Manfaat Hypnobirthing Pelaksanaan Hypnobirthing

mata makin rileks, berkedip dan pada hitungan ke-5 mata akan menutup. Ketika kondisi sudah nyaman, masukkan pikiran positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh program positif “ saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat dan saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang” Ronald, 2010. Motivasi untuk melakukan Hif juga dimotifasi oleh rasa ingin bertemu dengan bayi yang dikandungannya, sehingga sakit yang biasanya banyak dirasakan ibu hamil tidak akan terasa lagi Chandyy, 2011.

4. Teknik Dasar Hypnosis

Batbual 2010 menyatakan bahwa ada beberapa langkah teknik dalam hypnosis, antara lain : 1. Pre-Induction Tahap ini adalah periode persiapan hypnosis. Persiapan hypnosis meliputi posisi klien, kenyamanan klien, pada tahap ini sebagai proses hypnosis selanjutnya. 2. Induction Tahap ini adalah proses membawa klien menuju kondisi trans atau hypnosis state. Kondisi hypnosis state adalah kondisi dimana pikiran bawah sadar seseorang terbuka dan siap menerima informasi atau idea tau sugesti. 3. Suggestion Sugesti Proses sugesti artinya memberikan atau menanamkan informasi atau ide pada pikiran bawah sadar seseorang dengan mempergunakan kata-kata atau situasi tertentu. Kemampuan komunikasi adalah kunci utama. Dalam hypnotheraphi sugesti yang diberikan adalah : a. Permisif, sugesti bersifat ajakan bukan perintah b. Repetition, pengulangan dimaksudkan untuk penanaman sugesti ke dalam pikiran bawah sadar. c. Client Languange Preference, mempergunakan bahasa yang mudah dimengerti atau bahasa kebiasaan klien. d. Progresif, sugestikan perubahan yang bertahap sehingga lebih mudah diterima oleh pikiran sadar maupun bawah sadar.

C. Pengertian Persepsi

Secara etimologi bahwa persepsi berasal dari bahasa Inggris yaitu perception yang artinya tanggapan, daya untuk memahami sesuatu. Menurut Walgito 2002 persepsi merupakan suatu proses yang dialami oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Adanya objek atau peristiwa akan memberi respon pada individu itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut persepsi individu terhadap dunia sekitarnya berbeda satu sama lain. Perbedaan itu tercermin dalam tingkah laku dan pendapat, yang mana menjadikan adanya dinamika dalam kehidupan manusia sendiri Ahmadi, 2004, hal.46. Dengan kata lain bahwa persepsi adalah pandangan atau penilaian seseorang setelah melakukan pengamatan. Dengan demikian persepsi dibangun atas tiga unsur yaitu : pengamatan, penilaian dan pendapat. Pengamatan berarti subjek mampu memberikan penilaian tentang sesuatu yang dilakukan diamati, sehingga subjek mampu menginterpretasikan objek yang dilihatnya. Berdasarkan hal tersebut persepsi adalah proses pengamatan atas sesuatu yang berada di lingkungan kita dengan mengandalkan segenap indera-indera yang dimiliki dengan tingkat kesadaran yang tinggi. Oleh karena itu, persepsi seseorang tentang sesuatu berarti orang tersebut mengetahui, memahami dan menyadari sesuatu itu. Sehingga persepsi seseorang akan mempengaruhi perilakunya terhadap objek atau peristiwa yang dialaminya Walgito, 2002, hal.73. Menurut Slamet 2003 persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan dengan inderanya yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, atau penciuman. Jadi dapat disimpulkan bahwa, persepsi ibu adalah proses yang mereka alami melalui proses penginderaan yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak, selanjutnya melakukan penilaian berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan tersebut.

D. Persalinan

1. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Proses pengeluaran janin yang lahir secara spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, yang umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin Prawirohardjo, 2002, hal. 180.

2. Nyeri dalam Persalinan

Beberapa sistem tubuh terpengaruh oleh persalinan. Nyeri persalinan berkaitan dengan peningkatan frekuensi nafas. Hal ini menyebabkan penurunan kadar P a CO 2 yang disertai dengan peningkatan pH. Kemudian, janin juga terpengaruh dan selanjutnya terjadi penurunan P a CO 2 janin. Hal ini dapat diketahui dengan adanya deselerasi akhir pada kardiotograf. Keseimbangan asam basa sistem juga dapat berubah karena hiperventilasi dan latihan pernafasan. Alkalosis kemudian dapat mempengaruhi difusi oksigen ke plasenta sehingga terjadi hipoksia janin. Curah jantung meningkat selama kala satu dan dua persalinan. Peningkatan ini dapat mencapai 20 dan 50. Hal ini terjadi akibat kembalinya darah uterus ke sirkulasi maternal yang berjumlah sekitar 250-300 ml pada setiap kontraksi. Nyeri, kekhawatiran, dan ketakutan dapat menyebabkan respon simpatis sehingga curah jantung dapat menjadi lebih besar Myles, 2009, hal. 466.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri dalam Persalinan

Faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan yaitu : a Usia, wanita yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih tinggi, b Paritas dapat mempengaruhi persepsi, primipara mengalami nyeri yang lebih besar pada awal persalinan, sedangkan multipara mengalami peningkatan tingkat nyeri setelah proses persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala II, c Wanita yang mempunyai pelvis kecil, bayi besar, bayi dengan presentasi abnormal, d Wanita yang mempunyai riwayat dismenorea dapat mengalami peningkatan persepsi nyeri, kemungkinan karena produksi kelebihan prostaglandin, e Kecemasan akan meningkatkan respon individual terhadap rasa sakit, ketidaksiapan menjalani proses melahirkan, dukungan dan pendamping persalinan, takut terhadap hal yang tidak diketahui, pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan, sehingga menimbulkan peningkatan rangsang nosiseptif pada tingkat korteks serebral dan peningkatan sekresi katekolamin yang juga meningkatkan ransang nosiseptif pada pelvis karena penurunan aliran darah dan terjadi ketegangan otot, f faktor sosial dan budaya di mana beberapa budaya mengharapkan stoicisme sabar dan membiarkannya sedang budaya yang lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan perasaan Walsh, 2007, hal. 261.