7
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Anak Buruh Migran bisa melakukan Penyimpangan Perilaku
Sosial? 2.
Bagaimana Upaya keluarga dalam mencari solusi terhadap Penyimpangan Perilaku Sosial Anak Buruh Migran?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui Anak Buruh Migran tersebut bisa melakukan
Penyimpangan Perilaku Sosial. 2.
Untuk mengetahui Upaya keluarga dalam mencari solusi terhadap Penyimpangan Perilaku Sosial Anak Buruh Migran.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Setiap penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk kalangan akedemisi pada khususnya, dan untuk masyarakat pada umumnya,
adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan kontribusi bagi kajian Sosiologi yang terkait dengan penyimpangan perilaku sosial anak buruh migran.
b. Dapat dimanfaatkan bagi penelitian lainnya sebagai bahan referensi mengenai penyimpangan perilaku sosial anak buruh migran.
8
2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran terhadap orang tua, khususnya terkait dalam pendidikan anak.
b. Dapat dijadikan bahan masukan khususnya bagi orang tua dalam membimbing anak pada keluarga buruh migran.
c. Bagi lingkungan sekitar bisa dijadikan pelajaran untuk kedepanya dalam mengarahkan ke hal-hal yang positif untuk anak-anak pada
keluarga buruh migran. d. Bagi Pemerintah setempat bisa dijadikan acuan untuk memberikan
kebijakan-kebijakan yang terkait dengan penanganan perilaku penyimpangan sosial anak buruh migran.
1.5 DEFINISI KONSEP
Definisi konsep atau pengertian merupakan unsur pokok dari sudut penelitian “suatu konsep sebenarnya adalah definisi singkat kelompok fakta
atau gejala itu”. Dengan demikian disimpulkan bahwa konsep merupakan definisi dari apa yang perlu kita analisis dan memberikan pengertian yang
kita lakukan untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas dari istilah judul Koentjoeraningrat 1989:24 . Penulis akan memberikan penjelasan definisi
konseptual terhadap variabel-variabel yang terdapat dalam pengertian berikut :
9
1.5.1 Penyimpangan
Penyimpangan adalah suatu pelanggaran dari suatu norma sosial.
4
Norma dalam hal ini adalah suatu standar bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh warga masyarakat yang pada suatu keadaan tertentu.
Pelanggaran-pelanggaran terhadap norma seringkali diberi sanksi oleh penonton sosialnya. Sanksi-sanksi tersebut merupakan tekanan dari
sebagian besar anggota masyarakat yang merasa konform dengan norma- norma tersebut. Ada dua konsepsi umum tentang norma pertama, sebagai
suatu evaluasi atau penilaian dari tingkah laku, yaitu penilaian terhadap perilaku yang dianggap baik atau tidak seharusnya terjadi. Kedua, sebagai
tingkah laku yang diharapkan ,yaitu menunjuk pada aturan-aturan tingkah laku yang didasarkan pada kebiasaan atau adat istiadat masyarakat
tertentu.
1.5.2 Perilaku Sosial
Perilaku individu dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan-kepentingan yang berbeda-beda dan melakukan saling
berhubungan, kadang kala bekerjasama kadang juga saling bertentangan, pola perilaku ini dilakukan secara berulang-ulang dan tidak dapat
diramalkan.
5
Sebagai makhluk sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayatnya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau
dengan kata lain melakukan relasi interpersonal atau manusia tidak dapat
4
.Dwi NarwokoBagong Suyanto.2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.Jakarta:Kencana Prenada Media.hal 105.
5
Ibid, 105-106
10
hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam relasi interpersonal itu ditandai dengan berbagai aktivitas tertentu, baik aktivitas yang dihasilkan
berdasarkan naluriah semata atau justru melalui proses pembelajaran tertentu. Berbagai aktivitas individu dalam relasi interpersonal ini biasa
disebut perilaku sosial.
1.5.3 Penyimpangan Perilaku Sosial
Penyimpangan Perilaku Sosial adalah tindakan atau perilaku yang menyimpang dari norma-norma , dimana tindakan-tindakan tersebut tidak
disetujui atau dianggap tercela dan akan mendapatkan sanksi negatif dari masyarakat.
