Pemilihan Sampel Informed Consent Pengukuran Jarak Interkantal Contoh Cara Perhitungan Nilai Golden Proportion

3.7 Alat dan Bahan Penelitian 3.7.1 Alat Penelitian Peralatan yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: Golden mean gauge, Sendok cetak rahang atas, Rubber bowl, Spatula, kaliper digital, Lekron, Pensil alis, Kaca Mulut, Pulpen, Pensil, Penghapus, Kursi, Labtob Acer, Microsoft Office word 2010 Microsoft Corporation, Printer Epson L300.

3.7.2 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: Alginat, Air, Dental stone tipe IV, Kertas Quarto Paper ONE, Tinta Printer Epson, Lembar Kuesioner, Larutan desinfektan Dettol, Tissue, Sarung tangan handscoon, Masker, Celemek. 3.8 Prosedur Kerja 3.8.1 Ethical Clearance Ethical Clearance diperoleh peneliti dengan mengajukan surat permohonan izin penelitian yang ditujukan ke Komisi Etik dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

3.8.2 Pemilihan Sampel

Masyarakat Malaysia yang ada di Fakultas Kedokteran Gigi dan merupakan Ras Kaukasoid Suku India diberi lembar keusioner dan dilakukan pemeriksaan klinis untuk mendapatkan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3.8.3 Informed Consent

Setiap calon subjek penelitian akan diberikan Lembaran Penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan, dan jika bersedia menjadi subjek penelitian, maka subjek penelitian diwajibkan menandatangani Lembaran Persetujuan setelah Penjelasan informed consent yang sudah disediakan oleh peneliti. Universitas Sumatera Utara 3.8.4 Pengukuran Lebar Kedua Gigi Insisivus Sentralis Maksila 3.8.4.1 Pembuatan model kerja Tahapan dalam melakukan pembuatan model rahang atas sebagai berikut: 1. Pasien didudukkan pada kursi. 2. Sendok cetak yang dipilih besarnya sesuai dengan rahang pasien dan mencakup seluruh rahang, biasanya lebih besar 4-5 mm dari arcus dentalis. 3. Alginate dicampur air dengan rasio 1 : 1 di dalam rubber bowl kemudian diaduk dengan spatula sampai homogen dan dimasukkan kedalam sendok cetak sampai penuh. 4. Untuk maksila sendok cetak dimasukkan dari sudut mulut sebelah kanan. 5. Sendok cetak dipertahankan pada tempatnya dengan jari sampai alginate mengeras kurang lebih 2 menit. 6. Kemudian lepaskan sendok cetak dari mulut dengan perlahan dan hati-hati kemudian disemprot dengan desinfektan. 7. Untuk menghindari terjadinya perubahan hasil cetakan yang didapatkan, yaitu terjadi penyusutan shrinkage maka segera dilakukan pengisian cetakan dengan gips tipe IV dental stone segera mungkin. Sehingga penyusutan yang terjadi pada model kerja merupakan penyusutan yang benar-benar tidak bisa dihindarkan lagi. 8. Setelah mengeras, lepaskan hasil cetakan secara perlahan dan hati-hati, kemudian rapikan dengan menggunakan lekron. 9. Beri nama atau kode pada model hasil cetakan dari setiap subjek.

3.8.4.2 Pengukuran lebar kedua gigi insisivus sentralis maksila pada model kerja

1. Hasil cetakan yang sudah didapatkan diberi tanda berupa titik dengan menggunakan pensil pada bagian yang akan titik pengukuran. 2. Pada maksila dilakukan pengukuran gigi insisivus sentralis yaitu pada marginal ridge yang paling lebar dari distal gigi kanan hingga ke distal gigi kiri dengan menggunakan golden mean gauge. Universitas Sumatera Utara 3. Golden mean gauge diletakkan di atas kertas putih dengan hati-hati ditanda ukuran dari golden mean gauge pada kertas putih. 4. Ukuran yang telah dicatat pada kertas putih diukur menggunakan kaliper digital. 5. Pengukuran dilakukan oleh tiga operator dan diambil rata-rata untuk pengukuran yang representif. Gambar 12. Pengukuran gigi insisivus sentralis maksila pada marginal ridge yang paling lebar menggunakan golden mean gauge dok.

3.8.5 Pengukuran Jarak Interkantal

1. Subjek diiinstrusikan untuk duduk di kursi dalam keadaan istirahat dan diinstruksikan untuk menutup mata. 2. Subjek terlebih dahulu ditandai interkantal kedua-dua mata dengan menggunakan pensil alis. 3. Dilakukan pengukuran jarak interkantal oleh operator menggunakan golden mean gauge dengan cara mengukur jarak dari sudut dalam mata kiri ke kanan atau jarak dari kedua sudut medial mata pada ujung fisura antara kedua kelopak mata kiri dan kanan. 4. Golden mean gauge diletakkan di atas kertas putih dengan hati-hati ditanda ukuran dari golden mean gauge pada kertas putih. Universitas Sumatera Utara 5. Ukuran yang telah dicatat pada kertas putih diukur menggunakan kaliper digital. 6. Pengukuran dilakukan oleh tiga operator dan diambil rata-rata untuk pengukuran yang representif. Gambar 13. Pengukuran jarak interkantal dengan menggunakan golden mean gauge dok.

3.8.6 Contoh Cara Perhitungan Nilai Golden Proportion

Setelah mendapatkan ukuran lebar kedua gigi insisivus sentralis maksila dan jarak interkantal, maka nilai golden proportion didapatkan dengan memasukkan lebar kedua gigi insisivus sentralis maksila dan jarak interkantal yang diperoleh ke dalam rumus. 17.68 28.62 = 0,618 Jadi Nilai Golden Proportion yang diperoleh adalah 0,618. Rumus : Nilai Golden Proportion = x Lebar Kedua Gigi Insisivus Sentralis Maksila x Jarak Interkantal Nilai Golden Proportion = Universitas Sumatera Utara

3.8.7 Pengolahan dan Analisis Data