4. Satelit TopexPoseidon 5. Satelit Jason-1

commit to user

II. 4. Satelit TopexPoseidon

Satelit TopexPoseidon yang diluncurkan pada 10 Agustus 1992 merupakan hasil kerjasama antara badan antariksa Amerika NASA National Aeronatics and Space Administration dengan badan antariksa Prancis CNES Centre National d’Etudes Spatiales. Dengan menggunakan sistem radar altimetri, satelit mengukur ketinggian muka air laut untuk mempelajari perubahan air laut di dunia Fu et al, 1994. Satelit ini mempunyai sudut inklinasi orbit 66 o , dengan periode 1 kali mengelilingi bumi selama 10 hari. Tujuan utama dari misi TopexPoseidon adalah Benada, 1997 : 1. Mengukur tinggi muka air laut untuk tujuan studi dinamika laut yang mencakup hitungan rerata maupun variasi arus permukaan dan pasang surut lautan secara global 2. Memproses, memverifikasi, dan mendistribusikan data TopexPoseidon beserta data geofisika lainnya kepada pengguna 3. Meletakkan pondasi bagi keberlanjutan program pengamatan sirkulasi laut dan variasinya dalam jangka waktu yang panjang. Karakteristik dari satelit TopexPoseidon digambarkan dalam tabel berikut ini : Tabel 2.1. Karakteristik dari satelit TopexPoseidon NASA CNES, 1992 Karakteristik Data Design lifetime 3 tahun Panjang x lebar 5,5 m x 2,8 m Panel surya 8,7 m x 3,3 m Power 2100 Watt Massa 2500 kg Tinggi referensi ekuatorial 1336 km Periode satu lintasan orbit 9,9156 hari Jarak antar lintasan pada ekuator 315 km Kecepatan satelit di orbit 7,2 kmdetik commit to user Satelit TopexPoseidon memberikan data terakhirnya pada 4 Oktober 2005 pada cycle ke-481. Misi TopexPoseidon berakhir secara resmi pada tanggal 18 Januari 2006 untuk kemudian dilanjutkan oleh satelit Jason-1. Aviso CNES, 2010.

II. 5. Satelit Jason-1

Satelit Jason-1 yang diluncurkan pada tanggal 7 Desember 2001 merupakan hasil kerjasama antara Amerika dan Perancis yaitu badan antariksa Amerika NASA National Aeronatics and Space Administration dan badan antariksa Prancis CNES Centre National d’Etudes Spatiales. Satelit Jason-1 adalah misi lanjutan dari satelit altimetri yang sangat sukses yaitu TopexPoseidon Luthcke et al, 2003. Karakteristik serta tujuan yang sama dengan pendahulunya yaitu untuk mengamati tinggi muka air laut secara global. Berat sekitar 500 kilogram, Jason-1 hanya seperlima berat TopexPoseidon. Setelah peluncuran, Jason-1 akan memasuki orbit sekitar 10 sampai 15 kilometer 6 sampai 9 mil di bawah ketinggian TopexPoseidon, satelit ini juga mempunyai sudut inklinasi orbit 66 o . Selama beberapa minggu berikutnya, Jason-1 akan menggunakan pendorong untuk menaikkan dirinya menjadi sama dengan ketinggian orbit TopexPoseidon, dan kemudian bergerak di belakang pendahulunya. NASA, 2001. Semua instrumen yang ada di satelit ini sama dengan yang berasal dari TopexPoseidon tetapi beratnya lebih ringan dan lebih hemat energi. Orbitnya pun tidak berubah dibandingkan dengan TopexPoseidon sehingga melanjutkan akuisisi pengukurannya NASA, 2001. Karakteristik dari satelit Jason-1 digambarkan dalam tabel berikut ini : commit to user Tabel 2.2. Karakteristik dari satelit Jason-1 NASA, 2001 Karakteristik Data Design lifetime 3 tahun Ukuran 95,4 cm x 95,4 cm x 100 cm Panel surya 2 buah 1,5 m x 0,8 m Power 450 Watt Massa 500 kg Tinggi referensi ekuatorial 1336 km Periode satu lintasan orbit 9,9156 hari Jarak antar lintasan pada ekuator 315 km Kecepatan di orbit 7,2 kmdetik Mengamati variasi lautan global merupakan misi utama dari Jason-1. Orbit dari Jason-1, yang identik dengan TopexPoseidon, dapat mencakup 90 dari seluruh lautan di dunia setiap 9,9156 hari. Dalam klimatologi dan prediksi iklim data altimetrik sangat dibutuhkan dalam mempelajari dan memprediksi iklim, pada fenomena-fenomena seperti El Nino dan La Nina.

II. 6. Satelit Jason-2