17
terhadap kliennya dan tidak mempunyai suatu kepentingan dengan kliennya, apakah itu manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan”.
2.1.2.3 Ukuran Perusahaan Klien
Selain ukuran KAP, kualitas audit juga dapat dipengaruhi oleh ukuran perusahaan Klien. Ukuran perusahaan klien merupakan tolak ukur yang
menentukan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya perusahaan berbeda-beda dalam hal mengukurnya. Ukuran tersebut bisa dilihat dari nilai pasar saham, total
penjualan, total aset. Auditee yang lebih besar, karena kompleksitas operasi mereka dan
peningkatan pemisahan antara manajemen dan kepemilikan, sangat memerlukan KAP yang dapat mengurangi agency cost Watts dan Zimmerman, 1986 dalam
Sinaga 2012. Selain itu, seiring dengan ukuran perusahaan mengalami peningkatan, kemungkinan bahwa jumlah konflik agensi juga meningkat dan ini
mungkin akan meningkatkan permintaan untuk membedakan kualitas auditor Palmrose, 1984 dalam Sinaga 2012. Berdasarkan argumen tersebut, perusahaan
besar pastinya akan lebih memilih menggunakan jasa auditor besar yang independen dan professional untuk menciptakan audit yang berkualitas sehingga
timbul hubungan yang positif. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan total aset
perusahaan pada akhir tahun. Jumlah aset lebih menunjukkan ukuran perusahaan. Semakin besar total aset sebuah perusahaan mengindikasikan bahwa ukuran
perusahaan tersebut besar, begitu juga sebaliknya. Untuk mendapatkan hasil total aset yang valid, maka langkah untuk mengatasinya adalah melakukan
Universitas Sumatera Utara
18
transformasi data mentah menjadi data yang merupakan nilai logaritma dari data itu sendiri Ln total aset.
2.1.2.4 Ukuran leverage Perusahaan
Menurut Harahap 2013, Rasio leverage adalah ”rasio yang menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset.
Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity.
Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang. Rasio ini bisa juga dianggap bagian dari rasio solvabilitas”.
Menurut Weston dan Copeland 1995 dalam Lestari 2010, menyatakan bahwa “rasio leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai
oleh penggunaan utang. Dengan demikian, leverage merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Permana 2012 menggunakan ukuran leverage perusahaan klien TLTA
sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran leverage perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit dengan arah
negatif. Semakin besar tingkat leverage perusahaan, akan semakin besar utang
yang digunakan dan semakin besar resiko keuangan perusahaan. Tingginya resiko ini mengindikasikan tingkat kualitas audit juga akan rendah. Begitu juga
sebaliknya, apabila tingkat leverage kecil menunjukkan kemampuan membayar perusahaan cukup baik sehingga mempengaruhi kualitas audit yang diberikan
Universitas Sumatera Utara
19
auditor kepada perusahaan tersebut. Penelitian ini menggunakan debt to asset ratio
dalam mengukur tingkat leverage perusahaan, dengan rumus :
���� �� ����� ����� = ����� �����
����� ����
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti tahun
Judul Penelitian Variabel yang
diteliti Hasil Penelitian
1. Klaudia Xary
Permana 2012
Pengaruh Masa Perikatan Audit
dan Ukuran KAP terhadap Kualitas
Audit
Variabel independen : 1. Masa perikatan audit
2. ukuran KAP Variabel Dependen:
Kualitas audit
1. Masa perikatan
audit tidak mempengaruhi
kualitas audit.
2. Ukuran KAP
berpengaruh signifikan dengan
arah negatif terhadap kualitas
audit.
2. Daud M. T.
Sinaga 2012 Analisis Pengaruh
Audit Tenure, Ukuran KAP, dan
Ukuran Perusahaan Klien
terhadap Kualitas Audit
Variabel Independen: 1.
Audit tenure 2.
Ukuran KAP 3.
Ukuran perusahaan klien
Variabel Dependen: Kualitas audit
1. Audit tenure tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas audit.
2. Ukuran KAP
berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas audit.
3. Ukuran perusahaan
klien berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas audit.