6
melihat pengalaman menyimpang seseorang dimulai dari penyimpangan-penyimpangan kecil yang mungkin tidak di sadarinya, jenis
penyimpangan semacam itu disebut dengan Primary Deviance atau penyimpangan primer, penyimpangan jenis ini dilakukan seseorang dikala
ia belum memiliki konsep sebagai penyimpang atau tidak menyadari jika perilakunya menyimpang.
Penyimpangan yang lebih berat akan terjadi apabila seseorang sudah sampai pada tahap Secondary Deviance atau penyimpangan sekunder yaitu
suatu tindakan menyimpang yang berkembang ketika perilaku dari si penyimpang itu mendapat penguatan melalui keterlibatanya dengan orang
atau kelompok yang juga menyimpang. Bentuk penyimpangan sekunder itu juga berasal dari hasil penguatan penyimpangan primer.
6
Ibid, 106
11
1.5.4 Anak
Merupakan bagian dari keluarga di mana di dalamnya terjadi adanya kasih sayang dan tanggung jawab dan anak-anak di pelihara untuk menjadi
seorang yang mempunyai rasa sosial. anak adalah keturunan kedua dari orang tua. permasalahan anak umumnya dikategorikan ke dalam tiga
konsep,yaitu perlakuan salah terhadap anak atau PSTA ,penelantaran anakchild neglect dan eksploitasi anakchild exploitation.
7
Dalam proses sosialisasi memungkinkan anak menyatu dengan masyarakat,eksistensi anak di tengah-tengah masyarakat sebagai seorang
dewasa yang memiliki
kehendak,potensi,disamping itu sanggup
memikirkan banyak problem dan berupaya untuk mengatasi serta melaksanakan keputusan dengan bijak dan cermat Anak yang
dimaksudkan disini adalah masuk dalam kategori anak yang berusia 12 sampai 17 tahun yang merupakan bagian dari keluarga buruh migran.
1.5.5 Buruh migran
Buruh migran adalah orang yang bermigrasi dari wilayah kelahiranya ketempat lain dan kemudian bekerja ditempat yang baru tersebut dalam
jangka waktu relatif menetap. Pekerja migran mencakup sedikitnya dua tipe: pekerja migran internal dan pekerja migran internasional.
8
Pekerja migran internal berkaitan dengan urbanisasi,sedangkan pekerja internasional tidak bisa dipisahkan dari globalisasi, Pekerja migran internal
7
Edi Suhartono,Ph.D.2010.Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat .Bandung:PT Refika Aditama.hal 160
8
Ibid, 177
12
dalam negri adalah orang yang bermigrasi dari tempat asalnya untuk bekerja
ditempat lain
yang masih
termasuk dalam
wilayah Indonesia.karena perpindahan penduduk umumnya dari Desa ke Kota
Rural-To urban migration,maka pekerja internal seringkali di identikan dengan “orang Desa yang bekerja ke Kota.” Pekerja migran internasional
luar negri adalah mereka yang meninggalkan tanah airnya untuk mengisi pekerjaan di negara lain, di Indonesia pengertian ini menunjuk pada orang
Indonesia yang bekerja di luar negri atau yang dikenal dengan istilah Tenaga Kerja Indonesia.
1.6 METODE PENELITIAN
Metode adalah suatu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu pekerjaan. Metode penelitian mempunyai peran penting
dalam pengumpulan data, merumuskan masalah, analisis dan interpretasi data. Adapun metode penelitian yang digunakan meliputi :
1.6.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini
menggunakan penelitian
kualitatif dengan
menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif dapat dikonstruksi sebagai satu strategi penelitian yang biasanya menekankan
pendekatan induktif untuk hubungan antar teori dan penelitian, yang tekananya pada penempatan penciptaan teori. Penelitian kualitatif
didefinisikan sebagai suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial berdasarkan pada penciptaan gambaran yang dibentuk dengan kata-
13
kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar alamiah.
