Pengukuran aset murabahah setelah perolehan adalah sebagai berikut:

pada pembeli akhir. Beberapa hal yang secara khusus diatur dalam standar ini adalah utang yang timbul dari transaksi, aset yang diperoleh, beban murabahah, diskon pembelian yang diterima dari penjual, denda yang dibayar akibat kelalaian dan potongan uang muka akibat pembatalan pembelian. Perlakuan Akuntansi Murabahah menurut PSAK 102 adalah sebagai berikut: 23 Pengakuan dan Pengukuran 1. Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan.

2. Pengukuran aset murabahah setelah perolehan adalah sebagai berikut:

a Jika murabahah pesanan mengikat: i Dinilai sebesar biaya perolehan; dan ii Jika terjadi penurunan nilai aset karena usang, rusak, atau kondisi lainnya sebelum diserahkan kenasabah, penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset. b Jika murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat: i Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, mana yang lebih rendah 23 IAI, Standar Akuntansi Keuangan PER 1 Juli 2009 Jakarta: SalembaEmpat, 2009, PSAK 102 ii Jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian. 3. Diskon pembelian aset murabahah diakui sebagai berikut: a Jika terjadi sebelum akad murabahah maka sebagai pengurangan biaya perolehan aset murabahah; b Jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati maka bagian yang menjadi hak nasabah; i Dikembalikan kepada nasabah jika nasabah masih berada dalam proses penyeleseian kewajiban; atau ii Kewajiban kepada nasabah jika nasabah telah menyeleseikan kewajiban. c Jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang menjadi bagian hak lembaga keuangan syariah diakui sebagai tambahan keuntungan murabahah; d Jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad diakui sebagai pendapatan operasional lain. 4. Kewajiban penjual kepada pembeli atas pengembalian diskon pembelian akan tereliminasi pada saat: a Dilakukan pembayaran kepada pembeli sebesar jumlah potongan setelah dikurangi dengan biaya pengembalian; atau b Dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudah tidak dapat dijangkau oleh penjual. 5. Pengakuan piutang Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan aset murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang. 6. Pengakuan keuntungan Keuntungan murabahah diakui: a Pada saat terjadinya akad murabahah jika dilakukan secara tunai atau secara tangguh sepanjang masa angsuran murabahah tidak melebihi satu periode laporan keuangan; atau b Selama periode akad secara proporsional, jika akad melampaui satu periode keuangan. 7. Potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi secara tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati diakui dengan menggunakan salah satu metode berikut: a Jika diberikan pada saat penyeleseian, maka penjual mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah; atau b Jika diberikan setelah penyeleseian, maka penjual terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari pembeli, kemudian penjual membayar potongan pelunasan muqasah kepada pembeli dengan mengurangi keuntungan murabahah. 8. Potongan angsuran murabahah diakui sebagai berikut: a Jika disebabkan oleh pembeli yang membayar secara tepat waktu diakui sebagai pengurangan keuntungan murabahah; b Jika disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran pembeli diakui sebagai beban. 9. Pengakuan denda Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai dana kebajikan. 10. Pengakuan dan pengukuran uang muka adalah sebagai berikut: a Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima; b Jika barang jadi di beli oleh pembeli,maka uang muka diakui sebagai pembayaran piutang merupakan bagian pokok; c Jika barang batal di beli oleh pembeli,maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah di perhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual. Penyajian Piutang murabahah di sajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah di kurangi penyisihan kerugian piutang. Margin murabahah tangguh disajikan sebagai pengurang contra account piutang murabahah. Pengungkapan Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah,tetapi tidak terbatas pada: a Harga perolehan aset murabahah; b Janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan; c Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No.101 tentang penyajian laporan keuangan syariah. Akuntansi Murabahah PSAK 102 : 24 Saat negosiasi Pada waktu negosiasi, bank syariah dan BMT tidak melakukan jurnal apapun mengingat negosiasi tersebut belum memiliki implikasi terhadap posisi keuangan bank syariah. Pengakuan uang muka Berdasarkan PSAK 102 paragraf 30 disebutkan bahwa uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima. Dalam praktiknya terdapat tiga macam alternatif mekanisme perlakuan uang muka. Sekiranya yang digunakan adalah kebijakan pendebitan langsung untuk mengakui adanya uang muka, saldo rekening nasabah langsung berkurang sebesar nilai uang muka yang disepakati. 