3. Rossieta dan
Wibowo 2009
Faktor-faktor Determinasi
Kualitas Audit- Suatu Studi
dengan Pendekatan
Earnings Variabel independen :
1.Ukuran KAP 2.Masa penugasan
audit 3. Regulasi audit
Variabel dependen: Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa Ukuran KAP
dan regulasi audit secara konsisten
berpengaruh positif terhadap kualitas
Universitas Sumatera Utara
20
Surprise Benchmark
Kualitas audit audit. Sedangkan
masa penugasan audit tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit.
4. Al-
Thuneibat, dkk
2011 Analisa Dampak
Lama Hubungan KAP-Klien dan
Ukuran KAP terhadap
Kualitas Audit di Yordania.
Variabel Independen:
1. Lama hubungan KAP-klien
2. Ukuran KAP Variabel
Dependen:
Kualitas audit 1. Lama hubungan
KAP-klien berpengaruh negatif
pada kualitas audit. 2. Ukuran KAP tidak
mempertinggi dampak lama hubungan KAP
klien terhadap kualitas audit.
Penelitian yang dilakukan oleh Permana 2012, untuk menguji pengaruh masa perikatan audit dan ukuran KAP terhadap kualitas audit. Dengan
menggunakan pendekatan earnings surprise benchmark, laba perusahaan dijadikan suatu indikator baik tidaknya kualitas audit. Pendekatan ini diadopsi
Rossieta dan Wibowo dari salah satu model analisis kualitas audit Carey dan Simnett. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa masa
perikatan audit tidak mempengaruhi kualitas audit. Sedangkan ukuran KAP berpengaruh signifikan dengan arah negative terhadap kualitas audit.
Sinaga 2012 menguji pengaruh audit tenure, ukuran KAP, dan ukuran perusahaan klien terhadap kualitas audit dengan menggunakan analisis regresi
logistik dengan aplikasi SPSS 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Audit tenure
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, Ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, dan ukuran perusahaan
klien berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
Universitas Sumatera Utara
21
Rossieta dan Wibowo 2009 menguji faktor-faktor yang determinasi kualitas audit dengan pendekatan earnings surprise benchmark. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa Ukuran KAP dan regulasi audit secara konsisten berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Sedangkan masa penugasan
audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Al-Thuneibat 2011 menghitung tenure secara langsung dari tahun-tahun
perikatan audit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan lama perikatan auditor dan klien dengan kualitas audit berpengaruh negative di Yordania, yaitu bahwa
hubungan yang lama dengan klien akan membahayakan independensi dan obyektivitas auditor sehingga akan mempengaruhi kualitas audit secara negatif.
Penelitian penulis dengan hasil penelitian terdahulu seperti yang telah diuraikan diatas memiliki persamaan yaitu semuanya melakukan analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Perbedaannya terletak pada perusahaan yang dianalisis, tahun penelitian yang digunakan dan juga variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan skema yang menjelaskan hubungan antara variabel dalam penelitian tersebut. Berdasarkan perumusan masalah,
tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu seperti yang telah diuraikan diatas, maka dapat disusun suatu kerangka konseptual sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
22
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual di atas menggambarkan terdapat empat variabel bebas X yaitu : Ukuran KAP X1, Audit Tenure X2, Ukuran Perusahaan Klien
X3, dan Ukuran leverage perusahaan X4 yang mempengaruhi Kualitas audit sebagai variabel terikat Y baik secara parsial maupun simultan.
2.4. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
kalimat pertanyaan Sugiyono,2006. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Ukuran KAP, audit tenure, ukuran perusahaan klien dan ukuran leverage
perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Ukuran KAP
Audit Tenure Ukuran Perusahaan
Klien Ukuran leverage
perusahaan Kualitas
Audit
Universitas Sumatera Utara
23
2. Ukuran KAP, audit tenure, ukuran perusahaan klien dan ukuran leverage
perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap kualitas audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan antara variabel dalam suatu penelitian. Menurut Erlina dan Mulyani 2007
menyatakan bahwa “desain penelitian adalah cetak biru yang memberi garis dari setiap prosedur mulai dari hipotesis sampai analisis data”. Penelitian ini
menggunakan rancangan kausal untuk menganalisis hubungan antara satu atau
beberapa variabel dengan variabel lainnya .. 3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono 2004 “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 2010 sampai 2012 yaitu sebanyak 42 perusahaan perbankan.
