Magnesium Mg adalah logam putih dapat ditempah dan liat melebur pada suhu 650
o
C Vogel, 1984 .
2.6.1.Manfaat Sebagai sumber mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan menjaga kestabilan kadar
darah di dalam tubuh, membantu tubuh menyerapkan kalsium dan juga memainkan peranan utama di dalam menguatkan dan membentuk tulang dan gigi, memelihara
kesehatan jantung, membantu menstabilkan ritme dari jantung dan membantu mencegah penggumpalan darah yang tidak normal pada jantung, membantu memelihara kesehatan
level tekanan darah dan memelihara fungsi otot yang benar Hefni,E,2003 .
2.7. Spektrofotometri Serapan Atom
Spektrofotometri serapan atom SSA merupakan alat untuk menganalisa unsur – unsur logam dan semi logam dalam jumlah renik trace. Prinsip kerja dari SSA adalah
adanya interaksi antara energi sinar dan materi atom . Jumlah radiasi yang terserap tergantung pada jumlah atom – atom bebas yang terlibat dan kemampuannya untuk
menyerap radiasi.
2.7.1.Instrumentasi
Komponen penting yang membentuk Spektrofotometri Serapan Atom SSA diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
1.Tabung katoda 2.Pemenggal
3.Nyala 4.Monokromator 5.Detektor 6.Penguat 7.Pembaca Berongga Berputar arus
Keterangan: Motor
1.Tabung Katoda Berongga 2.Pemenggal Berputar
Suplai Daya bahan bakar Oksigen 3.Nyala
Sampel 4.Monokromator
5.Detektor 6.Penguat Arus
7.Pembaca +
-
Universitas Sumatera Utara
Gambar.Alat Spektrofotometri Serapan Atom Underwood,A.R, 1986
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Bahan – bahan Penelitian
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
- Air Aqua Agen Resmi - Air Aqua Simpang Kampus USU
- Air Aqua Simpang Gajah Mada - Air Aqua dingin Terminal Pinang Baris
- Air Aqua dingin Terminal Amplas - Larutan HNO
3 p
- Larutan Induk Unsur Nikel Ni 1000 mgL - Larutan Induk Unsur Kadmium Cd 1000 mgL
- Larutan Induk Unsur Magnesium Mg 1000 mgL
3.2. Alat – alat Penelitian
Adapun alat – alat yang digunakan di dalam penelitian ini adalah :
- Spektrofotometer Serapan Atom SSA AA-6300 Shimadzu - Pipet Volum
- PH meter - Labu takar
3.3. Prosedur Penelitian 3.3.1.Pembuatan larutan standar unsur Nikel Ni
Universitas Sumatera Utara
3.3.1.1.Pembuatan latutan standar unsur Nikel Ni 100 mgL
Sebanyak 10 ml larutan induk unsur Nikel 1000 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan
dihomogenkan.
3.3.1.2.Pembuatan larutan standar unsur Nikel Ni 10 mgL
Sebanyak 10 ml larutan induk unsur Nikel 100 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan
dihomogenkan.
3.3.1.3.Pembuatan larutan standar unsur Nikel Ni 1 mgL
Sebanyak 10 ml larutan standar unsur Nikel 10 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan
dihomogenkan.
3.3.1.4.Pembuatan larutan seri standar unsur Nikel Ni 0,0; 0,01; 0,02; 0,03 dan 0,04 mgL
Sebanyak 0,0; 0,5; 1,0; 1,5 dan 2,0 ml larutan standar unsur Nikel 1 mgL dimasukkan dalam labu takar 50 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer
sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.1.5.Pembuatan kurva standar unsur Nikel Ni
Larutan seri standar unsur Nikel 0,0 mgL diukur absobansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom pada
λ
spesifik
232,0 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar
unsur Nikel 0,01; 0,02; 0,03; dan 0,04 mgL.
3.3.2.Pembuatan larutan standar unsur Kadmium Cd 3.3.2.1.Pembuatan larutan standar unsur Kadmium Cd 100 mgL
Sebanyak 10 ml larutan induk unsur Kadmium 1000 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda
dan dihomogenkan.
3.3.2.2.Pembuatan larutan standar unsur Kadmium Cd 10 mgL
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 10 ml larutan induk unsur Kadmium 100 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan
dihomogenkan.
3.3.2.3.Pembuatan larutan standar unsur Kadmium Cd 1 mgL
Sebanyak 10 ml larutan standar unsur Kadmium 10 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan
dihomogenkan.
3.3.2.4.Pembuatan larutan seri standar unsur Kadmium Cd 0,0; 0,01; 0,02; 0,03; 0,04; dan 0,05 mgL
Sebanyak 0,0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 ml larutan standar unsur Kadmium 1 mgL dimasukkan dalam labu takar 50 ml lalu diencerkan dengan larutan
pengencer sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.2.5.Pembuatan kurva standar unsur Kadmium Cd
Larutan seri standar unsur Kadmium 0,0 mgL diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom pada
λ
spesifik
228,8 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar
unsur Kadmium 0,01; 0,02; 0,03; 0,04; dan 0,05 mgL.
3.3.3.Pembuatan larutan standar unsur Magnesium Mg 3.3.3.1.Pembuatan larutan standar unsur Magnesium Mg 100 mgL
Sebanyak 10 ml larutan induk unsur Magnesium 1000 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda
dan dihomogenkan.
3.3.3.2.Pembuatan larutan standar unsur Magnesium Mg 10 mgL
Sebanyak 10 ml larutan standar unsur Magnesium 100 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda
dan dihomogenkan.
3.3.3.3.Pembuatan larutan standar unsur Magnesium Mg 1 mgL
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 10 ml larutan standar unsur Magnesium 10 mgL dimasukkan dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda
dan dihomogenkan.
3.3.3.4.Pembuatan larutan seri standar unsur Magnesium Mg 0,0; 0,1; 0,2; 0,3; dan 0,4 mgL
Sebanyak 2,0; 4,0; 6,0;dan 8,0 ml larutan standar unsur Magnesium 1 mgL dimasukkan dalam labu takar 20 ml lalu diencerkan dengan larutan pengencer
sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.3.5.Pembuatan kurva standar unsur Magnesium
Larutan standar unsur Magnesium 0,0 mgL diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom pada
λ
spesifik
285,2 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar
Magnesium 0,1; 0,2; 0,3; dan 0,4 mgL.
3.4.Pembuatan larutan sampel
Sebanyak 100 ml sampel dimasukkan dalam gelas beaker. Ditambahkan HNO
3p
hingga PH 2 Kemudian diencerkan dengan akuades sampai garis tanda.Dan diaduk sampai homogen. Kemudian ditentukan kadar unsur Ni, Cd, Mg dengan
menggunakan Spektrofotometer serapan atom pada masing-masing λ
panjang gelombang spesifik
Ni=232,0 nm , Cd= 228,8 nm , Mg= 285,2 nm.
3.4.1.Penentuan kadar unsur Nikel pada sampel
Absorbansi larutan diukur dengan Spektrofotometri Serapan Atom pada λ
spesifik
232,0 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap sampel.
3.4.2.Penentuan kadar unsur Kadmium pada sampel
Absorbansi larutan diukur dengan Spektrofotometri Serapan Atom pada λ
spesifik
228,8 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap sampel.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3.Penentuan kadar unsur Magnesium pada sampel
Absorbansi larutan diukur dengan Spektrofotometri Serapan Atom pada λ
spesifik
285,2 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap sampel.
3.5. Bagan Penelitian 3.5.1.Pembuatan Larutan Seri Standar dan Kurva Kalibrasi Unsur Nikel Ni