24 Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah;Teori dan Praktik Kontemporer, h. 190 Tabel. 2.1: Tabel pencatatan jurnal uang muka Tgl Rekening Debit Kredit Db. kas xx Kr. Uang muka xx Pembelian barang murabahah oleh mitra atau nasabah wakalah Apabila mitra tidak diberi barang, tapi diberi uang, dan mitra yang melakukan pembelian barang murabahah atas nama BMT, maka jurnalnya adalah :  Pada saat penyerahan uang kepada mitra : Tabe 2.2: Tabel penyerahan uang wakalah kepada mitra Tgl Rekening Debit Kredit Db. Piutang wakalah xx Kr. kas xx  Pada saat pemebelian barang diberitahukan nasabah mitra kepada BMT Tabel 2.3: Tabel pembelian barang diberitahukan mitra kepada BMT Tgl Rekening Debit Kredit Db. Persediaan murabahah xx Kr. Piutang wakalah xx  Penyerahan barang murabahah kepada nasabah atau mitra dimulainya akad Tabel 2.4: Tabel penyerahan barang murabahah mitra dimulainya akad Tgl Rekening Debit Kredit Db. Piutang murabahah xx Kr. Persediaan murabahah xx Kr. Margin murabahah ditangguhkan xx Pembelian barang pesanan 25 Dapat dilakukan dengan dua alternatif, yaitu 1. Bank atau BMT membeli sendiri barang yang dipesan; dan 2. Bank atau BMT mewakilkan kepada nasabah pembeli membeli barang yang dipesan atas nama bank syariah atau BMT. Alternatif 1a: membeli langsung barang secara tunai kepada pemasok Tabel 2.5: Tabel jurnal pembelian barang pesanan secara tunai Tgl Rekening Debit Kredit Db. Persedian aset murabahah xx Kr. Kas -pemasok xx Alternatif 1b: membeli langsung barang secara kredit kepada pemasok 25 Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah;Teori dan Praktik Kontemporer, h. 190-191 Tabel 2.6: Tabel jurnal pembelian barang pesanan secara kredit Tgl Rekening Debit Kredit Db. Persediaan aset murabahah xx Kr. Utang pada pemasok xx Selanjutnya, jurnal saat pelunasan utang pada pemasok: Tabel 2.7: Tabel jurnal pelunasan utang pada pemasok Tgl Rekening Debit Kredit Db. utang pada pemasok Xx Kr. Kasrekening pemasok xx Saat akad murabahah tidak jadi disepakati 26 Berdasarkan PSAK 102 paragraf 7 disebutkan bahwa murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat untuk pembelian barang yang dipesannya.Selanjutnya, berdasarkan PSAK 102 paragraf 30 disebutkan bahwa jika barang batal dibeli oleh pembeli. Maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual. Tabel 2.8: Tabel jurnal saat akad murabahah tidak jadi disepakati Tgl Rekening Debit Kredit 26 Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah;Teori dan Praktik Kontemporer, h. 191-192 Db. Uang muka xx Kr. Pendapatan operasional xx Kr. Kas xx Saat akad murabahah disepakati 27 Pada saat akad murabahah jadi disepakati tersebut terdapat beberapa transaksi yang perlu dicatat, yaitu: 1. Pencatatan penjualan murabahah Berdasarkan PSAK 102 paragraf 22, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan aset keuntungan yang disepakati. Tabel 2.9: Tabel jurnal penjualan barang murabahah Tgl Rekening Debit Kredit Db. Piutang murabahah xx Kr. Persediaan aset murabahah xx Kr. Margin murabahah yang ditangguhkan xx 2. Pencatatan uang muka sebagai bagian pelunasan murabahah Berdasarkan PSAK 102 paragraf 30, disebutkan bahwa jika barang jadi oleh pembeli akad jual beli disepakati, uang muka diakui sebagai 27 Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah;Teori dan Praktik Kontemporer, h. 192-193 pembayaran piutang. Untuk uang muka yang sebelumnya diakui dengan mendebit rekening nasabah. Tabel 2.10: Tabel jurnal uang muka sebagai pelunasan murabahah Tgl Rekening Debit Kredit Db. Uang muka xx Kr. Piutang murabahah xx 3. Pencatatan biaya-biaya yang ditaggung nasabah Sehubungan dengan pembiayaan yang diberikan, pada umumnya bank membebankan beberapa jenis biaya kepada nasabah. Tabel 2.11:Tabel