Peranan Pembimbing Agama Bagi Kemandirian Anak Yatim di

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Peranan Pembimbing Agama Bagi Kemandirian Anak Yatim di

Pondok Pesantren Yatim Al-akhyar Peranan pembimbing agama yang di terapkan di pondok pesantren yatim Al-Akhyar dalam mewujudkan kemandirian terhadap anak-anak yatim tidak terlepas dari para pembimbing yang memiliki kompetensi di bidang agama dan bidang umum,tidak terlalu berbada dengan pondok-pondok yang lain,namun di pondok pesantren yatim ini seorang pembimbing harus benar- benar mengetahui akan keadaan emosional seorang anak yatim yang komplek dengan kehidupannya karena di tinggal oleh seorang sosok yang di dambakannya yatiu orang tua,dan juga kerap berada dalam kondisi ekonomi di bawah rata-rata. 39 Setelah meneliti berbagai macam peran pembimbing,serta bimbingan dan pendekatan yang digunakan di pondok pesantren yatim Al- Akhyar,peneliti mendapatkan hasil penelitian tentang peran seorang pembimbing dalam mewujudkan kemandirian terhadap anak-anak yatim di antaranya : 1. Sebagai pengganti orang tua asuh. Dalam peran ini adalah tugas yang bisa dibilang paling mulia di sisi Allah SWT. Sebab jika dikaji ulang tentang peran orang tua di rumah benar-banar sangat berat selain memberikan tanggung 39 Wawancara pribadi dengan Ust.Abdul Wahab SM., Pimpinan Pondok Pesantren Yatim Al- Akhyar, Depok, Senin, 19 Oktober 2009. jawab secara lahir orang tua juga harus bertanggung jawab dalam memberikan nafkah batin terhadap anaknya dalam bentuk kasih sayang,begitulah peran seorang pembimbing di pon-pes yatim ini sangat berat dan beragam namun dibalik semuanya itu memang sangat mulia di sisi Allah SWT. Berdasarkan hasil dialogtanya jawab terhadap pihak pesantren dalam hal ini memang seorang pembimbing harus memiliki sosok keibuan bagi wanita dan sosok kebapaan bagi prianya.dan tidak terlepas juga dari rasa kasih sayang dan santun yang mereka miliki,sebagaimana orang tua kandung terhadap anaknya terhadap anaknya,menurutnya juga seorang pembimbing haruslah memiliki “ Akhlaaqul kariimah “ artinya bahwa pembimbing harus juga memiliki akhlak yang mulia,sebagaiman tugas awal Nabi Muhammad di utus ke dunia ini semata-mata hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia,jika itu semua dimiliki oleh seorang pembbimbing Insya Allah seorang anak yatim akan pula memiliki akhlak yang mulia dan menjadi anak yang diharapkan oleh orang tuanya yang tiada,yaitu menjadi anak yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi masyarakatnya kelak. 40 40 Wawancara pribadi dengan Ust.Abdul Wahab SM., Pimpinan Pondok Pesantren Yatim Al- Akhyar, Depok, Senin, 19 Oktober 2009. 2. Sebagai pendidik. Dalam hal ini mungkin menjadi tugas yang lebih sempit di banding dengan peran pembimbing yang pertama yaitu pengganti orang tua asuh yang tugasnya lebih luas,berdasarkan wawancara peneliti dengan guru pengajian umum beliau memamarkan bahwa tugas seorang pendidik tidak sama dengan seorang pengajar sebab seorang pendidik terlebih lagi pendidik di pon-pes dia bertugas selain mengajar dia juga memantau dan mengayomi pelajar atau santri terhadap seluruh kehidupannya di pesantren guna menjadikan manusia yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya dan masyarakat sekitarnya. Pendidik juga memiliki tugas dan peran dalam keberhasilan dan kemampuan seorang anak yatim dalam suatu yayasan.dan perannya yang paling utama adalah pertama mengajari anak yatim menjadi seorang anak yang berakhlak dan berkepribadin yang kaafah sempurna ,yang kedua : menjadikan anak-anak yatim agar dia menjadi manusia yang mandiri,yang ketiga : menjadikan anak-anak yatim yang kreatif,aktif dan inovatif. 41 3. Sebagai motivator.. Yaitu pemberi motivasi dan semangat dalam belajar dan berjuang dalam menghadapi hidup,dalam peran ini seorang pembimbing anak-anak yatim harus benar-benar memiliki keilmuan terlebih dalam mengetahui psikologis anak,dalam 41 Wawancara pribadi dengan Ustadzah Siti Khumairoh S.Ag., Guru Pengajian Umum Pondok Pesantren Yatim Al-Akhyar, Depok, Selasa, 20 Oktober 2009. wawancara kami dengan pengajar Al-qur’an beliau mengatakan bahwasanya seorang motivator terlebih dahulu harus mengetahui akan pengertian dari motivasi itu sendiri,yaitu kekuetan penggerak yang membangkitkan aktifitas pada makhluk hidup,dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu,jadi seorang motivator adalah pemberi semangat dan penggerak terhadap santri agar mereka bisa mendapatkan tujuan hidup mereka dan dapat mnggapai apa yang mereka cita- citakan,namun dibalik itu semua memang peran pribadi santri juga tidak terlepas dari semua itu santri juga harus memiliki motivasi yang kuat dalam dirinya agar keduanya bisa saling melengkapi guna tercipta cita-cita yang mereka harapkan. 42

B. Peranan Pembimbing Agama Dalam Mewujudkan Kemandirian