Sebagian elemen populasi dapat dijadikan objek penelitian, yang biasa disebut sampel.
Sampel adalah bagian dari jumah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2004. Penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampel melalui cara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu Jogiyanto, 2004.
Adapun kriteria pengambilan sampel penelitian ini antara lain :
Universitas Sumatera Utara
25
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berturut-
turut dari tahun 2010, 2011, 2012. 2.
Perusahaan perbankan yang mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember dengan data lengkap yaitu tanggal laporan audit independen dan
diaudit oleh akuntan publik bersertifikat sehingga lebih akurat dan dapat dipercaya.
Tabel 3.1 Daftar Populasi
No Nama Perushaan
Kriteria 1
2 Sampel
1 Bank Rakyat Indonesia Argo Niaga Tbk
√ √
Sampel 1 2
Bank ICB Bumi Putera Tbk √
√ Sampel 2
3 Bank Capital Indonesia Tbk
√ √
Sampel 3 4
Bank Ekonomi Raharja Tbk √
√ Sampel 4
5 Bank Central Asia Tbk
√ √
Sampel 5 6
Bank Bukopin Tbk √
√ Sampel 6
7 Bank Mestika Dharma Tbk
- √
- 8
Bank Negara Indonesia Persero Tbk √
√ Sampel 7
9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk
√ √
Sampel 8 10
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk √
√ Sampel 9
11 Bank Tabungan Negara Persero Tbk
√ √ Sampel 10
12 Bank Mutiara Tbk
√ √ Sampel 11
13 Bank Danamon Indonesia Tbk
√ √ Sampel 12
14 Bank Pundi Indonesia Tbk
√ √ Sampel 13
15 Bank Jabar Banten Tbk
√ √ Sampel 14
16 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
- √
-
17 Bank Kesawan Tbk
√ √ Sampel 15
18 Bank Maspion Indonesia Tbk
- √
-
19 Bank Mandiri persero Tbk
√ √ Sampel 16
20 Bank Bumi Arta Tbk
√ √ Sampel 17
21 Bank CIMB Niaga Tbk Tbk
√ √ Sampel 18
22 Bank Internasional Indonesia Tbk
√ √ Sampel 19
23 Bank Permata Tbk
√ √ Sampel 20
24 Bank Sinar Mas Tbk
√ √ Sampel 21
25 Bank Pembangunan Maluku
- √
- 26
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk √
√ Sampel 22 27
Bank Victoria Internasional Tbk √
√ Sampel 23 28
Bank Artha Graha Internasional Tbk √
√ Sampel 24
Universitas Sumatera Utara
26
29 Bank Mayapada Internasional Tbk
√ √ Sampel 25
30 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk
√ √ Sampel 26
31 Bank Mega Tbk
√ √ Sampel 27
32 Bank Mitraniaga
- √
- 33
Bank NISP OCBC Tbk √
√ Sampel 28 34
Bank National Nobu Tbk -
√ -
35 Bank Pan Indonesia Tbk
√ √ Sampel 29
36 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
√ √ Sampel 30
37 Bank of India Indonesia Tbk
- √
-
38 Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri
- √
-
39 Bank DKI
- √
-
40 Bank Nagari BDP Sumatera Barat
- √
-
41 Bank Sulut
- √
-
42 Bank Pembangunan Daerah Sumut
- √
- Sumber :
www.idx.co.id diolah oleh penulis
Tabel 3.2 Hasil Seleksi Sampel
No. Keterangan
Jumlah
1 Total perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
42 2
Perusahaan perbankan yang tidak terdaftar di BEI secara berturut-turut selama periode 2010-2012
12 3
Perusahaan perbankan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan per 31
desember
Jumlah Perusahaan Sampel 30
Tahun pengamatan 3
Jumlah Sampel Total Selama Periode Penelitian 2010-2012
90
Sumber : BEI diolah oleh penulis
3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data dalam penelitian adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah
dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya yaitu data time series dan data cross section.
