Latar Belakang Hasil Perancangan

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sebagai perwujudan dari rencana Pemerintah Daerah PEMDA Nanggroe Aceh Darussalam NAD untuk membangun kembali NAD terutama sektor pariwisata pasca tragedi tsunami penghujung tahun 2004 silam. Seiring dengan tragedi tsunami yang menimpa, membuat dunia melihat Aceh sebagai sesuatu yang lebih dari hanya sebuah bagian dari Indonesia yang memiliki konflik internal yang berkepanjangan. Ketika tragedi itu terjadi, masyarakat dunia datang dan menyaksikan apa yang ada di Aceh, apa yang ditawarkan oleh alam Aceh yang masih terjaga ke alamiannya. Keadaan ini meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Aceh dalam rangka berlibur dan mencari ketenangan. Peningkatan itu terus terjadi juga dikarenakan semakin kondusifnya suasana di Aceh semenjak penandatanganan pakta perdamaian. Karena peningkatan yang terjadi, dibutuhkan sebuah wadah yang mampu mengakomodasikan para wisatawan ini, baik lokal maupun manca negara. Tetapi akomodasi ini diharapkan tidak merusak alam serta budaya yang ada di Aceh. Benang merah dari penyediaan akomodasi dan keinginan untuk mempertahankan kealamian dari alam dan budaya terwujud dalam proyek “Ecotourism Resort”. Yang akan mengembangkan daerah sekitar kepulauan Aceh yang masih memiliki alam sangat indah tetapi masih kurang pengelolaan dan penyediaan akomodasi. A. Perkembangan Pariwisata di Nanggroe Aceh Darussalam Perkembangan pariwisata Aceh berjalan sangat lambat. Hal ini dapat dimaklumi jika mengingat kondisi keamanan Aceh yang tidak stabil, dengan adanya konflik internal yang dimiliki oleh daerah ini. Sebenarnya daerah ini memiliki potensi untuk menjadi sebuah daerah tujuan wisata di Asia Tenggara, karena kondisi alam yang dimiliki tidaklah kalah dengan beberapa tujuan wisata yang menjadi favorit dari wisatawan. Tetapi pasca tsunami dan pakta perdamaian, Aceh mulai berbenah dan menata kembali pariwisatanya dengan lebih memanfaatkan potensi alam yang dimiliki oleh daerah ini. Penyediaan akomodasi yang memadai untuk turis menjadi titik tumpu dari upaya pengembangan ini. B. Sekilas Tentang Pulau Banyak Daerah Pulau Banyak terdiri dari sekitar 30-40 pulau dan sekitar 55 terumbu karang yang kecil-kecil Majalah Pulau Banyak, April 2008. Kecamatan Pulau Banyak adalah salah satu dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Singkil dan merupakan satu-satunya kecamatan kepulauan di Kabupaten Aceh Singkil. Memiliki jarak ±26 mil laut kearah barat dari ibu kota Kabupaten Aceh Singkil. Sebagai daerah kepulauan, Kecamatan Pulau Banyak menyimpan berbagai tempat objek wisata alam yang belum terkelola dengan baik, seperti objek wisata pantai dengan pasir putihnya, wisata bahari dengan ikan hias dan terumbu karang yang merupakan potensi yang sangat besar dan berpeluang untuk dikembangkan. Disalah satu pulau yang ada, terdapat tempat penangkaran penyu yaitu di pulau Bangkaru. Pulau ini merupakan pulau terluar di Kecamatan Pulau Banyak. Pulau Banyak memiliki pulau-pulau yang tidak berpenghuni, Pantai yang indah dengan hamparan pasir putih, tempat-tempat untuk snorkeling, diving, olahraga kayak, jungle trekking, dan surfing dapat dilakukan di kepulauan ini.

I.2 Maksud dan Tujuan Perancangan