B
C
D
A
2 1
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17
Gambar Penulisan lambang keempat A, B, C, D inti steroida. Berdasarkan sumber atau asalnya maka steroida dibagi atas empat
golongan Manitto, 1981, yaitu : a.
Zoosterol yaitu steroida yang berasal dari hewan terutama vertebrata. b.
Fitosterol yaitu steroida yang berasal dari tumbuhan. c.
Mikosterol yaitu steroida yang berasal dari jamur fungi. d.
Marinosterol yaitu steroida yang berasal dari organisme laut.
c. Saponin
Saponin mula-mula diberi nama demikian karena sifatnya yang khas menyerupai sabun bahasa latin sapo = sabun. Saponin adalah senyawa aktif
permukaan yang kuat yang menimbulkan busa jika dikocok dalam air dan dapat menyebabakan hemolisis sel darah merah Robinson, 1991.
Saponin steroid tersusun dari suatu aglikon steroid sapogenin yang terikat pada suatu oligosakarida yang biasanya heksosa dan pentosa. Struktur
kimia dari aglikon saponin dibagi atas dua golongan yaitu sapogenin steroid dan sapogenin triterpenoid pentasiklik Farnsworth, 1966.
d. Glikosida Jantung 2.5 Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan pelarut
Universitas Sumatera Utara
tertentu. Proses ekstraksi akan menghasilkan ekstrak. Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan Depkes, 2000. Penguapan ekstrak dilakukan dengan penguap vakum
putar pada suhu tidak lebih dari 40
o
C dalam suasana tekanan dikurangi Harborne,1987.
Beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut Depkes, 2000 yaitu : A. Cara dingin
1. Maserasi Maserasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan pelarut dengan
beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar. 2. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur kamar.
B. Cara panas 1. Refluks
Refluks adalah ekstraksi pelarut pada tempertur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin
balik. 2. Digesti
Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinu pada temperatur lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-
50
o
C.
Universitas Sumatera Utara
3. Sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru, dilakukan
menggunakan alat soxhlet sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
4. Infundasi Infundasi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 90
o
C selama 15 menit.
5. Dekok Dekok adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 90
o
C semala 30 menit.
2.6 Kromatografi