d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan secara lisan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta diagram dalam menjelaskan gagasan.
45
4. Fungsi Pembelajaran Matematika
Menurut Johnson dan Myklebust, matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif
dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah memudahkan berfikir. Lerner mengemukakan bahwa matematika di samping sebagai bahasa simbolis juga
merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikir, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.
46
Fungsi mata pelajaran matematika sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya dijadikan acuan
dalam pembelajaran matematika sekolah.
47
Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan
suatu informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita
atau soal-soal uraian matematika lainnya. Bila seorang siswa dapat melakukan perhitungan, tetapi tidak dapat menyatakan tempat atau tidaknya operasi yang
digunakan atau tidak tahu alasannya, maka tentunya ada yang salah dalam pengerjannya atau ada sesuatu yang belum dipahaminya.
45
Kadir, Op. Cit. h. 2.
46
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar Jakarta. Rineka Cipta, 2003, h. 251-253.
47
Karso, Op. Cit. h. 2.6.
Belajar matematika bagi para siswa, juga merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu
hubungan di antara pengertian-pengertian itu. Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman
tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek abstraksi. Dengan pengamatan terhadap contoh-contoh dan bukan contoh
diharapkan siswa mampu menangkap pengertian suatu konsep. Selanjutnya dengan abstrak ini, siswa dilatih untuk membuat pikiran terkaan, atau
kecenderungan berdasarkan kepada pengalaman atau pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-contoh khusus generalisasi. Di dalam proses
penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun tentu kesemuanya itu harus disesuaikan dengan perkembangan kemampuan siswa,
sehingga pada akhirnya akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah.
48
Fungsi matematika yang ketiga adalah sebagai ilmu atau pengetahuan, dan tentunya pengajaran matematika di sekolah harus diwarnai oleh fungsi yang
ketiga ini. Kita sebagai guru harus mampu menunjukkan betapa matematika selalu mencari kebenaran, dan bersedia meralat kebenaran yang telah diterima,
bila diketemukan kesempatan untuk mencoba mengembangkan penemuan- penemuan sepanjang mengikuti pola pikir yang sah. Dan ketiga fungsi
matematika tersebut di atas, kita sebagai guru disadarkan akan perannnya sebagai motivator dan pembimbing siswa dalam pembelajaran matematika di sekolah.
48
Ibid, h. 2.7.
5. Strategi Pembelajaran Matematika di SD