Menurut Umar 2003 dijelaskan bahwa ‘’Data time series data deret waktu adalah sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam
Universitas Sumatera Utara
27
beberapa interval waktu, misalnya dalam waktu mingguan , bulanan, tahunan. Sedangkan data cross section atau data satu waktu adalah sekumpulan data untuk
meneliti suatu fenomena tertentu dalam suatu kurun waktu tertentu’’. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan sampel yang didapatkan
dari situs www.idx.co.id dan ICMD Indonesia Capital Market Directory.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi yaitu mengumpulkan, mengklasifikasi dan menganalisa data yang berhubungan dengan
masalah yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan 2 tahap, pertama dengan melakukan studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan informasi-
informasi dari buku-buku, jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Kedua, mengumpulkan data sekunder melalui
fasilitas internet dengan mengakses situs-situs resmi yang berisi laporan keuangan perusahaan perbankan selama tahun 2010-2012 yang telah diaudit oleh akuntan
publik dengan cara mengunduh dari situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.
2.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkann oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya Sugiyono, 2002. Variabel penelitian ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu variabel
independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikat atau dependen baik secara positif
maupun negatif. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
Universitas Sumatera Utara
28
dipengaruhi oleh variabel independen dan merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti Sekaran, 2003.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitas audit Y. Sedangkan variabel independen X yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari empat variabel yaitu ukuran KAP X1, audit tenure X2, ukuran perusahaan klien X3, dan ukuran leverage perusahaan X4.
Definisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur
dan dioperasionalkan dalam riset Jogiyanto, 2004. Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi :
1. Ukuran KAP X1
Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 dan
KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4 Choi, 2010 dalam Sinaga 2012. Variabel ukuran KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy. Jika
Perusahaan diukur diaudit oleh KAP Big 4 maka akan diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4, maka diberikan nilai 0.
Kantor akuntan publik KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan the Big 4,
adalah : a.
KAP Purwantono, Suherman Surja – berafilisiasi dengan Ernst Young.
b. KAP Osman Bing Satrio – berafiliasi dengan Deloitte Touche
Tohmatsu.
Universitas Sumatera Utara
29
c. KAP Siddharta dan Widjaja – berafiliasi dengan KPMG, dan
d. KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan – berafiliasi dengan
PricewaterhouseCoopers PwC.
2. Audit tenure X2
Audit tenure adalah masa Perikatan keterlibatan antara Kantor Akuntan
Publik KAP dan klien terkait jasa audit yang disepakati.
Variabel Audit tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun sebuah KAP mengaudit laporan keuangan
sebuah perusahaan secara berurutan Al-Thuneibat et al., 2011.
Variabel audit tenure dalam penelitian ini menggunakan skala interval sesuai dengan lama hubungan
KAP dengan perusahaan. Audit tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun dimana KAP yang sama telah melakukan perikatan audit terhadap auditee. Tahun
pertama perikatan dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun- tahun berikutnya. Perhitungan audit tenure perusahaan yang melakukan afiliasi
dengan KAP big four difokuskan pada perikatan klien dengan KAP lokal afiliasinya. Jadi jika ada perubahan afiliasi, maka perhitungan audit tenure akan
dimulai dari awal. 3.
Ukuran Perusahaan Klien X3 Ukuran Perusahaan Klien merupakan besarnya ukuran perusahaan yang
diukur berdasarkan total aset. Semakin besar total aset sebuah perusahaan mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut besar, begitu juga sebaliknya.
Variabel ukuran perusahaan Klien dalam penelitian ini dihitung dengan melakukan logaritma natural atas total aset perusahaan Nasser et al., 2006 dalam
Sinaga 2012.
Universitas Sumatera Utara
30
4. Ukuran Leverage Perusahaan X4
Menurut Harahap 2013, Rasio leverage adalah ”rasio yang menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset.
