2.4.2 Organisasi Kemasyarakatan Ikatan Pemuda Karya IPK
Ikatan Pemuda Karya yang disingkat IPK berdiri di Medan Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 28 Agustus 1969
90
oleh pendirinya Ompung
91
Olo Panggabean. Sebelum mendirikan organisasi IPK, Ompung Olo adalah seorang
anggota Pemuda Pancasila. Beliau memiliki bisnis perjudian di Kota Medan seperti KIM permainan judi yang menggunakan kupon, Toto Gelap Togel dan
berbagai permainan kartu bingo untuk mendapatkan hadiah uang tunai dan dilakukan secara terbuka di Medan Fair.
92
Organisasi Ikatan Pemuda Karya merangkul kaum-kaum dari Pemuda, Pelajar, Mahasiswa, dan Wanita untuk bergabung dalam organisasi sebagai
kekuatan sosial yang mempunyai persamaan semangat dan kehendak sesuai dengan kedudukannya ditengah-tengah masyarakat untuk beramal, berbakti
kepada masyarakat serta melaksanakan pembaharuan di segala bidang. IPK dalam keanggotaanya tidak membedakan Suku, Agama, Ras dan Golongan serta tidak
IPK Berdiri sebagai kelanjutan dari berdirinya Sentral Organisasi Buruh Pancasila SOB Pancasila pada tanggal 19
Juni 1954 di Jakarta serta berinduk kepada Koordinasi Ikatan-Ikatan Pancasila KODI dan merupakan salah satu pendukung Penegak Amanat Rakyat Indonesia
GAKARI. KODI dan GAKARI adalah pilar-pilar organisasi kemasyarakatan yang didirikan untuk mendukung pemerintahan Orde Baru.
Berdirinya Ikatan Pemuda Karya tidak terlepas dari konflik internal yang terjadi pada tubuh organisasi Pemuda Pancasila. Eksistensinya sebagai organisasi
kemasyarakatan di Kota Medan baru diakui pada awal-awal tahun 1980-an. Latar belakang yang terjadi berdirinya organisasi IPK karena adanya perpecahan di
tubuh internal organisasi Pemuda Pancasila. Perebutan kendali atas sumber daya ekonomi menjadi benang merah perpecahan wilayah kekuasaan untuk pembagian
pendapatan dari usaha perjudian menjadi salah satu faktor berdirinya organisasi Ikatan Pemuda Karya.
90
Muryanto Amin. 2015. Op. Cit. hal. 49.
91
Ompung adalah sebutan kakek bagi orang suku batak, dan kami generasi muda menyebut beliau dengan panggilan Ompung Olo.
92
Ibid. Hal. 51
Universitas Sumatera Utara
mempertentangkan tingkat pendidikan maupun status sosial. Organisasi ini berpusat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, sekaligus sebagai tempat
kedudukan Dewan Pembina dan Dewan Pimpinan Pusat DPP. Dalam perkembangannya, IPK mempunyai organisasi cabang sebanyak 58 di 24 Provinsi
di Indonesia. Jumlah anggota di daerah pimpinan pusat yaitu sumatera utara berkisar 100 ribu orang pada tahun 2013.
93
Oloan Sahara Panggabean yang low profile, pemimpin IPK yang lama berkuasa, sangat ditakuti secara luas di kota Medan bahkan di beberapa lingkaran
internal selalu dipuja-puja. Kedudukannya di masyarakat Kota Medan diperkuat dengan sikap filantropi dengan semacam tindakan amal untuk membantu orang-
orang yang tidak mampu. Oleh karena itu, kepiawaiannya dalam memainkan peran diantara tokoh-tokoh berpengaruh baik dari kalangan sipil dan militer, IPK
bahkan segera menjadi lebih kuat daripada Pemuda Pancasila yang ditinggalkannya tahun 1978.
94
Meskipun sering sekali terjadi pergantian ketua pimpinan organisasi namun Olo masih dianggap sebagai ’godfather’ utama Kota
Medan. Pergantian pimpinan IPK hanyalah sebatas persoalan ”restu” karena pada saat Musyawarah IPK Kota Medan, tahun 2005, justru Moses tersingkir
digantikan dengan Budi Panggabean, yang tercatat masih kerabat dari Olo. Beberapa agenda organisasi yang sangat penting terutama berkaitan dengan
pergantian pimpinan dan strategi untuk menguasai satu wilayah tertentu berada di tangan sang godfather.
95
Organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila Sepertinya mendapatkan saingan dari organisasi Ikatan Pemuda Karya yang digagas oleh Olo, dalam
sumber kehidupan yang berada di jalanan seperti penguasaan areallahan atau wilayah untuk mendapatkan uang. Wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh
anggota Pemuda Pancasila, tetapi harus berbagi dengan anggota IPK. Perebutan penguasaan wilayah pun sering terjadi hingga menimbulkan benturan kekerasan
93
Muryanto Amin. 2015. Op. Cit. hal. 51.
94
Muryanto Amin. 2013. Politik Layar Terkembang. Op. Cit. hal 50.
95
Vedi R. Hadiz. Op. Cit. hal. 250.
Universitas Sumatera Utara
fisik seperti perkelahian, penculikan, bahkan pembunuhan. Pertikaian yang terjadi pada umumnya berada di tempat yang banyak menghasilkan uang, misalnya lahan
parkir on the road, pasarpajak atau tempat usaha pedagang dan pusat-pusat perbelanjaan yang berada di Kota Medan.
Hubungan organisasi Ikatan Pemuda Karya dengan Pemuda Pancasila tidaklah harmonis, sering terjadi perkelahian antara anggota Ikatan Pemuda Karya
dengan Pemuda Pancasila yang mengakibatkan korban hingga mengalami kematian atas perkelahian itu. Demi mendukung eksistensi organisasinya, IPK
berusaha mencari dukungan yang bersifat politis seperti mendukung Golkar melalui bantuan massa maupun finansial yang lebih besar ketimbang Pemuda
Pancasila. Setiap kampanye pemilu Golkar, Ikatan Pemuda Karya selalu memberikan bantuan, untuk menunjukkan kepada elit Golkar sebagai bentuk show
of force.
96
96
Muryanto Amin. 2015. Op. Cit.. hal. 50.
Penggunaan atribut seragam loreng-loreng ala militer adalah cara melihat mobilisasi anggota dari masing-masing organisasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3
Struktur Organisasi Dewan Pimpinan Ikatan Pemuda Karya
Dewan Pembina
Dewan Pimpinan Pusat
Dewan Pimpinan Daerah Provinsi
Dewan Pimpinan Daerah KabupatenKota Ketua
Wakil-Wakil Ketua Sekretaris
Wakil Sekretaris Bendahara
Wakil Bendahara
Bagian-Bagian
Pimpinan Anak Cabang
Sumber: Dewan Pimpinan Daerah IPK dalam Muryanto Amin “Relasi Simbiosis Mutualisme dan Transaksional: Relasi Organisasi Pemuda dengan calon DPR
Dapil 1 Sumatera Utara”
Universitas Sumatera Utara
2.5. Pelaksanaan Pemilihan Umum 2014 di Daerah Pemilihan Medan 2 DPRD Kota Medan.