batik. Sikap ini menjadi akar nilai-nilai simbolik yang terdapat di balik motif-motif batik.
Motif batik selalu diciptakan dengan berisikan pesan, harapan dan mempunyai hubungan erat dengan pandangan filsafat hidup antara manusia dan
sang Pencipta. Setiap penciptaan motif pada mulanya selalu diciptakan dengan makna simbolisme dalam falsafah Jawa. Maksud dari usaha penciptaan pada
jaman itu juga agar memberi kesejahteraan, ketenteraman, kewibawaan dan kemuliaan serta memberi tanda status sosial bagi si pemakai dalam masyarakat.
49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN