Laporan Keuangan Audit Report Lag

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Laporan Keuangan

Menurut Rahayu dan Suhayati 2010:94 “Laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen klien memiliki tujuan , yaitu untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan – keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban stewardship manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen”. Perkembangan usaha perkebunan semakin menunjukkan kemantapannya, hal ini didukung dengan perusahaan go public yang melakukan transparansi akan penyampaian informasi laporan keuangan yang akuntanbel dalam menerbitkan laporan auditor Independen, sehingga dalam laporan keuangan tidak mengalami audit report lag yang panjang. Laporan keuangan audited akan lebih bermanfaat apabila dilaporkan tepat waktu dan mencakup penjelasan lainnya yang dirasakan berguna dan dapat diukur secara objektif untuk pengambilan keputusan. 2.1.2 Auditing 2.1.2.1.Pengertian Auditing Menurut Rahayu dan Suhayati 2010:1 “ Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai informasi tingkat kesesuaian antara tindakan atau peristiwa ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta melaporkan hasilnya kepada pihak yang membutuhkan, dimana auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen”. Universitas Sumatera Utara Arens dkk. 2003 : 13-15 membedakan audit menjadi 3 jenis: 1 Pemeriksaan Operasional Operational Audits Pemeriksaan operasional adalah salah satu jenis pemeriksaan yang dilakukan terhadap prosedur, metode, dan operasi kegiatan suatu entitas untuk menilai efektivitas dan efesiensi kegiatan entitas tersebut. Pada akhir pemeriksaan operasional diajukan saran-saran rekomendasi yang ditujukan kepada pihak manajemen peruasahaan. Tujuannya untuk memperbaiki jalannya operasi perusahaan tersebut. Ruang lingkup pemeriksaan operasional tidak terbatas pada masalah-masalah akuntansi saja, melainkan dapat meliputi evaluasi terhadap struktur organisasi, metode produksi, pemasaran hasil produksi, dan bidang lainnya yang menjadi keahlian pemeriksa. 2 Pemeriksaan Ketaatan Compliance Audits Pemeriksaan ketaatan adalah suatu proses pemeriksaan atas ketaatan perusahaan yang bersangkutan terhadap pelaksanaan peraturan, prosedur, kontrak yang ditetapkan oleh pihak berwenang, baik pemerintah maupun manajemen perusahan itu sendiri. Hasil pemeriksaan ketaatan semuanya dilaporkan kepada pimpinan perusahaan. 3 Pemeriksaan Laporan Keuangan Financial Statement Audits Pemeriksaan laporan keuangan adalah proses pemeriksaan yang dilakukan atas laporan suatu organisasi atau perusahaan dengan tujuan untuk memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan tersebut dimana kriteria yang berlaku adalah Standar Akuntansi Keuangan SAK untuk Indonesia atau secara internasional dikenal sebagai Generally Accepted Acounting Principles GAAP. 2.1.2.2.Tujuan audit laporan keuangan Audit laporan keuangan financial statement audit dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan informasi yang diverifikasi telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu” Arens dkk, 2010:14. Menurut Agoes 2012:10Ada beberapa alasan mengapa laporan keuangan perlu diaudit : 1. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. 2. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian unqualified dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia SAKETAPIFRS. 3. Perusahaan yang total assetnya Rp 25 miliyar ke atas harus memasukkan audited financial statements nya ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian. Universitas Sumatera Utara 4. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial statements nya ke Bapepam-LK paling lambat 90 hari setelah tahun buku. 5.SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya oleh pihak pajak dibandingkan dengan yang didukung dengan laporan keuangan yang belum diaudit. Karakteristik kualitas laporan keuangan sebagaimana yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan IAI,2009 No.1 paragraf 6 adalah: 1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dapat dipahami oleh pemakai. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi. 2. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai. Informasi yang relevan dapat digunakan untuk membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan. 3. Andal Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang jujur faithfull representation dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

2.1.2.3 Standar Auditing

Menurut Hery 2011: 1 Standar Auditing yang berlaku umum GAAS dapat dibagi menjadi tiga kategori berikut: 1. Standar Umum a. Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan teknis yang memadai sebagai seorang auditor. b. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang berhubungan dengan audit. c. Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit dan menyusun laporan. Universitas Sumatera Utara 2. Standar Pekerjaan Lapangan a. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi semua asisten sebagaimana mestinya. b. Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai entitas serta lingkungannya, termasuk pengendalian internal, untuk menilai resiko salah saji yang material dalam laporan keuangan karena kesalahan atau kecurangan, dan selanjutnya untuk merancang sifat, waktu,serta luas prosedur audit. c. Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan melakukan prosedur audit agar memiliki dasar yang layak untuk memberikan pendapat menyangkut laporan keuangan yang diaudit. 3. Standar Pelaporan a. Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum. b. Auditor dalam laporan auditnya harus mengidentifikasi mengenai keadaan di mana prinsip akuntansi tidak secara konsisten diikuti selama periode berjalan dibandingkan dengan periode sebelumnya. c. Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan secara informatif belum memadai, auditor harus menyatakannya dalam laporan audit. d. Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, atau menyatakan bahwa suatu pendapat tidak dapat diberikan. Standar audit merupakan suatu hal yang penting dalam penyelesaian pelaksanaan audit agar memperoleh laporan auditor independen dengan tepat waktu.

2.1.3. Audit Report Lag

Audit Report Lag adalah Lamanya waktu penyelesaian audit terhitung mulai dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit atas laporan keuangan Modugu et al 2012:46. Lamanya waktu penyelesaian audit terhitung mulai dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit disebut audit report lag atau audit delay. Menurut Dyer McHugh 1975 : 206 dalam Lidya dan Aldie 2012 : 4, “Auditors’ report lag is the open interval of number of days from the year end to the date recorded as the opinion signature date in the auditors’ report”. Universitas Sumatera Utara Menurut Munsif et al 2012 : 210, dalam penelitiannya berjudul Internal Control Reporting and Audit Report Lags : Further Evidence menyatakan faktor yang mempengaruhi audit report lag antara lain: ukuran perusahaan, industri teknologi, ROA, DTAR, opini going concern, pos luar biasa, segmen laporan klien, rugi, audit fees, opini auditor , dan pergantian auditor. 2.1.4. Variabel – Variabel Yang Mempengaruhi Audit Report Lag 2.1.4.1. Ukuran KAP

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 8 88

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 10

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 2

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 7

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 13

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 3

3. BWPT PT. BW Plantation, Tbk - Pengaruh Ukuran KAP, Opini audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013.

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan - Pengaruh Ukuran KAP, Opini audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Ukuran KAP, Opini audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013.

0 0 8

PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, PROFITABILITAS, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSETS TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2010 – 2013

0 1 10