Penelitian ini menggunakan debt to asset ratio dalam mengukur tingkat leverage perusahaan, dengan rumus :
���� �� ����� ����� = ����� �����
����� ����
5. Kualitas audit Y
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Penelitian ini menggunakan pendekatan outcome oriented berdasarkan laporan keuangan. Hal
ini didukung oleh kemudahan akses dalam mendapatkan laporan keuangan. Selain itu, tingkat laba merupakan data yang relatif mudah didapat dari laporan keuangan
Rossieta dan Wibowo, 2009. Penelitian ini menggunakan Model Carey dan Simnett 2006 yang dimodifikasi sesuai kondisi di Indonesia oleh Rossieta dan
Wibowo 2009 melalui pendekatan earnings surprise benchmark. Dengan pertimbangan, untuk mengevaluasi kualitas keputusan yang berujung pada
kualitas audit, laba dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai ukuran yang diobservasi. Kualitas audit diukur terkait dengan manajemen laba yang dilakukan
perusahaan, apakah auditor mampu mengungkap dan melaporkan adanya manajemen laba tersebut atau tidak. Salah satu manajemen laba yang dapat
dilakukan adalah menghindari pelaporan kerugian. Sesuai dengan Carey dan Simnett 2006 dalam Permana 2012, formula yang dapat dipakai untuk
penghindaran pelaporan kerugian tersebut adalah earningstotal assets. Oleh
Universitas Sumatera Utara
31
karena itu, earningstotal assets atau yang lebih sering dikenal dengan ROA Return on Assets dipilih menjadi tolok ukur penentu kualitas audit.
Earnings benchmark yang digunakan adalah antara µ - σ dan µ + σ ,
dimana μ adalah rerata earningstotal assets dan σ adalah deviasinya. Benchmark ini berbeda dari Carey dan Simnet 2006 dalam Permana 2012 yang
menggunakan 2 dari total aset dengan alasan bahwa data tersebut untuk kondisi pasar modal Australia sehingga belum tentu valid untuk kondisi Indonesia
Rossieta dan Wibowo, 2009. μ dan σ dihitung dari sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Kualitas audit diasumsikan
buruk apabila: 1.
Laba melebihi earnings benchmark yaitu ketika nilai ROA μ + σ, yang diartikan bahwa auditor memberi kesempatan kepada perusahaan untuk
melakukan praktik “windows dressing” adalah usaha manajemen untuk membuat laporan keuangan menjadi “baik” dengan meningkatkan laba
sehingga manajemen dapat menikmati bonus di masa kini. 2.
Rugi melebihi earnings benchmark yaitu ketika nilai ROA μ - σ, yang diartikan bahwa auditor memberi kesempatan perusahaan untuk
melakukan praktik “taking a bath” adalah usaha manajemen untuk membuat laporan keuangan menjadi “buruk” dengan meningkatkan rugi
dengan harapan manajemen akan mendapat bonus di masa depan karena laba yang meningkat.
Apabila didefinisikan dalam formulasi, maka variabel dependen kualitas audit adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
32
1. Kualitas audit = 1 ketika memenuhi kriteria μ - σ ROA μ+σ,
menunjukkan kualitas audit yang baik. 2.
Ku alitas aud it = 0 u n tuk ROA μ + σ di mana manajemen melakukan praktik “windows dressing
” atau ROA μ - σ di mana manajemen melakukan praktik “taking a bath”, yang menunjukkan kualitas audit yang
tidak baik.
Tabel 3.3 Ringkasan Definisi Operasional
Jenis variabel
Nama Variabel
Defenisi Variabel
Indikator Pengukuran
Variabel Skala
Pengukuran
Independen Ukuran
KAP Seberapa
banyak KAP memiliki rekan
dan modal, serta berpenghasilan
besar. Variabel dummy,
1 untuk KAP yang termasuk
Big 4
dan 0 untuk KAP yang tidak
termasuk daam big 4.
Nominal
Audit Tenure
Lama hubungan antara auditor
dengan klien Jumlah tahun
perikatan audit sebenarnya
Rasio
Ukuran Perusahaan
Klien Besar kecilnya
perusahaan. Logaritma natural
total asset LnTA.
Rasio
Ukuran leverage
Perusahaan Rasio yang
digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan
dalam memenuhi
kewajiban- kewajiban
jangka panjangnya.
Total Liabilitas Total Aset
TLTA Rasio
Dependen Kualitas
Kemampuan μ - σ ROA μ
Universitas Sumatera Utara
33
Audit audit untuk
mengurangi noise
dan bias dan
meningkatkan kemurnian
fineness
pada data akuntansi.
+ σ untuk kualitas audit
baik 1;
ROA μ + σ atau ROA μ -
σ untuk kualitas audit tidak
baik0 Nominal
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukanlah analisis dari data tersebut. Data tersebut diolah dan diinterpretasikan untuk memperoleh hasil yang yang
lebih rinci dalam menjawab permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.6.1 Pengujian Data 3.6.1.1 Uji Asumsi Klasik