Tipe Kekurangan Oksigen dalam Tubuh

4. Faktor Lingkungan a. Tempat kerja polusi b. Temperatur lingkungan. c. Ketinggian tempat dari permukaan laut

2.2 Tipe Kekurangan Oksigen dalam Tubuh

Jika oksigen dalam tubuh berkurang, maka ada beberapa istilah yang dipakai sebagai manifestasi kekurangan oksigen tubuh, yaitu hipoksemia, hipoksia, dan gagal napas. Status oksigenasi tubuh dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan Analisa Gas Darah AGD dan oksimetri. 1. Hipoksemia Hipoksemia merupakan keadaan di mana terjadi penurunan konsentrasi oksigen dalam darah arteri PaO 2 atau saturasi O 2 arteri SaO 2 di bawah normal normal PaO 2 85-100 mmHg, SaO 2 95. Pada dewasa, anak, dan bayi, PaO 2 60 mmHg atau SaO 2 90. Keadaan ini disebabkan oleh gangguan ventilas, perfusi, difusi, pirau shunt, atau berada pada tempat yang kurang oksigen. Pada keadaan hipoksemia, tubuh akan melakukan kompensasi dengan cara meningkatkan pernapasan, meningkatkan stroke volume, vasodilatasi pembuluh darah, dan peningkatan nadi. Tanda dan gejala hipoksemia di antaranya sesak napas, frekuensi napas 35 xmenit, nadi cepat dan dangkal, serta sianosis. 2. Hipoksia Hipoksia merupakan keadaan kekurangan oksigen di jaringan atau tidak adekuatnya pemenuhan kebutuhan oksigen seluler akibat defisiensi oksigen yang diinspirasi atau meningkatnya penggunaan oksigen pada tingkat seluler. Hipoksia dapat terjadi setelah 4-6 menit ventilasi berhenti spontan. Penyebab lainnya adalah menurunnya hemoglobin, berkurangnya konsentrasi oksigen, menurunnya difusi oksigen dari alveoli ke dalam darah, menurunnya perfusi jaringan, dan kerusakan atau gangguan ventilasi.Tanda-tanda hipoksia di antaranya kelelahan, kecemasan, menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernapasan cepat dan dalam, sianosis, sesak napas, serta clubbing. Universitas Sumatera Utara 3. Gagal napas Gagal nafas merupakan keadaan di mana terjadi kegagalan tubuh memenuhi kebutuhan oksigen karena pasien kehilangan pertukaran gas karbon dioksida dan oksigen. Gagal napas ditandai oleh adanya peningkatan CO 2 dan penurunan O 2 dalam darah secara signifikan. Gagal napas dapat disebabkan oleh gangguan sistem saraf pusat yang mengontrol sisterm pernapasan, kelemahan neuromuskular, keracunan obat, gangguan metabolisme, kelemahan otot pernapasan, dan obstruksi jalan napas. 4. Perubahan pola napas Pada keadaan normal, frekuensi pernafasan pada orang dewasa sekitar 18-22 xmenit, dengan irama teratur, serta inspirasi lebih panjang dari ekspirasi. Pernapasan normal disebut eupnea. Perubahan pola napas dapat berupa: dispnea, apnea, takipnea, bradipnea, kussmaul, cheyne-stokes, dan biot Hidayat,2006.

2.3 Perubahan Fungsi Pernafasan