68
2. Upaya Penanganan
Tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya sebagai penyampai informasi pengetahuan saja tapi juga sebagai pemberi motivasi
belajar kepada seluruh peserta didik. Selain itu, dalam penerapan metode pembelajaran STAD, guru berfungsi sebagai moderator yang mampu
memimpin jalannya diskusi kelas agar tujuan pembeljaran dapat tercapai dengan maksimal. Untuk itu, guru harus mengenal karakter tiap siswanya
agar mudah dalam penberian motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Mandarin di kelas XI
Bahasa 1 SMA Negeri 6 Surakarta, ditemukan beberapa kendala dalam penerapan metode STAD. Dari kendala-kendala tersebut, tentu membuat
guru menemukan beberapa hal yang mampu menangani hambatan belajar tersebut, antara lain :
1. Menumbuhkan semangat belajar siswa secara langsung pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan memberi nasehat atau ajakan yang membangun semangatnya untuk tidak malas belajar
karena malas hanya akan menbawa dampak yang tidak baik bagi siswa. 2.
Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, sebagai moderator guru harus aktif mengarahkan siswa yang berkemampuan rendah agar tidak hanya
bergantung pada teman yang berkemampuan tinggi namun juga mau berpikir dalam menyelesaikan tugas dalam kerja kelompok.
69 3.
Siswa dalam kelas tersebut harus dibiasakan untuk belajar pelafalan yang baik dan benar dalam Bahasa Mandarin dan pada tiap pertemuan
hendaknya guru menyisipkan materi menulis
Hanzi
sedikit demi sedikit agar siswa tahu cara yang tepat dalam menulis kosa kata baru
yang terkait dengan tema yang akan dipelajari. Dengan demikian dalam penerapan metode STAD pada kegiatan
belajar mengajar di kelas diharapkan mampu menjadikan kelas lebih hidup, siswa menjadi aktif dalam belajar, hubungan antar siswa dengan guru
terjalin dengan baik, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar Bahasa Mandarin.
70
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan