Hayatun Nufus, 2013 Pengaruh Konsentrasi Inokulum Monascus Purpureus Terhadap Produksi Pigmen Pada Sumstrat
Tepung Biji Durian Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
F. Prosedur Kerja
1. Tahap Persiapan
a. Pembuatan Medium PDA
Medium yang
digunakan untuk
menumbuhkan M.
purpureus adalah PDA Potato Dekstrose Agar. Medium dibuat
dengan mencampurkan serbuk PDA dengan aquades dengan takaran tertentu. Standar pembuatannya yaitu untuk 1 liter medium
PDA, dibutuhkan 39 gram serbuk PDA.Setelah dicampurkan dengan aquades dan diaduk hingga homogen, medium dipanaskan
di hot plate dan magnetic stirer hingga mendidih.
b. Sterilisasi
Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Semuanya disterilkan di autoclave pada suhu 121
C selama 15 menit. Setelah selesai, semua alat dan bahan disimpan di tempat yang aman. Alat-
alat yang tidak tahan panas disterilkan dengan menggunakan alkohol.
2. Tahap Pra Penelitian
a. Identifikasi Monascus purpureus
Isolat kapang M. purpureus yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi ITB selanjutnya dibiakan dalam medium kultur PDA
di laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FPMIPA UPI. Penyimpanan dilakukan di suhu ruang.
Identifikasi M. purpureus dilakuakan melalui pengamatan morfologi secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan
makroskopis dilakuakan dengan mengawati warna miselia dan bentuk koloni M. purpureus. Sedangkan pengamatan mikroskopis
dilakukan dengan pembuatan slide culture lalu mengamati bentuk spora, hifa, kleistotesia dan aleurokonidia M. purpureus di bawah
Hayatun Nufus, 2013 Pengaruh Konsentrasi Inokulum Monascus Purpureus Terhadap Produksi Pigmen Pada Sumstrat
Tepung Biji Durian Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mikroskopdengan perbesaran 400x. Identifikasi mengacu pada Chairoite et al. 2008 dan Pattangul et al. 2007.
b. Pemeliharaan dan Perbanyakan Monascus purpureus
Stok biakan disimpan pada suhu 4 C. Sedangkan kapang yang
digunakan untuk penelitian dikultur pada inkubator suhu 30-31 C.
Berikut kultur M. purpureus yang dibiakan dalam tabung reaksi yang disajikan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Monascus purpureus Usia Kultur Enam Hari pada Tabung Reaksi
Sumber: Dokumentasi Pribadi
c. Pembuatan Kurva Produksi Spora Monascus purpureus
Pembuatan kurva produksi spora M. purpureus bertujuan untuk mengetahui jumlah spora yang diproduksi oleh M. purpureus.
Adapun cara yang dilakukan yaitu dengan mengambil koloni M. Purpureus
yang tumbuh di cawan Petri menggunakan pelubang gabus berdiameter 0,6 mm. Potongan miselium M. Purpureus dari
koloni yang tumbuh pada cawan Petri ini kemudian diinokulasikan
Hayatun Nufus, 2013 Pengaruh Konsentrasi Inokulum Monascus Purpureus Terhadap Produksi Pigmen Pada Sumstrat
Tepung Biji Durian Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pada medium PDA miring dalam tabung reaksi dan diinkubasi pada suhu 30-31
o
C. Jumlah spora diamati setiapa hari dengan cara memasukkan 9 ml aquades ke dalam PDA miring Tim QC APH
golongan jamur, 2009. Melepaskan spora dengan cara mengeruk secara perlahan suspensi spora dengan menggunakan jarum ose
sampel dihomogenkan dengan vortex dan dipindahkan ke dalam tabung reaksi kosong, kemudian diteteskan satu tetes pada bidang
hitung haemocytometer, lalu menutupnya dengan gelas penutup, Selanjutnya menghitung spora M. Purpureus di bawah mikroskop.
Kemudian dengan perbesaran 400x, hingga didapatkan bidang hitung pada haemocytometer.Spora yang dihitung hanya yang
terletak pada kotak hitung 1 + 2 + 3 + 4 + 5 dengan perbesaran 400x. penghitungan spora hanya di daerah bertanda kotak seperti
yang tersaji dalam Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Haemocytometer Sumber: http:toolboxes.flexiblelearning.net.au
Dalam daerah yang diberi tanda kotak itu, terdapat 25 persegi seperti Gambar 3.4.dari ke-25 persegi itu, dipilih lima kotak saja
untuk dijadikan tempat menghitung spora, yaitu kotak 1, 2, 3, 4, 5.
Hayatun Nufus, 2013 Pengaruh Konsentrasi Inokulum Monascus Purpureus Terhadap Produksi Pigmen Pada Sumstrat
Tepung Biji Durian Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4 Kotak Penghitungan Spora M. purpureus Sumber: Henderson, 2010
Setiap kotak 1, 2, 3, 4, 5 memiliki empat kotak kecil. Perhitungan spora mengikuti aturan seperti yang dijelaskan dalam
Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Alur Penghitungan Spora M. purpureus Sumber: http:b110-wiki.dkfz.de
Setelah didapatkan jumlah spora M. Purpureus pada kotak hitung 1, 2, 3, 4 dan 5, lalu dihitung jumlah sporaml pada bidang
hitung dengan rumus sebagai berikut:
Hayatun Nufus, 2013 Pengaruh Konsentrasi Inokulum Monascus Purpureus Terhadap Produksi Pigmen Pada Sumstrat
Tepung Biji Durian Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mm
2
t mm d
x 10
3
Keterangan: S: Jumlah sporaml
X: Jumlah spora yang dihitung 1 + 2 + 3 + 4 + 5 L: Luas kotak hitung 0,04 x 5 = 0,2 mm
2
t: Kedalaman bidang hitung 0,1 mm d: Faktor pengenceran
10
3
: Volume suspense yang diambil 1 ml = 10
3
mm
3
Sumber: Modifikasi dari Tim QC APH Golongan jamur
d. Persiapan Tepung Biji Durian Sebagai Subtrat