9
Pendekatan penelitian yaitu fenomenologi adalah pendekatan peneliti yang pada dasarnya merupakan studi tentang cara dimana fenomena hal-
hal yang kita sadari muncul kepada kita, dan cara yang paling mendasar dari pemunculannya adalah sebagai suatu aliran pengalaman-pengalaman
indrawi yang berkesinambungan yang kita terima melalui panca indra kita. Fenomenologi secara etimologi berasal dari kata “phenomenon” yang
berarti realitas yang tampak, dan “logos” yang berarti ilmu. Sehingga secara terminologi, fenomenologi adalah ilmu berorientasi untuk dapat
mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak.
10
Fenomena yang tampak adalah refleksi dari realitas yang tidak berdiri sendiri karena ia memiliki makna yang memerlukan penafsiran lebih
lanjut. Fenomenologi menerobos fenomena untuk dapat mengetahui makna hakikat terdalam dari fenomena-fenomena yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Fenomenologi tertarik dengan pengidentifikasian masalah dari dunia
pengalaman indrawi yang bermakna, suatu hal yang semula yang terjadi di dalam kesadaran individual kita secara terpisah dan kemudian secara
kolektif, di dalam interaksi antara kesadaran-kesadaran. Bagian ini adalah suatu bagian dimana kesadaran bertindak atas data indrawi yang masih
mentah, untuk menciptakan makna, didalam cara yang sama sehingga kita
9
Ulber Silalahi. Metode Penelitian Sosial.2010. Bandung : PT. Refika aditama. H. 77
10
Soerdjono Soekanto 1993, Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur Masyarakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Hlm. 68.
14
bisa melihat sesuatu yang bersifat mendua dari jarak itu, tanpa masuk lebih dekat,
mengidentifikasikannya melalui
suatu proses
dengan menghubungkannya dengan latar belakangnya.
11
Alasan peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi karena terkait dengan judul penelitian maka dapat dijelaskan bahwa peneliti akan lebih
menggali lebih dalam lagi mengapa anak buruh migran tersebut bisa melakukan penyimpangan perilaku sosial dan untuk memperoleh data
yang lebih mendalam dan memahami permasalahan menyangkut perasaan atau emosi manusiawi pada aktor yang dalam komonitasnya,
baik pada situasi internal dalam kelompok maupun pada interaksi dengan dengan para aktor lain di luar komonitas. Permasalahan itu
menyangkut pengalaman, perasaan, mental, nilai, norma,seseorang atau sekelompok orang, yang tidak mungkin didekati dengan Pendekatan
Kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan Fenomenologi pada hakikatnya mengamati dan untuk dapat mendapatkan penjelasan tentang
realitas yang tampak, mengidentifikasikannya melalui suatu proses dengan menghubungkannya dengan latar belakangnya.
11
Ibid 69
15
1.6.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di lakukan di Desa Pantenan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Pertimbanganya adalah karena di daerah tersebut lebih
tepat untuk mendapatkan data dan informasi yang sesuai dengan apa yang di harapkan penenliti. Di daerah ini adalah mayoritas 90 keluarga buruh
migran, Di Desa Pantenan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik sendiri banyak anak yang melakukan Penyimpangan Perilaku Sosial karena
mengingat anak-anak yang kebanyakan ditinggal orang tuanya merantau dan tinggal dengan nenek dan saudaranya sehingga kurang mendapatkan
kasih sayang dan perhatian dari orang tua karena jarak jauh dengan orangtuanya serta komunikasi yang kurang efektif juga mempengaruhi
perilaku yang dilakukan anak buruh migran, pemberian fasilitas yang berlebihan,ekonomi juga mempengaruhi anak tersebut untuk melakukan
perilaku penyimpangan,dengan keadaan ekonomi yang lebih, mereka bisa semaunya membeli apa yang di inginkanya .
1.6.3 Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data langsung yang diperoleh dari sumber data utama yang didapat langsung dari lapangan. Dalam hal ini yang dijadikan
sebagai sumber data primer adalah anak buruh migran yang dalam hal ini ikut ambil bagian dalam penyimpangan perilaku sosial anak buruh migran
di Desa Pantenan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik dalam bentuk hasil wawancara berdasarkan permasalahan yang dihadapi dilapangan.
16
b. Data Sekunder