pencatatan biaya-biaya ditanggung mitra Tgl Rekening Debit Kredit Db. kas xx Kr. Pendapatan administrasi xx Kr. Persediaan materai xx Kr. Rekening notaris xx Kr. Rekening perusahaan asuransi xx Pembayaran angsuran dan pengakuan keuntungan murabahah 28 28 Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah;Teori dan Praktik Kontemporer, h. 194-201 Pengakuan keuntungan murabahah dibedakan berdasarkan waktu pelunasan piutang murabahah, yaitu masa satu tahun atau lebih. Jika murabahah dilakukan secara tunai atau tangguh yang tidak melebihi satu tahun, maka keuntungan murabahah dilakukan secara tunai PSAK 102 paragraf 23 a. Jika murabahah dilakukan dengan transaksi tangguh lebih dari satu tahun, terdapat beberapa alternatif metode pengakuan yang sesuai dengan karakteristik resiko dan upaya transaksi murabahahnya PSAK 102 paragraf 23b. 1. Pembayaran angsuran dilakukan pada waktu tanggal jatuh tempo. Tabel 2.12: Tabel pembayaran angsuran jatuh tempo Tgl Rekening Debit Kredit Db. Kas xx Kr. Piutang murabahah xx Db. Margin murabahah yang ditangguhkan xx Kr. Pendapatan margin murabahah xx 2. Pembayaran angsuran dilakukan setelah tanggal jatuh tempo tanpa dikenakan denda. Mitra atau nasabah menunggak angsurannya. Tabel 2.13: Tabel angsuran setelah tanggal jatuh tempo Tgl Rekening Debit Kredit Db. piutang murabahah jatuh tempo xx Kr. Piutang murabahah xx Db. Margin murabahah yang ditangguhkan xx Kr. Pendapatan margin murabahah-akrual xx Saat mitra nasabah membayar angsuran : Tabel 2.14: Tabel pencatatan angsuran mitra setelah jatuh tempo Tgl Rekening Debit Kredit Db. kas xx Kr. Piutang murabahah jatuh tempo xx Db. Pendapatan margin murabahah-akrual xx Kr. Pendapatan margin murabahah xx 3. Pembayaran angsuran dilakukan sebagian pada waktu tanggal jatuh tempo dan sebagian lagi setelah jatuh tempo tanpa dikenakan denda. Tabel 2.15: Tabel pembayaran angsuran sebagian saat jatuh tempo Tgl Rekening Debit Kredit Db. kas xx Db.Piutang murabahah jatuh tempo xx Kr. Piutang murabahah xx Db. Margin murabahah yang ditangguhkan xx Kr. Pendapatan margin murabahah xx Kr. Pendatan margin murabahah-akrual xx Nasabah membayar kekurangan pembayaran angsuran, Jurnal pembayarannya: Tabel 2.16: Tabel pembayaran angsuran setelah jatuh tempo Tgl Rekening Debit Kredit Db. Kas xx Kr. Piutang murabahah xx Db. pendapatan margin murabahah-akrual xx Kr. Pendapatan margin murabahah xx 4. Pembayaran angsuran dilakukan setelah tanggal jatuh tempo dengan pengenaan denda keterlambatan. Bank syariahBMT diperbolehkan mengenakan denda pada nasabah yang memiliki kemampuan untuk membayar angsurannya, tetapi sengaja menunda-nunda pembayarannya. Berdasarkan PSAK 102 paragraf 29 disebutkan bahwa denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan. Tabel 2.17: Tabel pembayaran angsuran setelah jatuh tempo dan denda Tgl Rekening Debit Kredit Db. Piutang murabahah jatuh tempo xx Kr. Piutang murabahah xx Db. Margin murabahah yang ditangguhkan xx Kr. Pendapatan margin murabahah-akrual xx Db. Kas xx Kr. Piutang murabahah jatuh tempo xx Db. Pendapatan margin murabahah-akrual xx Kr. Pendapatan margin murabahah xx Db. Kas xx Kr. Rekening dana kebajikan xx 5. Pembayaran untuk melunasi piutang lebih awal dari waktu yang ditentukan pelunasan dini. Berdasarkan PSAK 102 tentang Akutansi Murabahah, potongan pelunasan piutang murabahah dapat diberikan pada pembeli yang melunasi secara tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati paragraf 26. Alternatif 1: potongan diberikan pada saat pelunasan Berdasarkan metode ini, bank atau BMT, sebagai penjual mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah. Tabel 2.18: Tabel potongan diberikan saat pelunasan Tgl Rekening Debit Kredit Db. Kas xx Db. margin murabahah yang ditangguhkan xx Kr. Piutang murabahah xx Db. Margin murabahah yang ditangguhkan xx Kr. Pendapatan margin murabahah xx Alternatif 2: potongan diberikan setelah pelunasan. Pada metode ini, bank atau BMT sebagai penjual menerima pelunasan piutang dari pembeli dan kemudian membayarkan potongan pelunasannya kepada pembeli. Tabel 2.19: Tabel potongan setelah pelunasan Tgl Rekening Debit Kredit Db. Kas xx Kr. Piutang murabahah xx Db. Margin murabahah yang ditangguhkan xx Kr. Pendapatan margin murabahah xx Db. Pendapatan margin murabahah xx Kr. Kas xx 46

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN