Analisis Daya Dukung Kajian Kesesuaian Ekowisata Mangrove di Pantai Bali Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumata Utara

Tabel 1. Matriks kesesuaian ekowisata mangrove No Parameter Bobot Kategori Baik Skor Kategori Cukup Baik Skor Kategori Cukup Buruk Skor Kategori Buruk Skor 1 Ketebalan mangrove m 5 500 3 200- 500 2 50-200 1 50 2 Kerapatan mangrove 100 m 2 3 15 3 10-15 2 5-10 1 5 3 Jenis mangrove 3 5 3 3-5 2 1-2 1 4 Pasang surut m 1 0-1 3 1-2 2 2-5 1 5 5 Obyek biota 1 3 spesies 3 2-3 spesies 2 2 spesies 1 1 spesies Sumber: Modifikasi Yulianda, 2007

3. Analisis Daya Dukung

Analisis daya dukung ditujukan untuk pengembangan wisata bahari dengan memanfaatkan potensi sumberdaya pesisir, pantai dan pulau-pulau kecil secara lestari. Mengingat pengembangan wisata bahari tidak bersifat mass tourism, mudah rusak dan ruang untuk pengunjung sangat terbatas, maka perlu penentuan daya dukung kawasan. Metode yang diperkenalkan untuk menghitung daya dukung pengembangan ekowisata alam adalah dengan menggunakan konsep Daya Dukung Kawasan DDK. DDK adalah jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia. Perhitungan DDK dalam bentuk rumus adalah sebagai berikut Yulianda, 2007: DDK=k x Universitas Sumatera Utara Keterangan: DDK = Daya Dukung Kawasan oranghari. K = Potensi ekologis pengunjung per satuan unit area orang. Lp = Panjang area yang dapat dimanfaatkan m. Lt = Unit area untuk kategori tertentu m. Wt = Waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata dalam satu hari jamhari. Wp = Waktu yang dihabiskan oleh pengunjung untuk setiap kegiatan tertentu jamhari. Unit area Lt dihitung berdasarkan jarak yang dapat dilalui pengunjung setiap orang sepanjang 50 meter untuk melakukan kegiatan wisata. Tabel 2. Potensi Ekologis Pengunjung K dan Luas Area Kegiatan Lt Jenis Kegiatan K Pengunjung Unit Area Lt Keterangan Wisata Mangrove 1 50 m Dihitung panjang track, setiap orang sepanjang 50 m Sumber: Yulianda, 2007 Waktu kegiatan pengunjung Wp dihitung berdasarkan lamanya waktu yang dihabiskan oleh pengunjung untuk melakukan kegiatan wisata. Waktu pengunjung diperhitungkan dengan waktu yang disediakan untuk kawasan Wt. Waktu kawasan adalah lama waktu areal dibuka dalam satu hari, dan rata-rata waktu kerja sekitar 8 jam Tabel 3. Tabel 3. Prediksi waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan wisata mangrove No Kegiatan Waktu yang dibutuhkan Wp jamhari Total waktu 1 hari Wt jamhari 1 Wisata mangrove 2 8 Sumber: Yulianda, 2007 Universitas Sumatera Utara

4. Analisis Kelembagaan Pengelolaan Ekowisata Mangrove