Pengukuran dan penyusunan skala Metode analisa data

45 kepada responden. Sedangkan responden akan menjawab pertanyaan tersebut.

F. Pengukuran dan penyusunan skala

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode kuesioner. Metode kuesioner itu sendiri akan menghasilkan data kualitatif, sehingga perlu mengubahnya menjadi data kuantitatif. Untuk mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dipergunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2006: 86. Masing-masing jawaban tersebut telah digolongkan ke dalam empat kategori dan diberi skor atau bobot sebagai berikut: 1. Jawaban SS = Sangat setuju diberi skor 5 2. Jawaban S = Setuju diberi skor 4 3. Jawaban N = Netral diberi skor 3 4. Jawaban TS = Tidak setuju diberi skor 2 5. Jawaan STS = Sangat tidak setuju diberi skor 1

G. Metode analisa data

1. Uji Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 46 2006: 109. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment, adapun rumusnya adalah sebagai berikut: r xy = { } { } 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Sugiyono, 2006: 210 Keterangan : r xy = koefisien korelasi produk moment n = jumlah sampel x = skor pertanyaan y = skor total Hasil perhitungan koefisien kemudian dikonsultasikan dengan r tabel. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. jika r hitung r tabel maka item tersebut dikatakan valid b. jika r hitung r tabel maka item tersebut dikatakan tidak valid 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen pertanyaan Sugiyono, 2006: 120. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini mengunakan metode Alpha Cronbarch dengan formula sebagai berikut:     − − − = 2 1 1 t i ks M k M k k r Sugiyono, 2006: 122 Keterangan : k = Jumlah item dalam instrumen M = Mean skor total S t 2 = Varians total 47 Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha cronbarch 0,6. 3. Regresi linear berganda Analisis regresi berganda bertujuan mengetahui besarnya pengaruh kompensasi, tunjangan kesejahteraan, pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karaywan, sehingga diketahui tingkat signifikan dari masing-masing variabel. Adapun rumus regresi berganda yang akan digunakan dalam penelitian adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, 1993: 309 Keterangan : Y = Produktivitas kerja X 1 = Kompensasi X 2 = Tunjangan kesejahteraan X 3 = Pendidikan X 4 = Pelatihan a = Konstanta b = Nilai koefisien regresi terdiri dari b 1 , b 2 , b 3 , b 4 4. Uji F Digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi apakah variabel bebas X berpengaruh terhadap varaibel terikat Y jika digunakan bersama-sama atau serentak. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh antara kompensasi, tunjangan kesejahteraan, 48 pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan secara bersama-sama. Adapun langkah sebagai berikut: a. Menentukan hipotesa dan alternatif H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0; artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ 0; artinya ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat b. Menentukan level of significant α = 0,05 c. Kriteria pengujian H diterima bila F hitung F tabel H ditolak bila F hitung F tabel d. Perhitungan nilai F hitiung F = group within Variance means between Variance Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, 1993: 269 e. Kesimpulan H diterima atau H ditolak F α;k-1; kn-1 Daerah Tolak Daerah Terima 49 5. Uji t Uji t ini dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien regresi dari pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Dalam hal ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara kompensasi, tunjangan kesejahteraan, pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Hipotesis H : bi = 0; artinya tidak ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. H 1 : bi ≠ 0; artinya ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. b. Menentukan Level of Significant dipilih α = 5 c. Kriteria pengujian H diterima apabila: -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel H ditolak apabila : t hitung -t tabel atau t hitung t tabel d. Nilai t hitung t hitung = i b i i S b β − Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, 1993: 307 b = koefisien regresi sampel Daerah Tolak Daerah Terima t α2; n-5 -t α2; n-5 Daerah Tolak 50 β = koefisien regresi populasi Sb = standar error koefisien regresi i = nomor e. Kesimpulan Jika H diterima atau H ditolak 6. Analisa Koefisien Determinasi Keofisien determinasi yaitu untuk mengukur proporsi atau presentasi sumbangan dari seluruh variabel bebas X yang terdapat dalam model regresi terhadap variabel terikat Y. Dalam hal ini untuk mengukur proporsi atau presentasi sumbangan dari variabel kompensasi, tunjangan kesejahteraan, pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan. Rumusnya adalah sebagai berikut: R 2 = 2 4 4 3 3 2 2 1 1 Y Y X b Y X b Y X b X b ∑ ∑ + ∑ + ∑ + ∑ Djarwanto dan Subagyo, 1993: 350 Dimana: R 2 = Koefisien determinasi b 1 = Koefisien regresi variabel kompensasi b 2 = Koefisien regresi variabel tunjangan kesejahteraan b 3 = koefisien regresi variabel pendidikan b 4 = koefisien regresi variabel pelatihan 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA, MOTIVASI, SERTA KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ( STUDI PADA KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA )

4 55 17

PEMBINAAN PEMBUKUAN MODEL AKUNTANSI UNTUK KARYAWAN BAGIAN ADMINISTRASI PADA “ RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU” DI DELANGGU, KLATEN

0 3 6

PENGARUH KONSELING TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN SEKSIO SESAREA Di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten

0 9 161

PENGARUH KOMPENSASI, TUNJANGAN KESEHATAN, DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO.

0 0 8

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENGARUH UPAH INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SURYA ABADI FURNITURE DI SUKOHARJO.

0 0 12

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR.

0 1 12

PENDAHULUAN PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR.

0 2 8

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP Pengaruh Pengalaman Kerja Dan Tunjangan Kesejahteraan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Pada PG. Tasikmadu Karyanganyar.

0 0 4

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA RS. PKU Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pemberian Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Rs. Pku Muhammadiyah Surakarta.

0 0 17

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pemberian Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Rs. Pku Muhammadiyah Surakarta.

0 0 15