e. Sampul
Untuk menjaga agar buku koleksi perpustakaan selalu dalam keadaan bersih, rapi, awet, dan tidak mudah rusak maka sebaiknya buku
disampul plastik.
6. Penyusunan koleksi buku di rak
Setelah buku atau bahan pustaka selesai diproses dan dilengkapi dengan berbagai kelengkapan dan kartu-kartu katalog di jajarkan menurut
sistem tertentu. Kemudian bahan pustaka tersebut harus segera disusun atau diatur pada rak buku untuk dilayankan kepada pemakai perpustakaan.
Penyusunan buku di perpustakaan ada dua cara, yaitu : a.
Penempatan yang tetap Fix Locations, artinya sekali ditempatkan, seterusnya berada di tempat itu, jika ada penambahan koleksi akan
ditaruh di tempat lain yang berdekatan dengan yang sudah ada, b.
Penempatan relatif atau tidak tetap Relative Locations, artinya penempatan koleksi dapat berubah atau berpindah karena koleksi yang
sama subjeknya harus terkumpul pada satu tempat, sehingga terpaksa menggeser atau pemindahan yang sudah ada.
52
52
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : suatu pendekatan praktis, h. 185.
62
BAB III GAMBARAN UMUM
PERPUSTAKAAN MERCU BUANA
A. Sejarah Singkat
Pengusaha H. Probosutedjo yang mempunyai pengalaman sebagai guru di perguruan tinggi swasta, Pemantang Siantar Sumatera Utara, pada tanggal 10
November 1981 mendirikan Akademi Wiraswasta Dewantara AWD, dan peresmiannya dilakukan oleh almarhum Bapak H. Adam Malik, Wakil Presiden
saat itu. Dewantara diambil dari nama tokoh Pendidikan Nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara. Misi pendidikan akademi ini antara lain mengembangkan model
pendidikan untuk pengusaha Pancaliais, dan kader-kader pembangunan yang
mandiri serta mampu menciptakan lapangan kerja.
Sebelum memiliki kampus sendiri, penyelenggaraan perkuliahan dilaksanakan di Gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia YTKI Jl. Gatot
Subroto. Tahun 1984 Yayasan Menara Bhakti berhasil membangun sebuah kampus yang diberi nama Kampus Menara Bhakti.
Pada tahun 1985, berbekal kemampuan dan pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan Akademi Wiraswasta Dewantara, timbul gagasan
mendirikan lembaga pendidikan tingkat universitas. Dengan
Surat Keputusan
Yayasan Menara
Bhakti Nomor
04SKEPKETIV1985 tanggal 12 Juni 1985, dibentuk panitia Pendirian Universitas dengan ketua Dr. Sri-Edi Swasono dan dibantu oleh H. Abdul Madjid
almarhum, Drs. Imam Santosa Sukardi almarhum, Drs. M. Enoch Markum, Ir.
63
Surhayadi, M.S., Soekarno dan Prijo S. Parwoto almarhum. Setelah melalui
proses pendirian dan studi kelayakan, dengan surat nomor 010KETYMBIV85 tanggal 12 Juni 1985, Yayasan mengajukan permohonan izin mendirikan
Universitas Mercu Buana UMB kepada Kopertis Wilayah III. Berdasarkan surat nomor 15KOPIIIS.IV85 yang ditandatangani oleh Prof. Dr. Boesjra Zahir
almarhum, pada tanggal 18 Juni 1985 Kopertis Wilayah III menyetujui dan memberikan izin “Operasional” kepada Universitas Mercu Buana.
Pada tahun yang sama yaitu 1985 keberadaan Perpustakaan Universitas Mercu Buana sudah didirikan dan dikembangkan. Kini Perpustakaan Universitas
Mercu Buana telah melakukan perubahan yang signifikan dengan menempati gedung baru yang dibangun pada tahun 2004 hingga kini.
B. Struktur Organisasi
1. Struktur Universitas Mercu Buana
Dalam struktur organisasi Universitas Mercu Buana, perpustakaan berada di bawah Direktorat Akademik yang sejajar dengan Biro ADM Akademik BAA
dan MKCU, Pusat Pengendali Perkuliahan PPP, Pusat Pengendalian Bahan Ajar PPBA, Pusat Pengembangan Sistem PSP, dan Unit Pelaksana Teknis
Perpustakaan Universitas Mercu Buana Jakarta Barat. Struktur organisasi pusat dapat dilihat pada bagian lampiran 6.