HASIL DAN PEMBAHASAN 40 KESIMPULAN DAN SARAN 55

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Struktur Pengajaran Melakukan Perubahan Konsep 13 Gambar 2 Efek Tyndall pada Koloid 24 Gambar 3 Gerak Brown pada Koloid 24 Gambar 4 Adsobsi pada Koloid 25 Gambar 5 Koagulasi pada Koloid 25 Gambar 6 Skema Alat Busur Bredig 28 Gambar 7 Skema Alur Penelitian 39 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Sintaks Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 16 Tabel 2 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 18 Tabel 3 Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi 23 Tabel 4 Beberapa Jenis Koloid 24 Tabel 5 Perbedaan antara Sol Hidrofil dan Sol Hidrofob 26 Tabel 6 Klasifikasi Analisis Validitas isi 31 Tabel 7 Tabel Rancangan Penelitian 34 Tabel 8 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 37 Tabel 9 Tabel Uji ANAVA Satu Jalur 38 Tabel 4.1 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa 42 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas 43 Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas 45 Tabel 4.4 Data Gain Siswa Kelas Eksperimen 1 46 Tabel 4.5 Data Gain Siswa Kelas Eksperimen 2 47 Tabel 4.6 Data Gain Siswa Kelas Eksperimen 3 48 Tabel 4.7 Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Menggunakan Uji ANAVA Satu Jalur 49 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 60 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 64 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 89 Lampiran 4. Penyelesaian Lembar Kerja Siswa LKS 95 Lampiran 5. Instrumen Tes 101 Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Tes 113 Lampiran 7. Kisi-K isi Instrumen Tes 114 Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Tes 116 Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 117 Lampiran 10. Uji Daya Beda 119 Lampiran 11. Distruktor 120 Lampiran 12. Kesimpulan Instrumen Tes 121 Lampiran 13. Uji Normalitas 126 Lampiran 14. Uji Homogenitas 133 Lampiran 15. Data Gain Untuk Ketiga Kelas Eksperimen 135 Lampiran 16. Uji Hipotesis 140

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, dengan guru sebagai pemegang peran utama, “Peranan guru lebih tepatnya disebut sebagai fasilitator dan siswa adalah pelaksana dari belajar” Andersen, 1969 dalam Tarigan, 1999. Sebagai seorang fasilitator, seorang guru diharapkan mampu menciptakan situasi belajar sebaik mungkin, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara optimum, dalam arti ada motivasi intrinsik untuk belajar dari dalam diri siswa Tarigan, 1999. Di sisi lain, guru dianggap sebagai kunci dalam mempengaruhi dan mendorong minat siswa dalam belajar Teksoz dkk, 2010. Kimia telah menjadi salah satu disiplin ilmu yang paling penting dalam pendidikan umum dan telah diakui seluruh dunia. K imia sebagai cabang ilmu yang rasional dan telah dikembangkan sepanjang abad ke 20 dan mulai diperkenalkan dalam kurikulum baik pendidikan dasar hingga menengah, sebagai bagian dari ilmu pengetahuan Ejidike dan Oyelana, 2015. K imia adalah salah satu mata pelajaran ilmu alam yang mempelajari gejala- gejala alam, tetapi mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Pembelajaran kimia diarahkan pada keterampilan proses sains yang dilakukan melalui percobaan untuk membuktikan sebuah kebenaran sehingga berdasarkan pengalaman secara langsung membentuk konsep, prinsip, serta teori yang mela ndasinya Magdalena dkk, 2014. Sistem koloid merupakan salah satu standar kompetensi pada kurikulum KTSP yang harus dimiliki oleh siswa kelas XI IPA SMA pada semester genap. Kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari koloid adalah mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari- hari dan membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar Andalan dkk, 2013. Pada hasil observasi dan wawancara pendahuluan dengan guru kimia kelas XI IPA SMA Swasta Katolik Trisakti Medan, selama tiga tahun terakhir nilai rata- rata ulangan harian pada materi Sistem Koloid diperoleh masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Pada tahun ajar 20122013 diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 64 sedangkan pada tahun ajar 20132014 sebesar 67 dan pada tahun ajar 20142015 sebesar 68 sementara nilai ketuntasan untuk mata pelajaran kimia kelas XI IPA sebesar 70. Hasil evaluasi tersebut tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh sekolah. Ketidaktercapa ian KKM tersebut mengindikasikan bahwa tingkat penguasaan konsep siswa terhadap materi koloid belum tercapai. Hal tersebut dikarenakan guru kurang menerapkan model pembelajaran yang dapat membangun pengetahuan dari dalam diri siswa dan model pembelajaran yang dapat menguatkan konsep yang dimiliki siswa. Dan juga sering dijumpai miskonsepsi pada materi koloid contohnya siswa susah membedakan fase terdispersi dengan fase pendispersi dan siswa susah membedakan koloid liofil dan koloid liofob. Berkaitan dengan hal di atas, perlu diupayakan suatu bentuk pembelajaran yang mampu mengaktifkan pengetahuan dari dalam diri siswa, menumbuhkan kemampuan berpikir serta penguatan konsep untuk pencapaian kompetensi dasar materi sistem koloid sehingga dapat memunculkan karakter sains siswa, misalnya menemukan fakta-fakta, konsep-konsep dan teoi-teori dengan sikap ilmiah siswa sendiri. Beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Simson Tarigan, Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing dan Model Pembelajaran Direct Instruction. Model mengajar menginduksi perubahan konsep Simson Tarigan bertitik tolak pada seorang guru harus memandang siswa sebagai suatu pribadi yang memiliki pandangan pengetahuan awal tentang suatu permasalahan. Terlepas dari apakah pandangan itu benar atau salah, guru harus menghargainya. Jika pandangan itu keliru, maka tugas guru adalah meluruskannya dengan menerapkan strategi perubahan konsep. Sehingga seorang siswa dapat melihat kekeliruan konsep yang dimilikinya dan beralih pada alternatif lainnya yang dapat

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS X PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

0 2 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN, MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

2 13 23

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMA SWASTA GAJAH MADA MEDAN.

2 9 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

5 21 18

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK IKATAN KIMIA DI KELAS X MA NEGERI 1 MEDAN.

2 6 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI.

0 6 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 3 20

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

0 3 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SMA.

0 1 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KOLOID DI KELAS XI IPA MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

1 3 18