S a’diah, 2013
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama
” Arikunto dkk, 2012:3.
Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian tindakan action research yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas
silabus, materi, dan lain-lain ataupun output hasil belajar. PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas Arikunto,
dkk, 2012:58
Penelitian tindakan kelas menurut Mulyasa 2006:155 memiliki karakteristik sebagai berikut: “1. Masalah yang diangkat untuk dipecahkan
dan kondisi yang diangkat untuk ditingkatkan harus berangkat dari praktek pembelajaran nyata di kelas; 2. Guru dapat meminta bantuan orang lain
untuk mengenal dan mengelaborasi masalah yang akan dijadikan topik penelitian.
” Secara umum penelitian tindakan kelas bertujuan untuk: 1.
Memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas; 2. Meningkatkan layanan professional dalam konteks
pembelajaran di kelas, khususnya layanan kepada peserta didik; 3. Memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan tindakan dalam
pembelajaran yang direncanakan di kelas; dan 4. Memberi kesempatan kepada guru untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukannya Mulyasa, 2006:155.
B. Rencana Tindakan
Secara garis besar, pada penelitian ini terdapat empat tahapan yang dilalui yaitu 1 perencanaan planning; 2 Pelaksanaan tindakan
acting; 3 Pengamatan observing; dan 4 refleksi reflecting. Adapun
S a’diah, 2013
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut Arikunto, dkk:2012.
Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan planning Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Tahap 2: Pelaksanaan tindakan acting Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas.
Tahap 3: Pengamatan observing Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Kegiatan pengamatan sebenarnya tidak bisa dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena pengamatan seharusnya dilakukan pada
waktu tindakan sedang dilakukan.
Tahap 4: refleksi reflecting Tahap refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
telah kita dilakukan. Refleksi sendiri berasal dari bahasa Inggris reflection yang artinya pemantulan. Kegiatan refleksi ini dilakukan ketika selesai
melakukan tindakan, kemudian didiskusikan implementasi rancangan tindakan.
S a’diah, 2013
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1 Alur PTK Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Modifikasi Arikunto, dkk. 2012:16
Penjelasan: 1.
Pra siklus a.
pengamatan : Peneliti sebagai observer mengamati kegiatan
pembelajaran IPA di kelas IV SDN Jeruk Tipis 3.
PRA SIKLUS
Observasi : Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran di
kelas IV. Refleksi
: Peneliti sebagai observer menganalisis hal-hal apa saja yang kurang pada kegiatan
pembelajaran sehingga
siswa kesulitan
memahami dan mengingat pelajaran yang telah disampaikan oleh guru.
Rencana :
Peneliti membuat
rencana pelaksanaan
pembelajaran RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif cooperative learning
tipe membuat pasangan make a match pada konsep panca indera manusia di kelas IV.
SIKLUS I
Observasi : Peneliti bekerjasama dengan guru mitra,
mengamati jalannya kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan
model pembelajaran
kooperatif cooperative learning tipe membuat pasangan make a match pada konsep panca
indera manusia. Refleksi
: Peneliti
dan guru
mitra berkolaborasi untuk menganalisis
kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif cooperative learning tipe membuat pasangan make a
match pada konsep panca indera manusia. Jika hasilnya belum
maksimal atau belum mencapai target, maka PTK
ini akan dilanjutkan ke siklus berikutnya,
Tindakan :
Peneliti sebagai
model melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas IV dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif cooperative learning
tipe membuat pasangan make a match pada konsep panca indera
manusia.
S a’diah, 2013
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. refleksi
: Peneliti menganalisis hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam kegiatan pembelajaran yang menyebabkan siswa
kesulitan memahami dan mengingat pelajaran mengenai panca indera manusia yang telah disampaikan oleh guru. Dalam hal ini, pemahaman
siswa masih rendah dikarenakan metode mengajar yang digunakan oleh guru cenderung monoton, yaitu metode ceramah dan pemberian
tugas mengerjakan lembar kerja siswa yang memungkinkan kurangnya partisipasi aktif siswa sehingga pemahaman dan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran cenderung rendah. 2.
Siklus I a.
Rencana 1
Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif cooperative learning
tipe membuat pasangan make a match pada konsep panca indera manusia di kelas IV.
2
Menyiapkan alat dan bahan seperti kartu-kartu pasangan pertanyaan dan jawaban, pluit untuk penanda waktu, hadiah sebagai penghargaan bagi siswa
dll.
3
Menyiapkan sumber belajar mengenai materi panca indera manusia yang akan disampaikan yaitu buku paket Sains kelas IV dan buku-buku penunjang
lainnya.
4 Menyiapkan soal-soal pretest dan soal evaluasi siklus I.
S a’diah, 2013
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Tindakan
1 Peneliti sebagai model melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas
IV dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif cooperative learning tipe membuat pasangan make a match pada konsep panca
indera manusia sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang telah disusun sebelumnya.
2 Menyampaikan materi panca indera manusia dengan demonstrasi.
3 Melakukan permainan membuat pasangan make a match mengenai
materi panca indera manusia dan cara pemeliharaannya yang baru saja dipelajari.
4 Melakukan evaluasi dan memberikan tes formatif siklus I.
c. Pengamatan observasi: Peneliti bekerjasama dengan guru mitra,
mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif cooperative learning tipe membuat pasangan
make a match pada konsep panca indera manusia. Hal-hal yang diamati dalam proses pembelajaran adalah:
1 aktivitas siswa
2 aktivitas guru
d. Refleksi
1 Peneliti dan guru mitra berkolaborasi untuk menganalisis kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif cooperative learning tipe membuat pasangan make a match pada
konsep panca indera manusia. Jika hasilnya belum maksimal atau
S a’diah, 2013
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
belum mencapai target, maka PTK ini akan dilanjutkan ke siklus berikutnya, sampai maksimal tiga siklus.
2 Siswa dikatakan memenuhi standar ketuntasan belajar minimal, jika
mencapai nilai 65. Jika hasilnya rata-rata belum mencapai SKBM, maka dilanjutkan ke siklus II dan seterusnya sampai maksimal tiga
siklus.
C. Teknik Pengumpulan Data