Friedrich Lupini : Riwayat Gangguan Yang Sama Dalam Keluarga Pada Pasien Skizofrenik Suku Batak Di Badan Layanan Umum Daerah Rs Jiwa Provinsi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 8 PEMBAHASAN
Penelitian “ Riwayat Gangguan yang Sama dalam Keluarga pada pasien Skizofrenik Suku Batak “ merupakan penelitian deskriptif analitik
dengan pendekatan cross-sectional. Tujuan umum dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan status perkawinan dengan derajat keluarga
yang mempunyai riwayat gangguan yang sama dalam keluarga pada suku Batak dan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui karakteristik
pasien skizofrenik pada suku Batak, untuk mengetahui proporsi riwayat keluarga yang menderita skizofrenia pada suku Batak, untuk mengetahui
proporsi derajat keluarga yang menderita skizofrenia pada suku Batak dan untuk melihat hubungan karakteristik penderita skizofrenia dengan
riwayat gangguan yang sama pada suku Batak. Hipotesis pada penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan
karakteristik jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan status perkawinan dengan derajat keluarga yang mempunyai riwayat gangguan yang sama
dalam keluarga pada suku Batak.
8.1. Karakteristik Penderita Skizofrenia a. Umur
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat karakteristik pasien skizofrenia didominasi oleh kelompok umur 31-40 tahun 39.
Friedrich Lupini : Riwayat Gangguan Yang Sama Dalam Keluarga Pada Pasien Skizofrenik Suku Batak Di Badan Layanan Umum Daerah Rs Jiwa Provinsi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Sementara Lim LCC dan Sim LP pada tahun 1992 menemukan prevalensi skizofrenia usia rata-rata adalah 36,4 tahun.
5
Lupini pada tahun 2006 menemukan dari 149 orang pasien skizofrenia berusia antara 21-30 tahun 66 orang 44,3.
11
Simanjuntak pada tahun 2008 menemukan dari 100 pasien skizofrenik yang terbanyak berumur 31-40 tahun sebanyak 34 orang
34.
13
Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa skizofrenia dimulai antara masa remaja menengah sampai dewasa
muda.
1,24
b. Jenis Kelamin
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat karakteristik pasien skizofrenik didominasi oleh jenis kelamin laki-laki sebanyak 59 orang 59.
Sementara Lupini pada tahun 2006 menemukan jenis kelamin dari 149 pasien skizofrenik adalah laki-laki sebanyak 103 orang 69,1.
11
Simanjuntak pada tahun 2006 menemukan dari 111 orang pasien skizofrenia terbanyak adalah laki-laki dengan jumlah 76 orang 68,5.
12
Simanjuntak pada tahun 2008 menemukan dari 100 orang pasien skizofrenia terbanyak adalah laki-laki dengan jumlah 67 orang 67.
13
Hal tersebut sesuai dengan Hill dan Sahhar pada tahun 2006 yang menyatakan bahwa skizofrenia lebih sering pada laki-laki dibanding
dengan perempuan.
14
Friedrich Lupini : Riwayat Gangguan Yang Sama Dalam Keluarga Pada Pasien Skizofrenik Suku Batak Di Badan Layanan Umum Daerah Rs Jiwa Provinsi Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menyatakan skizofrenia lebih sering mengenai laki-laki daripada perempuan.
1,24
c. Pendidikan
Dari tabel 2 diatas dilihat bahwa yang mengalami skizofrenia terbanyak berpendidikan SMA sebanyak 63 orang 63
Sementara Lupini pada tahun 2006 menemukan dari 149 pasien skizofrenik yang berpendidikan SMA adalah sebanyak 65 orang
43,6.
11
Simanjuntak pada tahun 2008 melakukan penelitian pada subjek yang berjumlah 100 orang di rumah sakit jiwa Medan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penderita skizofrenia adalah yang berpendidikan SMA keatas 62 orang 62.
13
d. Pekerjaan