Perencanaan Pembangunan Berbasis Sosial Budaya Lokal Perencanaan Pembangunan Partisipatif Desa

2.1.2 Perencanaan Pembangunan Berbasis Sosial Budaya Lokal

Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua ciri yang bersifat unik. Secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan perbedaan suku bangsa, perbedaan perbedaan agama, adat serta perbedaan perbedaan kedaerahan bersifat majemuk. Secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Perencanaan pembangunan melalui pendekatan sosial budaya ini diarahkan untuk meningkatkan peranan dan pengembangan Lembaga Adat dan Budaya Lokal guna menumbuh kembangkan kembali nilai-nilai budaya lokal dalam menunjang pemberdayaan masyarakat sehingga akan tumbuh kondisi sosial budaya yang sehat dan dinamis, yang pada akhirnya akan bermuara pada masyarakat madani dan mengembalikan citra budaya bangsa Indonesia.

2.1.3. Perencanaan Pembangunan Partisipatif Desa

Pembangunan berkembang sesuai dengan perkembangan pemahaman orang tentang tujuan pembangunan. Menurut Said Zainal 2004 Secara umum “pembangunan dimaksudkan untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik di masa depan daripada kondisi yang ada pada waktu sekarang”. Ini mengandung pengertian bahwa masyarakat selalu berada dalam kondisi yang dinamis. Dalam masyarakat yang dinamis, kondisi masa depan itu berada dalam proses perubahan dan perkebangan sepanjang waktu. Universitas Sumatera Utara Pembangunan desa adalah proses kegiatan pembangunan yang berlangsung di desa yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 72 tahun 2005 tentang desa sebagaimana dimaksud pada ayat 2 “bahwa perencanaan pembangunan desa disusun secara partisipatif oleh pemerintahan desa sesuai dengan kewenangannya dan menurut ayat 3 bahwa dalam menyusun perencanaan pembangunan desa wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa”. Di bawah ini dapat digambarkan siklus Pembangunan Partisipatif desa. Sumber: Pedoman sosialisasi Penyusunan RPJMDES BPMPD Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009. Gambar: 2.1. Siklus Pembangunan Partisipatif Desa 3 . Pengendalian Pelestarian Pemanfaatan Pengembanga n Tindak 1.Perencanaan 2 . Pelaksanaan 3. PENGENDALIANPELESTARIAN 2 . PELAKSANAAN 1 . PERENCANAAN a. Musrenbang DusunRWKampung a. Musrenbang DusunRWKampung a. Pola swakelola b. Musrenbang DesaKel b. Musrenbang DesaKel b. Pola kerjasama operasional c. Musrenbang Kecamatan c. Musrenbang Kecamatan c. Pola swadaya d. Pembiayaan d. Pembiayaan d. B T O Universitas Sumatera Utara Dalam Perencanaan Pembangunan Partisipatif Desa ada beberapa Prinsip Pembangunan yang harus dilaksanakan. Prinsip – prinsip Pembangunan Partisipatif tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pemberdayaan 2. Transparansi 3. Akuntabilitas 4. Berkelanjutan 5. Partisipasi Selain prinsip Pembangunan Partisipatif Desa ada juga harus memiliki tujuan dalam Perencanaan Pembangunan. Tujuan dari Perencanaan Pembangunan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengkoordinasikan antar pelaku pembangunan. 2. Menjamin sinkronisasi dan sinergi dengan pelaksanaan Pembangunan Daerah. 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan dan Pengawasan. 4. Mengoptimalkan Partisipasi Masyarakat 5. Menjamin tercapainya penggunaan Sumber Daya Desa secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

2.1.4. Pembangunan Desa yang Berkelanjutan