tentang program-program yang akan dilaksanakan dalam mengembangkan TWI ini.
5.1 Sarana dan Prasarana
Dalam pengembangannya, Dinas telah melakukan banyak upaya untuk memperlengkapi sarana dan prasarana di TWI. Hal ini dapat dilihat dari hasil
wawancara yang dilakukan dengan beberapa informan di lingkungan Bidang Pariwisata. Adapun pembenahan sarana dan prasarana yang telah dilakukan di
TWI Sitinjo adalah dengan pengadaan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh pengunjung seperti tempat makan restoran, penginapan, fasilitas hiburan untuk
keluarga, akses jalan transportasi, pondok-pondok kecil untuk beristirahat, dan penataan taman dengan menjaga kebersihan dan keamanannya serta merawat
segala sesuatu yang telah ada. Pembenahan tersebut disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan pengunjung, namun tidak terlepas dari tema religius.
Pengadaan berbagai fasilitas di TWI dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi setiap pengunjung. Di samping itu, Dinas juga
melaksanakan penataan terhadap taman. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan petugas kebersihan penataan dan tukang babat yang senantiasa bertugas merawat
taman. Penataan lain juga terlihat dalam pengaturan kios-kios tempat penjualan sovenir. Kios-kios tersebut diatur di sepanjang perjalanan di lokasi TWI.
Demikian halnya dengan terjaganya keamanan di lokasi taman. Penjagaan yang dilakukan di sepanjang lokasi TWI membuat pengunjung merasa bebas untuk
melakukan perjalanan di TWI.
Universitas Sumatera Utara
5.1 Promosi
Pengembangan terhadap objek wisata religi TWI Sitinjo tidak terlepas dari peran promosi. Menurut Hadinoto 1996:32-33, promosi merupakan salah satu
dari lima 5 komponen besar sistem pariwisata. Menurut pengertian beliau, promosi merupakan suatu rancangan untuk memperkenalkan atraksi yang
ditawarkan dan dengan cara bagaimana atraksi dapat dikunjungi. Pengertian tersebut berarti bahwa kegiatan promosi dilakukan untuk memberikan informasi
kepada umum tentang objek wisata dengan segala sumber daya yang dimilikinya, serta menjelaskan cara mendapatkan objek wisata tersebut.
Adapun bentuk promosi yang telah dilakukan oleh pihak Dinas untuk memperkenalkan TWI kepada umum adalah dengan pencetakan buklet, brosur,
pencetakan foto-foto, studi banding ke luar daerah, pelaksanaan even-even seni dan budaya, media massa dan elektronik, dan melalui surat edaran ke berbagai
organisasi masyarakat. Upaya pencetakan buklet dan brosur, serta memberikan surat edaran ke berbagai organisasi masyarakat merupakan langkah yang lebih
intens dilakukan. Hal ini dihubungkan dengan ketersediaan dana yang terbatas. Menurut penjelasan Kepala Seksi Promosi Ibu Rita Magda Sinaga, dana yang
tersedia hanya cukup untuk kegiatan pencetakan tersebut. Demikian halnya dengan promosi melalui media. Dengan adanya situs resmi TWI Sitinjo, kegiatan
promosi menjadi lebih cepat dan mudah. Sementara untuk kegiatan promosi yang lain, dilakukan sewaktu-waktu jika dana memungkinkan. Dana untuk
melaksanakan even-even dan studi banding tentunya akan jauh lebih besar. Namun demikian, pencapaian kinerja dari kegiatan promosi dengan dana terbatas
tersebut telah mampu mendongkrak popularitas objek wisata TWI. Hal ini terlihat
Universitas Sumatera Utara
dari data jumlah pengunjung yang datang dan berasal dari hampir seluruh wilayah nusantara, bahkan beberapa negara di dunia.
5.1 Pendidikan dan Pelatihan