Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Masalah tersebut juga ditemukan di SMAN 1 Jabung Lampung Timur, berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa nilai rata-rata peserta didik kelas
X pada semester ganjil 20162017 adalah 53,50 , sedangkan standar ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah adalah 75,00. Informasi yang diperoleh dari guru
Fisika SMAN 1 Jabung Lampung Timur, peserta didik kelas X yang berjumlah 122 peserta didik, terdapat 59 orang peserta didik yang hasil belajarnya dibawah standar
yang ditentukan, ini berarti masih terdapat 50 peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dan dari observasi awal tersebut diketahui dalam proses
pembelajaran, guru menggunakan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah, merupakan metode yang sering
diterapkan oleh sebagian besar guru. Pada model pembelajaran ini pendekatan pembelajaran yang digunakan yaitu teacher centered atau pembelajaran berpusat
pada pendidik, sehingga peserta didik dalam pembelajaran cenderung hanya menerima dan tidak aktif sehingga tujuan belajar tidak tercapai.
3
Berdasarkan penjelasan diatas ketercapaian tujuan belajar dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran yang
digunakan. Selain itu, didalam Al- Qur’an juga terdapat ayat yang menjadi pendukung
teori ini, yaitu dalam:
3
Yanuri, Guru Fisika SMAN 1 Jabung Lampung Timur, wawancara, 4 Maret 2016.
QS. Al – „Anbya: 33.
Artinya: Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi dan transaksi di antara para peserta didik dalam proses pembelajaran yang
memenuhi kaidah-kaidah dalam pandangan konstruktivisme ialah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah Group Investigation GI, dimana peserta didik
ditempatkan didalam sebuah kelompok untuk menyelidiki suatu topik atau pokok bahasan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan
bahwa untuk meningkatkan hasil pembelajaran diperlukan dukungan model pembelajaran yang tepat dan efektif.
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang diterapkan, yaitu diantaranya ialah model pembelajaran Group Investigation yakni model
pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil yang memiliki pelajaran dan memecahkan permasalahan yang diberikan. Model pembelajaran Group
Investigation adalah terdiri dari Enam tahap, yaitu : Grouping pengelompokan, Planning
perencanaan, Investigation
penyelidikan, Organizing
pengorganisasian, Presenting presentasi dan Evaluating evaluasi.
4
4
Jurnal, Sutrini. Pembelajaran kooporatif Tipe group Investigation Universitas Pendidikan Ganesha. h.4