tetapnya.insentif akan diberikan kepada karyawan apabila bekerja di atas standart yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat.
3.3 Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah
Sebelum membahas masalah prosedur pencatatan gaji dan upah, ada baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri.
Menurut Hardibroto 1984 : 10
“Prosedur adalah merupakan rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk mencapai keseragaman tindak
dalam melakukan transaksi – transaksi yang terjadi ”.
Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan Gaji dan Upah menurut Usry 1999 : 305 adalah sebagai berikut :
a. Time keeping Department
Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang jumlah perincian waktu menyelesaiaan suatu tugas kerja, hasil produksi
atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu. b.
Payrol Department Tugas departemen ini adalah menjabarkan dan menjatahkan jumlah upah tiap-
tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi-fungsi departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan. Departemen gaji
dan upah diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan klasifikasi tugas, departemen perusahaan dan tarif upah untuk tiap pekerjaan. Daftar gaji dan upah
perusahaan disusun berdasarkan clock card atau kartu waktu.
Universitas Sumatera Utara
c. Cost department
Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin harus ditentukan pada masing-masing departemen produksi, untuk membantu
pekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasikan biaya upah. Dengan memakai kartu rangkuman, kartu dan menjabarkan biaya produksi dan jasa- jasa untuk tiap
pesanan karyawan, unit output, kegiatan departemen dan masing-masing jenis produk.
Pada Bappeda Kabupaten Langkat, prosedur pencatatan gaji dan upah bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan oleh Bappeda Kabupaten Langkat sebagai berikut : Pada Bappeda Kabupaten Langkat, prosedur pencatatan gaji yang dilakukan
adalah sebagai berikut: 1. Bagian Pembuat Data
Bagian pembuat data bertugas mengolah data dimana data harus selalu dicek apakah ada perubahan atau tidak. Bila ada perubahan, maka secara otomatis
akan berubah oleh database. Setiap bulannya bagian pembuat data mengajukan data-data tersebut ke kantor bupati, di kantor bupati bagian penguasa anggaran
akan mengeluarkan Surat Perintah Membayar SPT. Setelah itu, baru pihak Bappeda ini ke Kantor Bagian Keuangan supaya dikeluarkannya Surat Perintah
Pencairan Dana SP2D untuk disetujui. 2. Bendaharawan
Universitas Sumatera Utara
Setiap tanggal 1, dana yang sudah dicairkan oleh bagian bendaharawan akan dibagikan kepada setiap pegawai di kantor Badan Perencanaan. Penggajian
dilakukan setiap bula. Menurut penulis, prosedur pencatatan gaji yang ada pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat sudah sesuai dengan prosedur pencatatan gaji yang dijalankan oleh bagian – bagian yang terpisah
sehingga tidak terjadinya penyelewengan. Sedangkan menurut teori hanya menjelaskan departemen- departemennya.
3.4 Prosedur Penghitungan Gaji dan Upah